Para petinggi serikat buruh mendesak Tinubu untuk duduk bersama dengan para pengorganisir protes, dan tidak menganggap remeh kekhawatiran mereka sebagai perbedaan pendapat politik yang disponsori.
“Situasi di mana sebagian besar keluarga Nigeria terpaksa makan satu kali sehari dan makan dari tong sampah mengundang campur tangan serius dari pemerintah,” kata Kongres Buruh Nigeria.
Namun, pemimpin Nigeria menuduh pendukung calon presiden yang kalah, Peter Obi, merencanakan protes tersebut, dan menggalang dukungan di media sosial dengan tagar seperti #TinubuMUSTGo dan #EndBadGovernanceInNigeria.
“Obi harus bertanggung jawab atas anarki,” kata penasihat presiden Bayo Onanuga.
Partai Buruh yang dipimpin Obi membantah tuduhan tersebut, mengatakan tuduhan sebagai khayalan dan mencap pemerintah “kekanak-kanakan”.
“Partai Buruh, Peter Obi, dan para pendukung kami tidak berencana untuk melakukan protes apa pun. Masyarakat memiliki hak untuk melakukan protes dan merupakan hak konstitusional mereka," kata Partai Buruh dalam pernyataannya.
Obi dalam pemilihan presiden tahun lalu berhasil menggalang dukungan kaum muda, sebagian besar di Nigeria selatan, tapi suaranya tidak cukup untuk. Ia pun memperoleh hasil ketiga. Dia menuduh hasil pemilu telah dicurangi untuk menguntungkan Tinubu, tapi pengadilan menolak klaim itu.