PM Inggris Boris Johnson Resmi Blokir Huawei sebagai Penyedia 5G

Bertindak mengikuti saran Pusat Keamanan Siber Nasional (NCSC) Inggris, Boris Johnson telah menerima sanksi baru dari AS terkait kerja sama dengan Huawei. 

Hal serupa juga disampaikan Menteri Digital Inggris Oliver Dowden di hadapan parlemen. Ia mengaku bahwa salah satu alasan pemblokiran Huawei adalah karena sanksi baru AS kepada Huawei.

Pihak Inggris mengatakan, mereka telah memeriksa konsekuensi dari sanksi tersebut dan menyimpulkan bahwa Huawei perlu melakukan konfirgurasi ulang rantai pasokannya karena kini mereka tidak lagi memiliki akses teknologi dan alternatif yang cukup dipercayai Inggris. 

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dirinya bertanggung jawab atas keputusan Perdana Menteri Boris Johnson memblokir Huawei dari jaringan 5G Inggris. 

"Kami meyakinkan banyak negara, sebagian besar saya melakukannya sendiri, untuk tidak menggunakan Huawei, karena kami pikir tidak aman, dengan risiko keamanan yang besar," kata Trump pada Rabu (15/7), dikutip dari Reuters.

Senada dengan pernyataan tersebut, Sekretaris Negara AS Michael Pompeo juga menyatakan, "Dengan keputusan ini, Inggris turut bergabung untuk menambah daftar negara-negara di seluruh dunia yang memperjuangkan keamanan nasional mereka dengan melarang penggunaan vendor yang tidak terpercaya, berisiko tinggi."

Merespons keputusan tersebut, juru bicara Huawei Inggris Ed Brewster memberi tanggapan, "Keputusan mengecewakan ini adalah berita buruk untuk siapa pun pengguna ponsel di Inggris."

Seperti dilansir dari Sky, bagi Brewster keputusan ini mengancam pindahnya Inggris ke jalur digital yang lambat dan memperdalam kesenjangan digital. 

Ia menyayangkan masa depan Inggris yang telah dipolitisasi karena adanya kebijakan dagang AS. Brewster mengatakan, Huawei akan melakukan 'tinjauan terperinci' tentang arti keputusan pemblokiran tersebut bagi keterlibatan perusahaan raksasa Huawei di Inggris.