Ekuador Gelar Operasi Militer Lawan Geng Kriminal

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Ekuador, Luis Lara, mengumumkan operasi militer melawan terorisme yang didalangi geng kriminal pada Jumat (28/4/2023). Langkah ini dilakukan sebagai upaya pemberantasan aksi kriminalitas dan kekerasan yang terus terjadi di Ekuador.
Pada awal April, Presiden Ekuador Guillermo Lasso memperbolehkan warga untuk memiliki dan membawa senjata api pribadi. Ia menyebut bahwa kebijakan ini penting agar seluruh penduduk dapat menjaga diri sendiri dari maraknya kriminalitas di Ekuador.
1. Lara sebut operasi militer untuk memberantas terorisme
Lara menyatakan, tentara akan diterjunkan untuk melawan pelaku terorisme di Ekuador. Ia menambahkan bahwa jajarannya sudah muak dengan aktivitas organisasi kriminal dan sekutunya.
"Dalam operasi melawan terorisme ini, kami tidak akan ragu lagi dalam melakukan segala praktik sesuai dengan pengalaman, kapasitas, dan profesionalisme dari tentara Ekuador. Sudah saatnya kita mengatakan cukup pada rentetan kasus kriminalitas beserta sekutunya," papar Lara, dilansir Reuters.
Lara menambahkan, aparat kepolisian akan membantu operasi militer kali ini. Pasalnnya, sejauh ini operasi masih dilakukan untuk menyita senjata api yang didapat secara ilegal.
Ia pun menyebut pemerintah masih berusaha mengidentifikasi organisasi kriminal yang melakukan aksi terorisme di Ekuador.
2. Mendeklarasikan organisasi kriminal sebagai pelaku terorisme
Dewan Keamanan Publik Ekuador (Cosepe) resmi memperbolehkan mobilisasi militer pada Kamis (27/4/2023). Maka, mobilisasi militer ke jalanan nantinya tidak lagi mengharuskan deklarasi darurat.
"Dalam mendeklarasikan terorisme sebagai ancaman yang mengancam struktur negara dan keamanan komprehensif, sehingga melahirkan regulasi internasional dan legislasi untuk warga Ekuador," terang Sekretariat Keamanan, Wagner Bravo.
Dilaporkan El Universo, kebijakan ini diresmikan usai adanya dialog di Gedung Pemerintahan yang dipimpin langsung oleh Presiden Guillermo Lasso. Hasil dialog itu memutuskan bahwa ancaman teroris akan dihadapi oleh seluruh institusi negara.
Lasso nantinya juga masih harus meresmikan dekrit yang menentukan penggunaan senjata api dalam keadaan mendesak. Militer Ekuador masih menunggu keputusan itu dalam aplikasi strategi militernya.
3. Provinsi Esmeraldas menjadi salah satu target operasi militer
Dilaporkan Europa Press, salah satu target utama dalam operasi militer ini adalah Provinsi Esmeraldas yang terus dihantui teror dari organisasi kriminal. Sejak Maret, pemerintah sudah mendeklarasikan keadaan darurat di Esmeraldas untuk melawan geng kriminal.
Pada pertengahan April, terjadi insiden pembunuhan sembilan orang awak kapal yang bekerja di pelabuhan ikan di Esmeraldas. Pelaku pembunuhan diketahui sebanyak 30 orang bersenjata lengkap yang diduga sebagai anggota geng kriminal, dilansir BBC.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan kapal datang ke pelabuhan. Tak lama, suara tembakan terdengar dan mengakibatkan orang di sekitar dermaga panik menyelematkan diri.
Kekerasan dan kriminalitas yang terkait dengan aksi geng kriminal terus terjadi di Ekuador dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, geng kriminal terlibat dalam aksi pemerasan kepada pebisnis lokal dan memaksa mereka membayar pajak untuk perlindungan.