Jakarta, IDN Times - Pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dilaporkan telah melakukan puluhan eksekusi lapangan di kota el-Fasher, Sudan, dalam beberapa hari terakhir. Salah satu korbannya adalah mantan anggota parlemen dan aktivis hak asasi manusia, Siham Hassan.
Pada Minggu (26/10/2025), RSF mengumumkan berhasil menguasai el-Fasher, benteng terakhir militer Sudan di wilayah Darfur, setelah lebih dari setahun pengepungan. Keesokan harinya, panglima militer Sudan, Abdel Fattah al-Burhan, mengumumkan penarikan tentaranya dari kota tersebut, meninggalkan 260 ribu warga di bawah kendali RSF.
Dalam pernyataannya, al-Burhan mengatakan bahwa perwira militer memutuskan untuk menarik seluruh pasukan dari el-Fasher dengan harapan dapat menyelamatkan warga sipil dari kekerasan lebih lanjut.
"Tentara mundur karena pemusnahan dan pembunuhan sistemik terhadap warga sipil” ujarnya, seraya berjanji untuk membalas kejahatan yang dilakukan RSF terhadap rakyat Sudan.
