Beijing, IDN TIMES - Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, pada hari Jumat (02/11/2018) berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada ekonomi Pakistan.
Perdana Menteri Pakistan yang baru, Imran Khan, juga menyampaikan bahwa ekonomi Pakistan sedang mengalami masa yang "sangat sulit" dan krisis keuangan yang terus berkembang, seperti yang dilansir dari Reuters.
Pakistan pada tahun 2018 mengalami permasalahan ekonomi yang tidak ada hentinya. Dikutip dari Reuters, Pemerintah Pakistan melaporkan bahwa dari awal tahun ini cadangan devisa yang mereka miliki jatuh ke angka 42% dan sekarang berjumlah $7.2 milyar.
Arab Saudi juga sudah mengirimkan bantuan pinjaman sebesar $6 milyar tapi jumlah itu dikatakan belum cukup dan Pakistan berencana mengajukan dana bailout kepada IMF untuk mencegah krisis neraca pembayaran.
Apabila berhasil, bantuan dari IMF akan menjadi bantuan internasional ke 13 yang diberikan kepada Pemerintah Pakistan sejak tahun 1980 untuk menyelamatkan ekonominya.
Sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani antara Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, dan Presiden RRT, Xi Jinping, Pemerintah RRT berjanji akan memberikan pinjaman dan investasi jalan, pelabuhan, pembangkit listrik, dan industri sebesar $60 milyar, dilansir dari The Telegraph.
Perjanjian tersebut adalah pembentukan CPEC (China Pakistan Economic Corridor) yang akan menjadi sarana penting bagi Tiongkok untuk melanjutkan program kerja Presiden Xi Jinping "The Belt and Road Initiative". Program itu menjadi salah satu pembentukan citra dan kepercayaan dunia kepada RRT.
Tidak ada negara lain yang bisa diandalkan, Pakistan hanya dapat berpaling kepada Tiongkok yang merupakan "economic giant" untuk menyelematkan ekonomi negaranya. Sebelumnya, Pakistan hanya mengandalkan persenjataan RRT dan relasi militer kedua negara untuk membangun hubungan.
Sekarang dengan krisis ekonomi yang menjamur, kedekatan antara keduanya semakin harmonis dan lebih dekat daripada biasanya. Kepercayaan yang diberikan Pakistan kepada RRT menunjukkan bahwa Pakistan sudah sangat yakin dengan janji Tiongkok maupun kinerja yang akan diberikan kepada Pakistan. Hanya waktu yang dapat memberikan kepastian sampai kapan harmonisasi ini akan terus bermerkaran.