Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Korea Utara (unsplash.com/Micha Brändli)

Jakarta, IDN Times - Warga Korea Utara diperintahkan untuk menjaga potret dinasti Kim dari badai tropis yang mendarat di semenanjung Korea pada Kamis (10/8/2023).

Badai Khanun, yang sebelumnya menghantam Jepang, diperkirakan akan sampai di Korea Utara pada Jumat (11/8/2023) pagi, setelah sebelumnya mengirimkan hujan lebat di Korea Selatan.

Dibandingkan tetangganya, Korea Utara cenderung terdampak lebih parah oleh bencana alam karena infrastrukturnya yang lemah dan kondisi negara yang terisolasi.

Namun, pejabat Pyongyang Rodong Sinmun mengatakan, fokus utama warga Korea Utara adalah memastikan keamanan potret para pemimpinnya, beserta patung, mozaik, mural, dan monumen negara lainnya yang dipersembahkan untuk Kim, dikutip dari CNA.

1. Potret dinasti Kim dianggap sebagai simbol sakral negara

Pyongyang dikenal sangat sensitif dan protektif terhadap citra dinasti Kim yang berkuasa. Potret, mozaik, dan lukisan Kim Il Sung, pendiri Korea Utara, dan putranya Kim Jong Il, ayah dari Kim Jong Un, ada di mana-mana. Mereka tersebar di rumah, kantor, sekolah, rumah sakit, pabrik hingga, stasiun kereta api.

Menurut aturan, potret tersebut harus ditempatkan di dinding di bagian ruangan yang cukup terang tanpa ada gambar lain di dinding yang sama. Potret juga harus digantung tinggi agar tidak ada seorang yang berdiri lebih tinggi dari pemimpin mereka.

Melansir NK News, menyelamatkan potret tersebut dalam situasi kritis merupakan tugas suci setiap warga negara Korea Utara. Media pemerintah juga secara teratur melaporkan tindakan heroik orang Korea yang mengorbankan hidup mereka untuk menyelamatkan simbol sakral negara. Beberapa dari mereka bahkan diberikan penghargaan atas keberaniannya.

2. Korut lakukan kampanye dinamis atasi bencana iklim

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di