Jakarta, IDN Times – Kantor Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina, pada Minggu (12/10/2025) mengumumkan adanya percobaan ilegal dan paksa untuk merebut kekuasaan (kudeta) di negara tersebut. Pemerintah menilai tindakan itu melanggar konstitusi dan prinsip demokrasi yang berlaku di Madagaskar. Pihak kepresidenan menegaskan pentingnya dialog sebagai jalan keluar dari krisis dan belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai upaya tersebut.
Unit elit militer Corps d’Armée du Personnel et des Services Administratifs et Techniques (CAPSAT), yang pernah membantu Rajoelina berkuasa lewat kudeta pada 2009, menyatakan telah mengambil alih komando seluruh cabang militer dari pangkalan mereka di pinggiran Antananarivo. Kepala CAPSAT, Jenderal Demosthene Pikulas, dilantik sebagai kepala staf angkatan bersenjata dalam upacara yang dihadiri oleh Menteri Angkatan Bersenjata Manantsoa Deramasinjaka Rakotoarivelo.
“Saya memberikan restu saya kepadanya,” ujar Rakotoarivelo.
Pikulas menyebut situasi di Madagaskar tidak terduga dan menekankan peran militer dalam mengembalikan ketenangan dan perdamaian di seluruh Madagaskar.
