Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pasukan penjaga perdamaian PBB (flickr.com/Óglaigh na hÉireann)
pasukan penjaga perdamaian PBB (flickr.com/Óglaigh na hÉireann)

Intinya sih...

  • Pasukan Penjaga Perdamaian PBB tetap di Lebanon meskipun Israel meminta mereka pindah.
  • 15 personel UNIFIL terluka akibat serangan Israel ke pos-pos mereka di Lebanon Selatan.
  • Menteri Luar Negeri RI mendesak penyelidikan atas serangan Israel yang melukai dua personel Indonesia di Lebanon.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pasukan Penjaga Perdamaian (UNIFIL) dipastikan bakal tetap berada di Lebanon meskipun Israel telah meminta mereka untuk pindah di tengah meningkatnya pertempuran Israel dengan Hizbullah.

“Keputusan telah dibuat bahwa UNIFIL saat ini akan tetap berada di semua posisinya meski ada seruan dari Israel untuk mengosongkan posisi yang berada di sekitar Garis Biru,” kata Kepala UNIFIL PBB, Jean-Pierre Lacroix, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (15/10/2024).

“Saya ingin menekankan bahwa keputusan ini masih berlaku,” ucap dia.

1. Total ada 15 personel UNIFIL terluka karena Israel

Satgas MTF Konga XXVIII-O/UNIFIL di Lebanon menggelar latihan rencana kontijensi TNI. (www.instagram.com/@tni_angkatan_laut)

Setidaknya 15 personel UNIFIF terluka akibat serangan Israel ke pos-pos mereka di Lebanon Selatan. UNIFIL menyebut tentara Israel memaksa masuk ke pos mereka di Ramiya dan berhasil menghancurkan gerbang utama. Dalam insiden ini, 15 personel terluka.

“Kami mengingatkan IDF (militer Israel) dan semua aktor terkait kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel serta properti PBB serta menghormati wilayah PBB setiap saat,” sebut pernyataan dari UNIFIL.

2. Tentara Indonesia juga jadi korban luka

Ilustrasi TNI yang ditugaskan di UNIFIL Lebanon. (Dokumentasi Puspen TNI)

Pekan lalu, dalam serangan perdana Israel ke pos UNIFIL, dua personelnya juga terluka dan mereka berasal dari Indonesia (prajurit TNI).

Serangan langsung dari Israel ini menyasar bangunan tower pengamatan (OP 14) UNIFIL di UTM, Green Hill, Naqoura. Dua personel yang terkena peluru Israel ini adalah Eggy Arifiyanto (Pratu Mar) dan Nofrian Syah Putra (Praka).

Pratu Mar Eggy dilaporkan mengalami luka ringan di kaki kanan dan tangan kiri serta sesak napas. Sementara Praka Nofrian mengalami luka ringan kaki kanan dan sesak napas.

3. Israel langgar hukum internasional dengan menyerang UNIFIL

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan Israel terhadap Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon, yang melukai dua personel asal Indonesia (prajurit TNI).

“Indonesia tegaskan serangan apapun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL,” kata Retno, dalam keterangannya.

“Indonesia meminta semua pihak utk menjamin dihormatinya inviolability (tidak dapat dilanggarnya) wilayah PBB dlm segala waktu dan keadaan. Indonesia juga mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tsb dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban,” ucap Retno.

Editorial Team