Pantai Bondi yang kosong terlihat saat pantai ditutup untuk mencegah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Sydney, Australia, Rabu (1/4/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliot
Media-media Pemerintah Tiongkok pun menuding Morrison dan beberapa politikus Australia punya kepentingan politik terselubung, dengan mengusulkan investigasi mandiri. Misalnya, dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (28/4), Global Times mempublikasikan setidaknya tiga tulisan soal "serangan" kepada Tiongkok.
"Saat Tiongkok adalah mitra ekspor terbesar Australia, politikus-politikus seperti Perdana Menteri Scott Morrison, Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton, dan Menteri Luar Negeri Marise Payne, jelas memperlihatkan bahwa keuntungan politik personal mereka lebih penting dibandingkan kepentingan nasional negara mereka," tulis Global Times.
Menteri Perdagangan Simon Birmingham pun membenarkan pemerintahnya telah memanggil Duta Besar Tiongkok Jingye Cheng, karena "mengeluarkan ancaman soal balas dendam ekonomi" terhadap Australia setelah Morrison mengeluarkan pernyataan.
Dalam wawancara dengan Australian Financial Review, Jingye mengindikasikan masyarakat Tiongkok bisa saja memboikot produk-produk Australia atau memutuskan tak mengunjungi Negeri Kanguru, jika Canberra terus menggemakan usulan investigasi mandiri.
"Mungkin juga warga biasa akan berkata mengapa kami harus minum anggur Australia atau makan daging Australia?" kata Jingye.
Birmingham sendiri tidak mengungkap seperti apa respons Jingye usai mendapatkan panggilan. "Itu adalah pilihan Duta Besar untuk memberitahukannya kepada publik," kata dia kepada ABC News Australia.