Lusaka, IDN Times - Bukan hanya tidak boleh berisik, satu universitas terkemuka di Zambia mengeluarkan larangan baru yang anti mainstream di area perpustakaannya. Mereka melarang para pengunjung perempuan untuk mengenakan pakaian mini. Kenapa?
Katanya bikin para pengunjung pria perpustakaan gagal fokus.
Diwartakan BBC dan News Vire, Universitas Zambia memasang pemberitahuan di sekitar perpustakaannya, yang meminta para pengunjung untuk berpakaian sopan dan sederhana. Negara Afrika Selatan memang secara kultural konservatif. Namun, mahasiswa di universitas cenderung berpakaian lebih modis.
Dalam pengumuman itu, para perempuan yang berpakaian mini itu telah menjadi perhatian pihak kampus. Mereka menyebutkan pakaian mini dengan pakaian setengah telanjang. Dikatakan, beberapa mahasiswa berpakaian mini yang mengunjungi perpustakaan mengganggu konsentrasi mahasiswa laki-laki.
Beberapa mahasiswa perempuan tidak setuju dengan aturan ini. Mereka berpendapat, jika misi mahasiswa datang ke perpustakaan adalah belajar, maka mereka, khususnya mahasiswa pria tidak akan tergoda ataupun gagal fokus karena lekuk tubuh perempuan.
Mahasiswa pria dengan niat belajar justru akan fokus pada buku, bukan pada kaki atau lekuk tubuh perempuan.
Sementara tidak sedikit mahasiswa pria yang menyetujui langkah itu. Mereka menganggap tubuh perempuan sangat menarik. Sehingga saat ada perempuan berpakaian mini lalu lalang di sekitar, konsentrasi pria otomatis terpecah.
"Bagaimana bisa konsentrasi belajar ketika seorang dengan rok mini atau gaun ketat berjalan ke sana kemari? Anda akan mulai memikirkan hal lain dan tidak bisa konsentrasi," ujar seorang mahasiswa laki-laki, Killion Phiri.