5 Juta Lebih Penduduk Ukraina Mengungsi, Lebih Buruk dari Prediksi PBB

PBB tidak menyangka arus pengungsi akan secepat ini

Jakarta, IDN Times - Perang Rusia di Ukraina yang dilakukan sejak 24 Februari telah menciptakan petaka. Menurut badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatakan lebih dari lima juta warga Ukraina telah mengungsi keluar dari negaranya.

Angka ini telah mengejutkan karena aliran pengungsi menjadi yang terbesar sejak Perang Dunia Kedua. Secara total, seperempat dari sekitar 44 juta rakyat Ukraina mengungsi, dengan 7,1 juta adalah pengungsi internal.

Negara tetangga Ukraina, Polandia, telah menjadi salah satu tujuan utama para pengungsi.  Polandia sejauh ini telah menerima sekitar 2,8 juta pengungsi Ukraina, sebagian besar anak-anak dan perempuan.

Baca Juga: Ratusan Ribu Penduduk Rusia Hengkang sejak Invasi Ukraina

1. Eskalasi perang di Ukraina memicu terciptanya gelombang besar pengungsi

5 Juta Lebih Penduduk Ukraina Mengungsi, Lebih Buruk dari Prediksi PBBilustrasi (Twitter.com/Минобороны России)

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh badan pengungsi PBB (UNHCR) pada 20 April 2022, situasi peperangan yang terjadi di Ukraina telah menyebabkan lebih dari lima juta penduduk meninggalkan negara itu untuk mengungsi.

Dilansir dari laman resmi UNHCR, angka pasti yang berhasil direkam ada sebanyak 5.034.439 warga Ukraina yang mengungsi keluar negeri. Data ini termasuk warga Ukraina yang memiliki kewarganegaraan ganda.

Intensitas konflik yang terus meningkat dan belum ada tanda-tanda bakal menyusut dalam waktu dekat, telah menyebabkan korban dan kehancuran infrastruktur sipil. Orang-orang yang ketakutan terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan, perlindungan dan bantuan.

PBB telah berusaha melakukan koordinasi antar lembaga regional untuk memberi dukungan upaya negara-negara yang menerima para pengungsi tersebut. Pemerintah negara tuan rumah sebagai tujuan pengungsi, diharap dapat memastikan akses aman ke wilayahnya sesuai dengan standar internasional.

Baca Juga: Jurnalis Rusia Lelang Nobel untuk Bantu Pengungsi Ukraina

2. Melampaui prediksi kasus terburuk

5 Juta Lebih Penduduk Ukraina Mengungsi, Lebih Buruk dari Prediksi PBBpara pengungsi Ukraina (Twitter.com/UNHCR Ukraine)

Sejak Rusia melakukan pengepungan wilayah Ukraina pada Januari-Februari, telah ada kekhawatiran perang bakal terjadi dan menciptakan ancaman bencana kemanusiaan. Aliran pengungsi saat itu telah diprediksi dan melihat Polandia sebagai negara tetangga akan menerima beban paling berat.

Shabia Mantoo, juru bicara UNHCR di Jenewa, menjelaskan "dalam waktu kurang dari dua bulan, kita telah melihat sekitar seperempat populasi Ukraina, total lebih dari 12 juta orang, termasuk lima juta pengungsi, tetapi juga 7,1 juta di dalam negeri, terpaksa meninggalkan rumah mereka, jadi ini jumlah orang yang mengejutkan."

Jumlah tersebut telah melampaui dari prediksi kasus terburuk yang pernah dipikirkan sebelumnya. PBB tidak pernah menyangka bahwa aliran pengungsi akan meningkat secara drastis dan secepat seperti saat ini.

3. Kisah dari pengungsi Ukraina

Ketika invasi Rusia benar-benar terjadi, rudal menghujani kota-kota Ukraina, peluru artileri dan senapan serbu berhamburan, bom-bom meledakkan banyak bangunan, warga sipil adalah kelompok orang yang paling menderita.

Ketika warga sipil itu mengungsi karena ingin menyelamatkan diri, aturan pemerintah tidak memperbolehkan pria dengan usia militer meninggalkan negara. Foto perpisahan pria yang melepas istri dan anak-anak mereka, berhamburan di media sosial, menghadirkan kisah pilu.

Kini, lebih dari lima juta pengungsi Ukraina di luar negeri, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Viktoriya Savyichkina, dikutip dari Associated Press, membawa dua anaknya melarikan diri ke Polandia dari Mariupol yang kini telah hancur.

"Saya bahkan tidak tahu ke mana kami akan pergi, bagaimana hasilnya nanti. Saya ingin pulang, tentu saja," katanya di tempat pengungsian. Dia berharap bisa menyekolahkan anak-anak dan memulai kehidupan dari nol.

Tatiana Shulieva, berusia 67, adalah seorang pensiunan ahli epidemiologi yang melarikan diri dari Kharkiv, kota yang saat ini digempur pasukan Rusia. Selama berminggu-minggu, dia bersembunyi di bunker bawah tanah. Saat dia berhasil mengungsi ke Hungaria, dia menganggap malam-malam yang ia habiskan di tempat pengungsian seperti sebuah dongeng.

Baca Juga: Inilah Negara yang Jadi Tujuan Mayoritas Pengungsi Ukraina

4. Daftar jumlah pengungsi Ukraina di negara tetangga

5 Juta Lebih Penduduk Ukraina Mengungsi, Lebih Buruk dari Prediksi PBBIlustrasi warga Ukraina berusaha mengungsi (Twitter.com/Dmitry Kuleba)

Warga sipil Ukraina yang mengungsi, banyak menuju negara-negara tetangga. Polandia yang berbatasan dengan Ukraina adalah tujuan utama. Negara itu saat ini menampung jumlah terbesar dari pengungsi.

Menurut data UNHCR, ada 2.825.463 pengungsi Ukraina di Polandia. Banyak dari mereka berada di tempat penampungan di ibu kota Warsawa. Penduduk Polandia juga berharap bisa menampung pengungsi di rumah pribadi, tapi tidak bisa dilakukan secara permanen.

Di Romania, ada 757.047 pengungsi Ukraina, dan di Federasi Rusia ada 549.805 pengungsi yang sebagian besar datang dari Luhansk dan Donetsk, wilayah Ukraina yang memberontak.

Jumlah pengungsi Ukraina terbanyak keempat berada di Hungaria dengan total 471.080 pengungsi. Republik Moldova yang telah kesulitan secara ekonomi, menerima 426.964 pengungsi.

Di Slovakia, negara pecahan Cekoslovakia itu menerima 342.813 dan di Belarusia sebelah utara Ukraina, menerima 23.759 pengungsi.

Ada ribuan pengungsi lain yang tersebar di negara-negara Eropa, termasuk Jerman, Inggris dan Prancis. Ada pula pengungsi Ukraina yang mendapat perlindungan di Jepang dan Amerika Serikat. 

Shabia Mantoo telah mengucapkan terima kasih karena sambutan hangat dari negara tujuan pengungsi. Juru bicara UNHCR itu juga berharap, "hentikan pertumpahan darah dan kehancuran. Buka jendela untuk dialog dan perdamaian," katanya dikutip Independent.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya