Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berhasil menang atas pemilihan presiden 2022 dengan perolehan suara sebanyak 58,2 persen (Twittter.com/Sophie Pedder)

Jakarta, IDN Times – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, kembali menyentil Israel terkait tindakan sembrononya di Jalur Gaza. Menurutnya, tujuan Israel memerangi terorisme tidak berarti Israel harus meratakan seluruh Gaza.

“Kita tidak bisa membiarkan gagasan bahwa perang yang efisien melawan terorisme berarti meratakan Gaza atau menyerang penduduk sipil tanpa pandang bulu,” kata Macron, dikutip The Guardian, Kamis (21/12/2023).

Presiden Prancis itu kemudian meminta Israel untuk menghentikan tindakan tersebut karena tidak tepat.

“Semua nyawa bernilai sama dan kami membela mereka,” tambahnya.

1. Serukan perlindungan sipil

Anak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Kendati Prancis mengakui hak Israel untuk membela diri dan melawan teror, Macron mengatakan Prancis tetap menyerukan perlindungan warga sipil. Ia menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin.

Macron telah berulang kali mengkritik tindakan Israel. Awal bulan ini, ia kembali memperingatkan bahwa tujuan mereka untuk melenyapkan Hamas bisa memakan waktu satu dekade.

Tindakan itu kemudian dinilai dapat memicu kebencian semua opini publik di wilayah tersebut.

“Kita berada pada momen di mana pemerintah Israel harus mendefinisikan dengan lebih tepat tujuan mereka dan negara akhir yang diinginkan. Penghancuran total Hamas, apakah ada yang mengira hal itu mungkin terjadi? Kalau begitu, perang akan berlangsung 10 tahun,” katanya dalam kegiatan COP28 di Dubai.

Kritik Prancis yang belakangan kian meningkat terhadap Israel kini berisiko mengasingkan warga Israel.   

2. Desakan AS untuk habisi Hamas

Editorial Team

Tonton lebih seru di