Pemerintah Baru Montenegro Ikuti Langkah Uni Eropa Sanksi Rusia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Montenegro yang baru diangkat dikabarkan telah menyiapkan paket sanksi untuk Rusia. Kedutaan besar Ukraina di Podgorica menyatakan bahwa pemerintah Montengro akan mengikuti semua ketentuan sanksi yang dilakukan Uni Eropa (UE).
Pemerintah baru Montenegro baru terbentuk pada akhir April 2022, setelah mayoritas parlemen menyatakan tak percaya dengan rezim sebelumnya yang dipimpin PM Zdravko Krivokapic. Pemerintah baru Montenegro yang dipimpin Dritan Abazovic mendapatkan dukungan dari 46 anggota parlemen dari 81 kursi yang ada.
Menteri Luar Negeri baru Montengero, Ranko Krivokapić, dikabarkan juga mendukung Ukraina mempertahankan wilayahnya. Di sisi lain, hubungan Montenegro dan Rusia sendiri sebenarnya sudah meregang sejak Kremlin mengancam Montenegro jika bergabung dengan NATO pada 2015 lalu.
1. Pemerintah baru Montenegro mendukung Ukraina mempertahankan wilayahnya
Kedutaan Ukraina di Montenegro mengatakan bahwa rezim Abazovic mendukung Ukraina untuk mempertahankan negaranya. Pemerintah baru Montenegro juga akan menyiapkan berbagai paket sanksi untuk Rusia.
"Selama percakapan dengan Natalia Fialka, diplomat Ukraina di Montenegro, Menteri Luar Negeri Montenegro menyatakan dengan jelas dukungan kepada pemerintah Ukraina dan perjuangan rakyat Ukraina untuk integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan melawan agresi brutal Rusia," tulis Kedutaan Ukraina di Montenegro melalui akun resmi Facebook mereka.
Menteri Krivokapi mencatat, Montenegro memahami rakyat Ukraina dengan baik dan menekankan kedekatan nasib kedua bangsa dengan 'tetangga besar' mereka. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Montenegro dan Ukraina pernah dikecam Rusia saat menyatakan akan bergabung NATO.
2. Deretan sanksi Uni Eropa kepada Rusia

Pemerintah Montenegro dikabarkan akan mengikuti langkah UE dalam memberikan sanksi kepada Rusia. Sejauh ini, terdapat beberapa paket sanksi yang telah diberlakukan UE kepada Rusia.
Salah satu paket sanksi tersebut adalah membekukan aset 1093 individu dan 80 entitas Rusia, termasuk melarang mereka masuk ke wilayah UE. Dilansir laman resmi Dewan UE, beberapa tokoh ternama Rusia masuk dalam daftar yang diberi sanksi, yaitu Vladimir Putin, Sergey Lavrov, hingga Roman Abramovich.
Sanksi ekonomi juga telah dijatuhkan kepada Rusia, yaitu membatasi hingga melarang aktivitas perbankan asal Rusia. Selain itu, UE juga telah melarang investasi di Rusia serta melakukan transaksi keuangan dengan bank asal Rusia.
Di sektor energi, UE telah melarang impor batu bara dari Rusia. Selain itu, mereka juga telah menutup pelabuhan milik negara anggotanya bagi kapal-kapal Rusia. Ekspor berbagai komoditas menuju Rusia juga dilarang.
3. Pemerintah Montenegro akan fokus untuk memenuhi persyaratan masuk UE
Pada 2021 lalu, Montenegro terus terang mengatakan ingin bergabung UE. Untuk bergabung UE, terdapat beberapa persyaratan khusus yang harus dijalankan oleh pemerintah Montenegro.
PM Abazovic mengatakan akan fokus dalam memenuhi persyaratan untuk masuk ke UE.
"Pemerintah baru akan bertumpu pada dua pilar utama, supremasi hukum dan pembangunan ekonomi," kata Abazovic, dilansir US News.
Dia menambahkan, "Montenegro membutuhkan stabilitas politik dan sosial di atas segalanya. Montenegro diberik tenggat waktu untuk dapat memenuhi persyaratan bergabung Uni Eropa hingga 2025 mendatang."