3 Aksi Protes Guncang Swedia, Salinan al-Qur'an Dibakar!

Turki batalkan rencana kunjungan Menhan Swedia

Jakarta, IDN Times - Tiga kelompok melakukan aksi protes di Swedia pada Sabtu (21/1/2023). Ketiga kelompok itu melakukan aksi secara terpisah dengan masing-masing kepentingan mereka. Ketiganya memiliki izin dari kepolisian Swedia.

Protes pertama berasal dari kelompok pendukung Kurdi yang menentang Swedia bergabung dengan NATO. Aksi protes kedua dilakukan sayap kanan yang anti-Turki dan membakar salinan Al-Qur'an di depan kantor Kedutaan Turki serta protes ketiga merupakan protes pro-Turki.

Pihak Turki yang marah atas protes yang membakar salinan Al-Qur'an, membatalkan rencana kunjungan Menteri Pertahanan Swedia ke Ankara. Swedia sedang sibuk meminta persetujuan Turki untuk bergabung dengan NATO tapi saat ini hal itu belum bisa terlaksana.

Baca Juga: Turki Kehabisan Waktu Ratifikasi Keanggotaan NATO Swedia-Finlandia

1. Provokasi Islamofobia di Stockholm

Protes anti-Turki yang terjadi di Swedia, semakin memperkeruh hubungan diplomatik antara kedua negara. Swedia sedang berupaya gabung NATO dan mencari dukungan Turki agar bisa diterima di aliansi pertahanan tersebut.

Namun pada Sabtu, protes menentang Turki di Stockholm, semakin membuat Ankara marah. Kelompok sayap kanan yang melakukan protes tersebut, membakar salinan Al-Qur'an di depan kantor Kedutaan Besar Turki.

"Kami mengutuk sekeras mungkin serangan keji terhadap kitab suci kami. Mengizinkan tindakan anti-Islam ini, yang menargetkan umat Islam dan menghina nilai-nilai suci kami, dengan kedok kebebasan berekspresi sama sekali tidak dapat diterima," kata Kementerian Luar Negeri Turki dikutip France24.

Tobias Billstrom, Menteri Luar Negeri Swedia, mengomentari tindakan provokatif para demonstran yang membakar salinan Al-Qur'an. Dia menyebut provokasi Islamofobia itu mengerikan.

"Swedia memiliki kebebasan berekspresi yang luas, tetapi itu tidak berarti bahwa Pemerintah Swedia, atau saya sendiri, mendukung pendapat yang diungkapkan," kata Billstrom.

Baca Juga: Jadi Mata-mata Rusia, Warga Swedia Dihukum Seumur Hidup

2. Pelaku pembakaran salinan Al-Qur'an adalah tokoh sayap kanan garis keras

Sejauh ini, protes anti-Turki di Stockholm yang juga diketahui membakar salinan Al-Qur'an adalah Rasmus Paludan. Dia merupakan pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras.

Tahun lalu pada April, dikutip Al Jazeera, Paludan memberi pengumuman tentang tur pembakaran Al-Qur'an selama bulan Ramadan dan itu memicu kerusuhan di seluruh Swedia.

Dalam insiden pembakaran salinan Al-Qur'an pada Sabtu, Paludan kemudian mengomel cacian sepanjang hampir satu jam, di mana ia menyerang Islam dan imigrasi di Swedia.

Selain Turki, Arab Saudi, Yordania dan Kuwait juga mengecam tindakan itu. Saudi menyerukan untuk menyebarkan nilai dialog, toleransi dan hidup berdampingan serta menolak kebencian dan ekstremisme.

Baca Juga: Patung Erdogan Digantung di Swedia, Turki Marah!

3. Turki batalkan rencana kunjungan Menteri Pertahanan Swedia

3 Aksi Protes Guncang Swedia, Salinan al-Qur'an Dibakar!Hulusi Akar, Menteri Pertahanan Turki. (Instagram.com/hulusi.akar)

Insiden pembakaran salinan Al-Qur'an dan protes anti-Turki itu segera memicu kemarahan Ankara. Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, mengatakan membatalkan rencana kunjungan Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson yang akan dilakukan pada 27 Januari.

Dilansir VOA News, Akar mengatakan kunjungan Jonson tidak lagi dianggap penting karena Swedia terus mengizinkan demonstrasi menjijikkan terhadap Turki.

Jonson dan Akar telah bertemu di Ramstein, Jerman, dalam pertemuan antar negara anggota NATO dan sekutu Barat. Dalam pertemuan itu, Jonson mengatakan sepakat menunda pertemuan di Ankara.

"Hubungan dengan Turki sangat penting bagi Swedia dan kami berharap dapat melanjutkan dialog tentang masalah keamanan dan pertahanan bersama di kemudian hari," kata Jonson.

4. Protes tandingan bakar bendera Swedia

3 Aksi Protes Guncang Swedia, Salinan al-Qur'an Dibakar!ilustrasi bendera Swedia (Pixabay.com/Unif)

Upaya Swedia membangun hubungan dengan Turki, diperumit oleh demonstrasi aktivis pro-Kurdi dan anti-Turki yang memicu kemarahan Ankara. Pada Sabtu, ratusan demonstran pro-Kurdi dan anti-NATO juga berbaris di ibu kota Stockholm. Mereka mengibarkan bendera Kurdi, termasuk Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dinilai Ankara sebagai kelompok teroris.

Di sisi lain, tanggapan atas pembakaran salinan al-Qur'an juga terjadi di Ankara. Ratusan demonstran berkumpul di luar Konsulat Swedia di Istanbul dan membakar bendera Swedia, kutip Associated Press.

Demonstrasi dalam skala kecil lainnya juga terlihat di luar Kedutaan Besar Swedia di ibu kota Ankara untuk melakukan protes.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya