Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PMI di Taiwan Diminta Tidak Kabur jika Bermasalah dengan Majikan

Wakil Kepala KDEI Zulmartinof (IDN Times/Vanny El Rahman)

Taipei, IDN Times - Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan diminta untuk meningkatkan berbagai keterampilannya, termasuk kemampuan berbahasa Mandarin. Seruan itu disampaikan oleh Wakil Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Zulmartinof.

"Saya berpesan agar semua PMI meningkatkan kemampuan diri berbahasa Mandarin dan kemampuan lainnya," kata Zulmartinof pada perayaan ulang tahun keenam Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan ranting Changhua, Minggu (15/1/2023).

1. PMI diminta tidak kabur saat punya masalah

Wakil Kepala KDEI Zulmartinof (IDN Times/Vanny El Rahman)

Zulmartinof juga berpesan agar para PMI tidak kabur atau melarikan diri saat memiliki masalah.

“Kami harap apabila bapak dan ibu ada masalah dengan majikan dan lain-lain, silakan konsultasi dengan KDEI,” katanya.

“Hendaklah para pekerja atau mahasiswa selalu menjaga dan menghormati aturan-aturan yang diberlakukan otoritas Taiwan. Jagalah kehormatan citra sebagai bangsa Indonesia yang mayoritas agama muslim. Karena apa yang kalian lakukan adalah cerminan bangsa kita,” tambah dia.

 

2. PMI diminta maksimalkan masa kerja di Taiwan

Wakil Kepala KDEI Zulmartinof (IDN Times/Vanny El Rahman)

Sebagai informasi, PMI hanya diizinkan bekerja selama 14 tahun untuk sektor domestik di Taiwan. Sedangkan di sektor formal hanya boleh sampai 12 tahun.

Oleh sebab itu, KDEI mengajak para PMI untuk mengoptimalkan masa kerjanya selama di Taiwan.

“Manfatkanlah sebaik-baiknya, kumpulkan uang dengan baik, dan berperilaku baik. Jangan lupa kirimkan juga untuk orang tua dan saudara di kampung,” kata Zulmartinof.

3. Ingatkan ancaman media sosial dan internet

ilustrasi media sosial (unsplash.com/Austindistel)

Terakhir, Zulmartinof juga mengingatkan agar diaspora Indonesia di Taiwan lebih mawas diri dengan informasi yang beredar di media sosial.

“Hendaklah kita menjaga perilaku di medsos, karena itu mencerminkan akhlak kita,” katanya.  

“Karena banyak yang tertipu dan sampai saat ini kita masih membantu mereka. Ada mereka yang kerjanya menanam pohon ganja. Karena itu, kami mengimbau agar tidak teriming-iming. Harap kroscek informasi,” sambung Zulmartinof.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us