Jakarta, IDN Times - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, memerintahkan penyelidikan mendalam terhadap dugaan campur tangan asing dalam pemilu paruh waktu yang akan digelar pada Mei 2025. Perintah ini dikeluarkan menyusul peringatan dari pejabat keamanan tinggi tentang potensi intervensi kelompok yang didukung negara asing, khususnya dari China.
Kantor Komunikasi Presiden Filipina menyatakan pada Jumat (25/4/2025), bahwa penyelidikan ini bertujuan untuk mengungkap fakta dan mencegah gangguan eksternal dalam proses pemilu. Tuduhan intervensi asing muncul di tengah ketegangan diplomatik antara Filipina dan China, terutama terkait sengketa di Laut China Selatan.
Isu ini menjadi sorotan setelah Dewan Keamanan Nasional (NSC) melaporkan adanya indikasi kampanye yang diduga disponsori negara asing untuk memengaruhi opini publik. Laporan ini memicu reaksi keras dari pemerintah, yang berjanji untuk melindungi hak rakyat Filipina dalam menentukan masa depan politik mereka.