2.500 Warga Afghanistan akan Direlokasi ke AS

Mereka yang direlokasi membantu pasukan AS selama perang

Washington DC, IDN Times - Perang terpanjang Amerika Serikat (AS) di Afghanistan akan segera berakhir. Penarikan semua pasukan AS dijanjikan akan selesai pada akhir Agustus tahun ini. Ratusan lainnya akan ditinggal untuk menjaga Kedutaan Besar AS dan bandara internasional di Kabul, bersama pasukan Turki.

Dalam penarikan pasukan tersebut, AS juga melancarkan sebuah operasi yang bernama Operation Allies Refuge. Operasi tersebut adalah upaya AS untuk merelokasi warga Afghanistan yang mengajukan perlindungan untuk pindah ke AS karena kekhawatiran aksi balas dendam Taliban.

Mereka yang direlokasi sejauh ini disebut adalah orang-orang Afghanistan yang telah membantu pasukan AS dalam menjalankan perang selama dua dekade tersebut. Mereka terdiri dari para penerjemah, sopir, juru tulis dan lainnya yang berniat beremigrasi ke AS. Presiden Joe Biden berjanji bahwa “mereka yang membantu kami tidak akan tertinggal.”

1. Sekitar 2.500 warga Afghanistan akan mulai direlokasi ke AS

Ketika pasukan AS dan sekutu NATO mulai meninggalkan Afghanistan, Taliban telah bergerak lebih awal dengan mengambil alih distrik-distrik di perdesaan yang sebelumnya dikuasai pasukan pemerintah Afghanistan. Kini militan Taliban semakin mendapatkan kemajuan signifikan seperti menguasai sebagian besar wilayah di utara yang berbatasan dengan Tajikistan.

Banyak warga Afghanistan yang sebelumnya membantu militer AS dalam melancarkan misi, kini merasa terancam. Mereka takut bahwa kelompok Taliban akan melakukan balas dendam.

Melansir laman Al Jazeera, untuk melindungi warga Afghanistan yang telah membantu pasukan AS itu, Washington membuat sebuah operasi perlindungan yang bernama Operation Allies Refuge. Sejauh ini ada sekitar 2.500 warga Afghanistan yang akan direlokasi baik itu ke AS atau ke pangkalan militer AS di luar negeri.

Operation Allies Refuge berada di bawah tanggung jawab Kementrian Luar Negeri AS. Pada hari Senin (19/7) mereka mengatakan gelombang pertama relokasi warga Afghanistan ke AS akan mulai ditampung di Fort Lee yang ada di Virginia. Sekitar 700 warga Afghanistan akan ditampung di tempat ini.

Departemen Pertahanan AS menjelaskan "penerbangan relokasi awal ini, yang pertama di bawah Operation Allies Refuge yang dipimpin oleh Departemen Luar Negeri, akan menempatkan komitmen Amerika kepada mereka yang telah membantu dengan menyediakan transportasi ke lokasi yang aman di mana persyaratan proses dapat diselesaikan dengan aman dan menyeluruh."

2. Warga Afghanistan yang melamar untuk beremigrasi akan mendapat visa imigran khusus

Baca Juga: Bahas Soal Imigran, Wapres AS Ingin Kunjungi 2 Negara

Menurut NBC News, Operation Allies Refuge dilakukan oleh Presiden Joe Biden atas tekanan dari anggota parlemen, kelompok veteran dan organisasi hak-hak pengungsi. Biden diharap dapat melindungi orang-orang yang telah bekerja dengan pasukan AS selama perang di Afghanistan.

Potensi relokasi warga Afghanistan yang akan melakukan emigrasi ke AS ada sekitar 20.000 orang. Namun mereka akan disaring dan yang lolos akan mendapatkan visa khusus.

Melansir laman resmi Kedubes AS di Afghanistan, warga negara Afghanistan dan keluarga mereka yang memenuhi syarat akan mendapakan Special Immigrant Visas (SIVs). Ross L. Wilson yang menjadi Dubes AS untuk Afghanistan sejak tahun 2020 lalu, mengatakan bahwa upaya percepatan pemrosesan visa khusus segera dilakukan usai terkendala COVID-19.

Wilson mengatakan "Kedutaan Besar AS akan berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri dalam mendukung Operation Allies Refuge. Operasi relokasi ini akan memungkinkan Amerika Serikat memenuhi komitmennya kepada mereka yang telah melayani negara kita di sini dengan risiko yang besar. Mereka membangun percepatan pemrosesan SIVs yang berhasil sejak wawancara visa dilanjutkan setelah penangguhan COVID berakhir pada 2021."

Relokasi ribuan warga Afghanistan itu akan dilakukan menggunakan pesawat sipil sewaan. Pada minggu terakhir bulan Juli ini, diperkirakan akan mulai dilakukan relokasi. Melansir NBC News, Biden awalnya tidak pernah memiliki rencana untuk relokasi warga Afghanistan itu tapi kini melakukannya karena banyak tekanan terhadap dirinya. Salah satu organisasi yang memberikan tekanan itu adalah No One Left Behind yang diketuai oleh James Miervaldis.

3. Melanjutkan misi militer AS di Afghanistan tidak populer di kalangan Demokrat dan Republik

AS melakukan invasi ke Afghanistan pada tahun 2001 setelah serangan WTC dan Pentagon. Dalam invasi untuk memburu al-Qaeda, kelompok yang dianggap memiliki ancaman terorisme global, AS dibantu oleh sekutu NATO. Ratusan ribu orang telah dilaporkan meninggal dalam periode perang panjang itu.

Dari pihak militer AS sendiri, mereka telah kehilangan 2.442 personel, sejak melakukan invasi sampai April 2021. Angka itu disampaikan oleh Brown University dalam analisisnya yang bertajuk War in Afghanistan.

Selain itu, melanjutkan misi militer di Afghanistan juga tidak lagi populer di AS. Parlemen yang diwakili oleh partai Demokran dan Republik tidak sepakat untuk melanjutkan misi tersebut.

Jajak pendapat yang pernah dilakukan oleh kantor berita Reuters menyebutkan bahwa hanya sekitar tiga dari 10 Demokrat dan empat dari 10 Republik yang mengatakan militer harus tetap ada di Afghanistan.

Karena melanjutkan misi militer sudah tidak populer dan berbagai tekanan lain untuk menyelesaikan misi tersebut, AS kemudian memutuskan untuk mengakhiri perang Afghanistan dan menarik semua pasukan bersama dengan sekutu NATOnya.

Namun seiring penarikan pasukan itu, banyak warga Afghanistan yang telah membantu perjuangan prajurit AS nasibnya terancam dari tindakan balas dendam Taliban. Karena itu, AS berniat untuk melindungi mereka.

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, pada pertengahan bulan Juli mengatakan "alasan kami mengambil langkah ini adalah karena mereka adalah individu yang berani. Kami ingin memastikan bahwa kami mengakui dan menghargai peran yang telah mereka mainkan selama beberapa tahun terakhir."

Baca Juga: Rakyat Afghanistan Mulai Senjatai Diri ketika Pasukan Asing Pergi

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya