5 Fakta Menarik Kaukasus, Wilayah Perbatasan Asia dan Eropa

Alamnya mengagumkan, tapi konflik bisa meletus kapan saja

Jakarta, IDN Times - Antara Asia dan Eropa, ada wilayah yang kerap disebut sebagai Kaukasus. Wilayah ini secara topografi bergunung-gunung dengan puncak tertingginya adalah Elbrus, sekitar 5.642 meter di atas permukaan laut.

Wilayah ini berbatasan dengan Rusia, Turki dan Iran, serta diapit oleh dua laut yakni Laut Kaspia dan Laut Hitam. Negara-negara yang ada di Kaukasus memiliki tarik-ulur pengaruh dengan peradaban besar tetangganya, yakni Eropa, Rusia, dan Islam.

Kaukasus saat ini setidaknya didominasi oleh tiga negara, yaitu Georgia, Armenia dan Azerbaijan. Meski begitu, wilayah otonom di Rusia yang masuk dalam kelompok Kaukasus juga ada, yakni Dagestan dan Chechnya.

Berikut ini lima fakta menarik tentang Kaukasus yang bisa menambah wawasan kamu. Baca sampai tuntas, ya!

1. Kaukasus sudah tercatat di peta tertua di dunia

5 Fakta Menarik Kaukasus, Wilayah Perbatasan Asia dan Eropailustrasi (Unsplash.com/Jakob Braun)

Wilayah Kaukasus memiliki beragam bahasa dan budaya. Saat ini, ada sekitar 20 juta orang yang mendiami wilayah tersebut. Mereka memiliki sejarah luhur panjang yang bisa ditarik ribuan tahun silam.

Peta dunia tertua, yakni Peta Dunia Babilonia pada abad ke-6 SM, telah mencatat referensi yang merujuk pada Kaukasus. Ini disebut sebagai referensi paling awal untuk Kaukasus, khususnya dengan nama Armenia.

Dijelaskan dalam Library of Congress, Armenia saat itu dikenal sebagi Urartu. Sungai Eufrat yang menjadi bagian wilayah Kerajaan Babilonia digambarkan muncul dari wilayah Urartu.

Para akadimisi Yunani yang berkembang juga menempatkan wilayah ini dalam catatannya. Dalam Geographia yang diperbaharui dari karya Ptolemeus, Kaukasus modern digambarkan sebagai Transcaucasia.

Ptolemeus membagi wilayah tersebut menjadi empat negara, yaitu Colchis (Georgia barat), Iberia (Georgia timur), Albania (Azerbaijan), dan Armenia Major (Anatolia dan Armenia).

Baca Juga: Rusia Gelar Latihan Militer Terbesar di Kaukasus

2. Kaukasus dirujuk sebagai tempat leluhurnya orang kulit putih

5 Fakta Menarik Kaukasus, Wilayah Perbatasan Asia dan Eropailustrasi (Unsplash.com/Katie Gerard)

Ketika ilmu pengetahuan berkembang pesat di abad ke-18 dan ke-19, ilmu seperti anatomi dan antropologi juga ikut berkembang. Ilmuwan Jerman di bidang tersebut, Johann Friedrich Blumenbach, membuat klasifikasi ras manusia berdasarkan analisis anatomi tengkorak.

Menurut Encyclopedia, Blumenbach menggunakan pigmentasi kulit dan warna rambut manusia dalam kajiannya pada tahun 1770-an. Dia juga mengandalkan fitur wajah, bentuk gigi, dan morfologi tengkorak untuk melakukan klasifikasi ras manusia.

Ada lima ras yang disimpulkan oleh Blumenbach. Kelima ras itu adalah Kaukasia, Melayu, Ethiopia, Amerika dan Mongolia. Kaukasia adalah orang kulit putih, Melayu adalah orang kulit cokelat, Amerika adalah orang kulit merah, Ethiopia adalah orang kulit hitam, dan Mongolia adalah orang dengan kulit kuning dan mata sipit.

Sejarawan Bettany Hughes mengatakan, dari klasifikasi yang dibuat Blumenbach itulah kemudian sampai saat ini jutaan orang kulit putih di dunia menggambarkan diri mereka sebagai Kaukasia.

3. Bangsa Kaukasus saat ini tersebar dominan di empat negara

5 Fakta Menarik Kaukasus, Wilayah Perbatasan Asia dan Eropailustrasi (Unsplash.com/Rafael Ishkhanyan)

Kaukasus modern terdiri dari Armenia, Azerbaijan dan Georgia. Tapi bangsa Kaukasus tersebar dominan di empat negara. Satu negara lainnya adalah Rusia, khususnya di wilayah Dagestan dan Chechnya.

Menulis di Pulitzer Center, James V. Wertsch Wertsch menjelaskan bahwa pegunungan Kaukasus membagi wilayah itu jadi dua, Kaukasus Utara dan Kaukasus Selatan.

Kaukasus Utara meliputi Dagestan, Chechnya, dan republik kecil lainnya yang merupakan bagian dari Rusia saat ini. Kaukasus Selatan terdiri dari negara-negara merdeka Armenia, Georgia, dan Azerbaijan.

Lebih dari 50 kelompok etnis di Kaukasus dengan keragaman yang luar biasa. Beberapa bahasa dominan, seperti bahasa Azerbaijan adalah rumpun bahasa Turki dan bahasa lain seperti Armenia dan Ossetia adalah rumpun bahasa Indo-Eropa (termasuk Inggris dan Rusia).

Bahasa di Chechnya dan Dagestan adalah rumpun dari tiga bahasa berbeda, yang tidak ditemukan di tempat lain. Keragaman bahasa tersebut dipengaruhi oleh agama dan politik.

4. Azerbaijan adalah negara terkaya di Kaukasus

5 Fakta Menarik Kaukasus, Wilayah Perbatasan Asia dan EropaPixabay.com/kristinakasp

Memiliki barisan pegunungan dan diapit oleh Laut Hitam serta Laut Kaspia, Kaukasus memiliki banyak sumber daya, khususnya ladang minyak yang luas di Laut Kaspia. Wilayah minyak tersebut adalah milik Azerbaijan, yang dialirkan lewat pipa dari ibu kota Baku, kemudian ke Tbilisi di Georgia, lalu bermuara ke Ceyhan di Turki selatan dekat Suriah.

Visual Capitalist menghitung aliran minyak ini mencapai hampir 1 juta barel setiap harinya. Ini membuat Azerbaijan menjadi negara paling kaya di Kaukasus, dengan PDB 42,6 miliar dolar atau sekitar Rp665,4 triliun.

Pada 2021, Statista menghitung PDB Azerbaijan mencapai 54,62 miliar dolar atau sekitar Rp853,8 triliun. Industri energi, termasuk minyak dan gas, mendominasi ekonomi negara ini.

Sedangkan Armenia pada 2021, PDBnya mencapai 13,93 miliar dolar atau Rp217,5 triliun dan Georgia sebanyak 18,7 miliar dolar atau Rp292,1 triliun.

Baca Juga: Eks Presiden Georgia Diduga Diracun di dalam Penjara

5. Kaukasus menyimpan bara konflik yang berbahaya

5 Fakta Menarik Kaukasus, Wilayah Perbatasan Asia dan Eropailustrasi perang (Unsplash.com/Hasan Almasi)

Berada di tepian Eropa, Kaukasus memiliki beberapa konflik yang mematikan. Setidaknya, dari mulai akhir 1980-an hingga kini, ada tiga konflik yang terlihat telah melandai tapi sebenarnya masih menyimpan bara yang bisa menyala.

Konflik pertama adalah perang Rusia di Chechnya, setelah bangsa Chechnya menginginkan kemerdekaan dari Rusia yang berantakan usai Uni Soviet bubar. Perang meletus dari 1994-1996. Rusia meninggalkan Chechnya yang secara de facto jadi merdeka.

Tapi pada 1999, perang kembali pecah antara Rusia-Chechnya hingga wilayah Kaukasus itu ditundukkan. Pada 2015, otoritas Chechnya mengatakan, akibat perang sekitar 150-160 ribu orang tewas, dikutip dari RFE/RL.

Konflik kedua adalah perang Azerbaijan-Armenia. Perang ini berada di wilayah Nagorno-Karbakh yang secara internasional diakui milik Azerbaijan tapi ditinggali sebagian besar oleh etnis Armenia. Perang ini terjadi dua kali, yakni pada awal 1990-an dan 2000-an.

Pada perang pertama, lebih dari 30 ribu orang tewas dan banyak orang Azeri yang terusir. Konflik kembali menyala pada September 2020 dengan lebih dari 5 ribu orang tewas. Tentara Azeri yang lebih modern berhasil memaksa Armenia untuk mundur. Konflik tersebut sampai saat ini belum benar-benar dituntaskan.

Konflik ketiga adalah perang Rusia-Georgia pada 2008. Perang ini berlangsung singkat dengan latar belakang wilayah Osetia Selatan dan Abkhazia, yang ingin memisahkan diri dari Georgia.

Pasukan Rusia mendukung Osetia Selatan dan Abkhazia dalam memerangi Georgia. Perang ini membunuh sekitar 500 tentara dari kedua pihak dan membuat lebih dari 100 ribu orang mengungsi.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya