Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

15 Personel UNIFIL di Lebanon Terluka akibat Serangan Israel

Ilustrasi TNI yang ditugaskan di UNIFIL Lebanon. (Dokumentasi Puspen TNI)
Intinya sih...
  • Israel paksa masuk ke pos-pos UNIFIL di Lebanon Selatan, 15 personel terluka
  • Israel klaim masuknya tank untuk evakuasi tentara yang terluka, PBB tegaskan serangan apapun terhadap UNIFIL sebagai kejahatan perang
  • Tentara Israel menghalangi pergerakan logistik UNIFIL, Netanyahu desak PBB tarik UNIFIL dari Lebanon Selatan

Jakarta, IDN Times - Setidaknya 15 personel Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) terluka akibat serangan Israel ke pos-pos mereka di Lebanon Selatan.

DIlansir Euronews, Selasa (15/10/2024), UNIFIL menyebut tentara Israel memaksa masuk ke pos mereka di Ramiya dan berhasil menghancurkan gerbang utama. Dalam insiden ini, 15 personel terluka.

“Kami mengingatkan IDF (militer Israel) dan semua aktor terkait kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel serta properti PBB serta menghormati wilayah PBB setiap saat,” sebut pernyataan dari UNIFIL.

1. Israel menyebut dua tentaranya terluka

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi. (x.com/Israel Defense Forces)

Sementara itu, Israel mengklaim bahwa masuknya dua tank militer untuk mengevakuasi dua tentaranya yang terluka parah dan ada beberapa tentara menderita luka ringan.

“Demi mengevakuasi yang terluka, dua tank mundur, di tempat yang tidak memungkinkan mereka maju karena ada ancaman penembakan, beberapa meter ke arah posisi UNIFIL,” kata militer Israel.

2. Serangan terhadap UNIFIL adalah kejahatan perang

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres (twitter.com/@antonioguterres)

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan bahwa serangan apa pun terhadap UNIFIL di Lebanon Selatan bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang. UNIFIL seharusnya tak boleh jadi sasaran tembak.

“Serangan terhadap UNIFIL melanggar hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional,” kata Guterres.

Sebelumnya, UNIFIL juga mengaku bahwa tentara Israel sempat menghalangi posisi mereka untuk melakukan pergerakan logistik di dekat Meiss El Jebel, serta di dekat perbatasan.

Terkait hal ini, Israel mengklaim bahwa mereka mencegat 25 roket yang ditembak Hizbullah pada saat itu. Israel menuding Hizbullah memanfaatkan kedekatan posisi mereka dengan UNIFIL saat ini di Lebanon.

3. Netanyahu minta UNIFIL angkat kaki dari Lebanon

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (x.com/@IsraeliPM)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak PBB agar segera menarik Pasukan Penjaga Perdamaian (UNIFIL) dari perbatasan Lebanon selatan, sehubungan dengan masifnya serangan Israel ke kawasan tersebut.

Netanyahu menegaskan, Israel telah berulang kali meminta hal ini namun tak didengarkan oleh PBB.

“Sudah saatnya Anda (PBB) menarik UNIFIL dari benteng pertahanan Hizbullah dan dari daerah pertempuran,” kata Netanyahu.

“Militer Israel sudah berulang kali meminta ini dan telah ditolak berulang kali. Semuanya ditujukan agar Hizbullah tak bisa punya ‘benteng manusia’,” ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us