Jakarta, IDN Times - Kepolisian Brasil telah menangkap tersangka pembunuhan jurnalis Inggris Dom Phillips dan ahli Pribumi Brasil Bruno Pereira di Amazon tahun lalu. Pria tersebut adalah Rubens Villar Coelho yang kerap disapa Colombia.
Dia pertama kali ditangkap dengan tuduhan terpisah Juli lalu, atau satu bulan setelah kedua korban dibunuh di wilayah lembah Javari di Amazon. Dia dibebaskan pada Oktober tetapi ditangkap kembali bulan lalu karena melanggar persyaratan jaminannya.
Pada Senin (23/01/2023), kepala polisi federal untuk negara bagian Amazonas mengatakan, para penyelidik menyimpulkan Villar Coelho telah memerintahkan pembunuhan tersebut. Sebelumnya, Coelho hanya dituduh melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perbatasan yang terpencil.
Kepolisian Brasil sangat yakin bahwa Coelho merupakan otak dari pembunuhan tersebut.
“Saya tidak ragu bahwa Kolombia adalah dalangnya,” kata Alexandre Fontes pada konferensi pers di Manaus, dilansir The Guardian.
Tiga pria lainnya saat ini ditahan atas pembunuhan tersebut dan dituduh menembak Phillips, dan Pereira saat mereka melakukan perjalanan menyusuri Sungai Itaquaí pada 5 Juni 2022 juga diungkapkan. Mereka adalah Amarildo da Costa Oliveira, Jefferson da Silva Lima dan Oseney da Costa de Oliveira.
Alexandre Fontes mengatakan, para penyelidik telah mengumpulkan bukti bahwa Villar Coelho bersalah. Dia diketahui memberi dua eksekutor amunisi yang digunakan untuk melakukan pembunuhan.
Fontes mengklaim senapan kaliber 16 yang digunakan dalam kejahatan tersebut telah disediakan oleh saudara laki-laki Amarildo da Costa Oliveira, yaitu Edvaldo da Costa Oliveira. Edvaldo mengetahui bahwa senapan tersebut akan digunakan untuk membunuh Bruno dan Dom.
Villar Coelho juga telah membayar pengacara pembela awal Amarildo da Costa Oliveira. Coelho sempat membantah terlibat dalam kejahatan tersebut setelah ditahan Juli 2022 lalu.
Dom Phillips merupakan seorang kontributor lama The Guardian dan koresponden asing. Dia melakukan perjalanan ke Lembah Javari bersama Pereira sebagai bagian dari penelitian untuk buku yang dia tulis berjudul How to Save the Amazon.
Sedangkan, Bruno Pereira seorang spesialis dan penjelajah pribumi yang membantu komunitas adat di Lembah Javari membentuk tim pemantau untuk mempertahankan rumah hutan hujan mereka. Rumah tersebut dibuat untuk melindungi mereka dari gerombolan penambangan, perburuan, dan penangkapan ikan ilegal yang terkait dengan kejahatan terorganisir.
Kematian Dom dan Bruno sendiri menimbulkan protes di Brasil, baik dari masyarakat adat setempat hingga dunia internasional. Walau begitu, para aktivis masyarakat adat tidak melihat tanda-tanda bahwa situasi keamanan di wilayah tersebut telah membaik.