Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Ekuador, Guillermo Lasso saat melakukan sidak di Kantor Kepolisian. (twitter.com/LassoGuillermo)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ekuador, Guillermo Lasso memutuskan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden yang dimajukan jadwalnya. Pilpres itu digelar pada Agustus 2023. Ia pun menyerukan kepada seluruh partai untuk bersatu dalam mempertahankan demokrasi. 

Pada pertengahan Mei, proses pemakzulan Presiden Lasso hendak dimulai. Namun, presiden berusia 67 tahun itu pun menyerukan pilpres lebih awal dan membubarkan parlemen dan proses pemakzulan pun dihentikan. 

1. Tolak pencalonan demi lindungi demokrasi di Ekuador

Lasso mengungkapkan bahwa tidak berminat untuk melanjutkan kandidasi sebagai presiden pada pilpres 20 Agustus mendatang. Ia menyebut bahwa ia akan mengikuti aturan untuk melindungi demokrasi di Ekuador. 

"Hari ini, setelah menemukan refleksi. Saya mengumumkan pada Anda bahwa saya tidak menerima nominasi untuk presidensi pada pilpres Agustus mendatang," papar Lasso pada Jumat (2/5/2023), dilansir La Prensa Latina

"Jauh di atas kantor presiden, saya cinta demokrasi dan kebebasan yang setiap rakyat Ekuador nikmati dan memperjuangkan mimpi mereka. Tugas saya sebagai presiden menginginkan saya untuk menyerahkan jabatan demi melindungi demokrasi. Saya akan lakukan itu," tambahnya. 

Ia menambahkan bahwa tidak masuk akal ketika negara membutuhkannya untuk menjadi seorang warga negara. Ia juga tidak menyebut siapa yang akan mewakilkan Partai CREO dalam pilpres mendatang. 

2. Lasso dituding terlibat kasus korupsi

Editorial Team

Tonton lebih seru di