Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Tangkap 3 Warga Filipina atas Dugaan Spionase

Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keamanan China mengumumkan penahanan tiga warga negara Filipina atas dugaan spionase pada Kamis (3/4/2025). Mereka ditahan karena diduga mengumpulkan informasi rahasia tentang militer China.

Media Pemerintah China, CCTV, mengatakan para tersangka telah mengumpulkan informasi rahasia sejak 2021. Mereka mengambil foto di dekat fasilitas militer China atas arahan badan intelijen Filipina dan menerima uang sebagai imbalannya, dilansir NHK News.

Langkah ini dilakukan di tengah konfrontasi antara Manila dan Beijing mengenai sengketa wilayah di Laut China Selatan, dan meningkatnya hubungan keamanan Filipina dengan sekutunya, Amerika Serikat (AS).

1. Tersangka mendekati fasilitas militer China

Otoritas China mengidentifikasi satu terduga mata-mata sebagai warga Filipina yang telah lama tinggal dan bekerja di China. Tersangka mendekati fasilitas militer beberapa kali, serta melakukan pengamatan dekat dan fotografi rahasia.

"Dia direkrut oleh badan intelijen Filipina guna memanfaatkan tempat tinggal jangka panjangnya di China untuk melakukan kegiatan mata-mata di China dan mengumpulkan informasi sensitif terutama mengenai penempatan militer," demikian laporan CCTV.

Penangkapan terbaru di China terjadi dua hari setelah Kedutaan Besar China di Manila mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya mengenai seringnya pelecehan dari lembaga penegak hukum Filipina. 

Pada Januari, otoritas Filipina menangkap 5 warga negara China atas dugaan spionase dan dengan tuduhan mengambil gambar pangkalan militer tanpa izin.

2. Ketiga tersangka ditugaskan membantu perluasan jaringan intelijen Filipina

Ilustrasi borgol. (pexels.com/Kindel Media)

Laporan CCTV menyertakan video penangkapan ketiga orang itu. Media tersebut telah mengungkapkan nama dan wajah ketiganya, serta sebuah video yang tampaknya memperlihatkan mereka ditahan dan meminta maaf.

Mereka juga ditugaskan untuk membantu badan intelijen Filipina dalam memilih dan mengembangkan personel, juga memperluas jaringan mata-matanya di Negeri Tirai Bambu.

Mengutip pernyataan dari seorang pejabat keamanan nasional China, CCTV mengungkapkan bahwa ketiga tersangka memberikan sejumlah besar materi video rahasia dan terkait militer kepada agen Filipina. Tindakan tersebut menyebabkan kerugian serius pada keamanan dan kepentingan nasional China.

3. Respons Manila atas tindakan Beijing

Bendera Filipina. (Pexels.com/Krisia Vinzon)

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina, Jonathan Malaya, mengatakan bahwa negaranya melalui Kementerian Luar Negeri sedang mengonfirmasi laporan-laporan tersebut dan keterlibatan warga negara Filipina, jika ada.

"Kami belum bisa memberikan komentar lebih lanjut saat ini, sampai kami dapat memverifikasi laporan-laporan baru ini," ujarnya, dikutip dari The Straits Times.

Terkait hal itu, Beijing mengatakan bahwa pihaknya akan menangani kasus-kasus tersebut sesuai dengan hukum dan juga akan melindungi hak-hak dan kepentingan sah dari personel yang bersangkutan.

Guo Jiakun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mendesak agar Manila berhenti mengarang bebas terkait beberapa kasus mata-mata negaranya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us