7 Tahun Diculik Boko Haram, Gadis Nigeria Ini Bebas

Lebih dari 100 gadis masih ada di tangan penculik

Abuja, IDN Times - Boko Haram, kelompok militan yang aktif di Nigeria sejak tahun 2009, adalah salah satu kelompok yang telah merepotkan pemerintah Nigeria. Kelompok militan tersebut terkenal dengan aktivitas penculikan siswi sekolah pada bulan April tahun 2014.

Saat itu, kelompok Boko Haram menyergap sebuah asrama khusus gadis sekolah di Chibok, negara bagian Borno yang terletak sebelah timur laut Nigeria. Sebanyak 276 siswi diculik dan dibawa ke dalam hutan pada tengah malam.

Beberapa di antara yang diculik berhasil melarikan diri dan sementara yang lainnya dapat diselamatkan atau dibebaskan usai adanya negosiasi. Namun masih ada lebih dari 100 perempuan yang diculik, sampai saat ini nasibnya tidak diketahui.

Salah satu gadis yang diculik tujuh tahun lalu itu, pada akhir Juli 2021 dapat melarikan diri dari penculik. Pemerintah Nigeria baru mengumumkan beberapa hari kemudian setelah korban diidentifikasi dan bertemu dengan keluarganya.

1. Korban menyerahkan diri ke pihak militer

Melansir laman Deutsche Welle, kantor gubernur negara bagian Borno pada hari Sabtu (7/8) mengumumkan bahwa seorang gadis yang diculik oleh kelompok Boko Haram telah dikembalikan kepada orang tuanya.

Bebasnya korban penculikan itu membuat Babagana Zulum, gubernur Borno mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "saya sangat gembira baik sebagai gubernur Borno dan ayah dari semua putra dan putri negara bagian, dan juga sebagai ayah bagi anak perempuan."

Gadis itu bernama Ruth Ngladar Pogu. Dia menyerahkan diri kepada militer pada 28 Juli 2021 bersama dengan seorang yang telah dinikahinya ketika berada dalam tahanan penculik.

Para pejabat negara bagian Borno sengaja menahan pengumumam kebebasan korban penculikan itu untuk memberi waktu bagi mereka melakukan identifikasi dan menghubungi keluarganya, serta keluarga gadis yang yang diculik.

Penculikan yang dilakukan oleh Boko Haram tujuh tahun lalu itu, telah menarik kecaman dunia internasional. Tokoh terkemuka Michelle Obama yang ketika saat itu menjadi ibu negara, ikut berkampanye di media sosial dengan tagar #BringBackOurGirls.

2. Lebih dari 100 perempuan yang diculik masih belum kembali

Baca Juga: Dua Rapper Asal Swedia Dihukum Atas Kasus Penculikan

Total perempuan yang diculik oleh kelompok Boko Haram adalah 276 orang. Setelah diupayakan mediasi pada tahun 2017, sebanyak 82 orang dibebaskan dan 24 orang lagi berhasil diselamatkan atau ditemukan. Lainnya adalah yang bisa melarikan diri atau diselamatkan oleh tim penyelamat.

Namun menurut kantor berita Reuters, hingga saat ini, tujuh tahun setelah peristiwa penculikan itu berlangsung, masih ada sekitar 113 gadis yang diyakini masih ditahan oleh kelompok militan Boko Haram.

Babagana Zulum mengatakan "saya tahu perasaan keluarga mereka yang masih dalam tahanan, tetapi kita harus tetap berharap terutama dengan perkembangan hari ini."

Kembalinya seorang gadis yang diculik oleh Boko Haram itu membuat harapan yang telah mulai memudar, kembali lagi hidup. Ada rasa percaya bahwa para gadis yang masih ada di tangan penculik masih bisa diselamatkan atau dibebaskan.

Gubernur Borno juga mengatakan bahwa Ruth Ngladar Pogu, korban penculikan yang telah kembali itu, akan menerima perawatan psikologis dan medis sebagai bagian dari program rehabilitasi pemerintah.

3. Strategi Boko Haram ditiru oleh kelompok bandit dan geng kriminal

7 Tahun Diculik Boko Haram, Gadis Nigeria Ini BebasIlustrasi Penculikan (Tawanan) (IDN Times/Mardya Shakti)

Kelompok Boko Haram dalam bahasa lokal Nigeria Hausa, memiliki terjemahan secara kasar "Pendidikan Barat Dilarang." Pemberontakan yang dilakukan kelompok tersebut di timur laut Nigeria telah meluas sampai Niger, Chad dan Kamerun.

Melansir laman ABC News, pada tahun 2015, kelompok militan itu berbaiat dengan ISIS akan tetapi, Abubakar Shekau pemimpinnya, memisahkan diri dari kelompok tersebut karena perbedaan ideologi dan membentuk faksi mereka sendiri.

Boko Haram tersebut kemudian pecah lagi dan sempalannya adalah Islamic State in West Africa Province (ISWAP) yang saat ini menjadi lawan tangguh untuk memperebutkan wilayah rawa-rawa Basin yang berbatasan dengan beberapa negara, di antaranya Chad dan Niger.

Menurut UNICEF, aktivitas Boko Haram yang menculik anak perempuan dan laki-laki adalah upaya sistematis untuk memaksa masuk dalam barisan mereka. Karena itu, Boko Haram banyak menargetkan sekolah-sekolah Nigeria selama beberapa tahun dan penculikan Chibok adalah yang paling terkenal.

Ironisnya, strategi yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram tersebut telah ditiru oleh kelompok bandit dan geng kriminal di wilayah lain di Nigeria bagian barat dan utara. Para bandit dan geng kriminal melakukan penculikan terhadap siswa untuk menukarnya dengan uang tebusan.

Pemerintah Nigeria kemudian memiliki masalah ganda dalam beberapa kasus penculikan yang dilakukan oleh militan pemberontak dan kelompok geng kriminal. Sejak Desember tahun 2020, para bandit dan geng kriminal Nigeria telah melakukan penculikan terhadap siswa sekitar 1.000 orang.

Baca Juga: 279 Siswi Nigeria Korban Penculikan Berhasil Bebas

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya