5 Fakta Gempa Maroko yang Tewaskan Lebih dari 2 Ribu Orang

Gempa terbesar dalam 120 tahun terakhir

Jakarta, IDN Times - Bencana gempa bumi menghantam Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam. Gempa terjadi menjelang tengah malam dengan kekuatan 6,8 Skala Richter (SR). Getaran dari gempa itu dirasakan sampai ke wilayah Barat, bahkan juga sampai di Aljazair.

Sejauh ini, perkiraan korban tewas akibat bencana tersebut telah mencapai lebih dari 2 ribu orang. Pasukan layanan darurat, termasuk para relawan, tengah berjuang melakukan pencarian dan penyelamatan para korban yang mungkin masih berada di bawah reruntuhan bangunan.

Berikut ini adalah lima fakta gempa di Maroko yang sementara ini dapat diketahui dan dijelaskan.

Baca Juga: Korban Tewas Gempa Maroko Lebih dari 2.000 Orang

1. Gempa utama dan gempa susulan

5 Fakta Gempa Maroko yang Tewaskan Lebih dari 2 Ribu Orangilustrasi tim penyelamat sedang mencari korban gempa (youtube.com/NBC News)

Gempa di Maroko tergolong sebagai gempa yang kuat. Pusat gempa bumi berada pada kedalaman yang relatif dangkal yakni pada 18,5 kilometer, sehinga dampaknya lebih merusak.

Dilansir CNN, US Geological Survey mengatakan gempa sebesar itu jarang terjadi di kawasan Maroko tengah tersebut. Merujuk pada catatan sebelumnya, ada sembilan gempa berkekuatan 5 SR atau lebih sejak tahun 1900. Tapi tidak satu pun dari gempa itu yang kekuatannya lebih dari 6 SR.

Gempa terjadi pada pukul 23:11 waktu setempat. 19 menit kemudian, gempa susulan berkekuatan 4,9 SR terjadi.

Pusat gempa berada di daerah yang berpenduduk jarang di Pegunungan Hight Atlas, sekitar 71 kilometer barat daya Marrrakesh. Wilayah paling terdampak dari gempa itu, terutama di Marrakesh, al-Haouz, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua dan Taroudant.

Baca Juga: Gempa Maroko, Kemlu Pastikan Tak Ada Korban WNI

2. Gempa terbesar dalam 120 tahun terakhir

https://www.youtube.com/embed/Ow_Ab0hh6Mk

Jeritan terdengar di hampir seluruh kota Marrakesh ketika guncangan dahsyat itu terjadi. Banyak orang melarikan diri meninggalkan rumah mereka karena takut dan tidak percaya apa yang terjadi.

Gempa telah menjatuhkan piring, hiasan dinding, serta merobohkan tembok-tembok yang terbuat dari batu dan pasangan bata, menutupi seluruh area komunitas dengan puing-puing.

Menurut Associated Press, itu merupakan gempa bumi terbesar yang melanda Maroko dalam 120 tahun terakhir. Kehancuran menimbulkan pemandangan yang pilu di sepanjang jalan High Atlas, dengan banyak orang menangis dan para polisi membawa para jenazah korban.

Di Marrakesh, banyak bangunan hancur atau rusak. Paling parah terutama di beberapa bagian Madinah yang merupakan situs Warisan Dunia Unesco.

Di desa-desa yang terpencil dan sulit diakses, kerusakan seluruhnya belum dapat dinilai. Tapi dikhawatirkan bangunan di beberapa desa rata dengan tanah akibat guncangan yang hebat itu.

3. Pengakuan para penyintas

Pada Sabtu malam, Kementerian Dalam Negeri Maroko merilis laporan tentang korban jiwa. Mereka menyebutkan, setidaknya 2.012 orang tewas dan 2.059 terluka. Sebanyak 1.404 di antara mereka yang terluka, dalam kondisi kritis.

Michael Bizet yang berada di Marrakesh, awalnya mengira tempat tidurnya akan terbang. Dia melihat kekacauan bencana yang menggila.

Dilansir BBC, Fayssal Badour sedang mengemudi saat terjadi gempa. Dia kemudian berhenti dan menyadari bagaimana besarnya bencana yang terjadi di wilayah tersebut.

"Jeritan dan tangisannya (orang-orang) tak tertahankan," katanya.

Mina Metioui, salah satu penyintas, mengatakan awalnya gemuruh gempa terdengar seperti jet tempur yang makin lama semakin terdengar keras. "Kemudian saya mendengar orang-orang berteriak, keluar dari rumah-rumah. Itu benar-benar pengalaman yang mengerikan," katanya.

4. Selama 48 jam ke depan adalah waktu yang penting

https://www.youtube.com/embed/na4EYvWJgt4

Para penyintas yang masih memiliki tenaga, mereka telah mulai menguburkan para korban yang meninggal. Operasi pencarian dan penyelamatan telah diluncurkan untuk mencari para korban yang mungkin masih selamat.

Dilansir Sky News, 24 hingga 48 jam ke depan adalah waktu yang penting untuk menyelamatkan nyawa para warga.

Direktur operasi International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Caroline Holt, mengatakan ada banyak kebutuhan yang diperlukan oleh Maroko. Di antaranya yakni pengelolaan jenazah yang bermartabat dan air bersih.

"Kita perlu memastikan tidak ada bencana di dalam bencana. Kebersihan memang perlu dijaga," kata Holt.

Respon untuk membantu Maroko juga tidak bisa dilakukan selama satu atau dua minggu. Itu akan membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun agar kembali normal seperti sedia kala.

5. Seteru Maroko tawarkan bantuan

5 Fakta Gempa Maroko yang Tewaskan Lebih dari 2 Ribu OrangIlustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Maroko mengumumkan berkabung selama tiga hari dengan mengibarkan bendera setengah tiang. Raja Maroko Mohammed VI, telah memerintahkan angkatan bersenjata untuk turun tangan.  Dia juga telah memerintahkan agar rumah sakit bedah lapangan segera dibuka.

Sementara ini, Maroko belum secara resmi meminta bantuan internasional. Beberapa negara telah menawarkannya seperti Prancis dan Jerman. Ukraina dan Rusia juga menyatakan dukungan untuk warga Maroko.

Dilansir VOA News, Aljazair, negara tetangga Maroko sekaligus seteru lama, dengan luar biasa menawarkan bantuan. Aljazair menawarkan untuk membuka wilayah udara agar bantuan kemanusiaan atau penerbangan evakuasi medis dapat segera dilakukan.

Maroko dan Aljazair telah memutuskan hubungan sejak lama. Pada 2021, Aljazair menutup wilayah udaranya untuk Maroko karena serangkaian masalah.

Baca Juga: Maroko Borong Peluncur Roket HIMARS Senilai Rp7,7 Triliun

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya