Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Prabowo Subianto
Prabowo Subianto di Sidang Tahunan MPR 2025, Jumat (15/8/2025). (YouTube TV Parlemen)

Intinya sih...

  • Prabowo menegaskan Indonesia mengedepankan perdamaian dalam politik luar negeri.

  • Permasalahan perbatasan dengan Malaysia disebabkan oleh warisan masa kolonial Belanda dan Inggris.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan, Indonesia merupakan negara yang mengedepankan perdamaian karena menganut politik luar negeri bebas dan aktif.

Namun, ia tak memungkiri, terkadang ada saja permasalahan yang terjadi di perbatasan. Misalnya, Indonesia dengan Malaysia. Menurut Prabowo, masalah itu timbul akibat bobroknya warisan masa kolonial. Di mana Indonesia dijajah Belanda dan Malaysia dijajah Inggris.

Prabowo mengatakan, Belanda dan Inggris membuat garis perbatasan seenak jidat sehingga merepotkan Indonesia dan Malaysia.

"Kami terutama dengan tetangga-tetangga kita, kita ingin selesaikan semua masalah. Ada masalah kadang-kadang, masalah garis perbatasan, masalah ini adalah warisan dari kolonialis, penjajah. Belanda datang dengan Inggris, dia bikin garis seenak jidatnya, yang repot kita sekarang," kata Prabowo dalam pidato di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Ruang Sidang, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Prabowo menegaskan, Indonesia dan Malaysia sebagai negara sahabat. Keduanya memiliki kesamaan, yakni masih satu rumpun.

Ia pun mengajak seluruh pihak agar menjaga persatuan dengan tidak mudah diadu domba.

"Kita mau ditabrakkan dengan Malaysia, kita sahabat dengan Malaysia, kita satu rumpun. Tapi politik devide et impera itu selalu ada, janganlah kita naif, jangan kita mau terus diadu domba," ucap dia.

Editorial Team