Afghanistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 6 Tewas dalam Ledakan di Sekolah

Dua bom bunuh diri dan satu serangan granat tangan

Jakarta, IDN Times - Di daerah bernama Dasht-e-Barchi, sebuah daerah di sebelah barat ibu kota Kabul, tiga ledakan bom mengguncang lembaga pendidikan pada Selasa (19/4/22). Dua di antara ledakan tersebut diduga adalah bom bunuh diri dan ledakan terakhir berasal dari granat tangan.

Korban sementara dari ledakan bom tersebut adalah 6 orang tewas, termasuk murid di sekolah menengah Abdul Rahim Shahid. Puluhan orang lainnya dilaporkan luka-luka. Kepolisian Kabul masih terus melakukan penyelidikan dan penyelamatan untuk mengetahui jumlah korban lebih lanjut.

Serangan bom bunuh diri itu terjadi di sebuah lingkungan etnis minoritas Syiah Hazara. Dulu, mereka kerap menjadi sasaran dari kelompok Negara Islam yang beraliran Sunni dan berafiliasi dengan ISIS. Tahun lalu, sebuah sekolah khusus perempuan di daerah tersebut juga diserang dengan bom dan menewaskan sekitar 90 orang.

Baca Juga: 47 Warga Afghanistan Tewas akibat Serangan Pakistan

1. Dua bom bunuh diri

Afghanistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 6 Tewas dalam Ledakan di SekolahIlustrasi Bom (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketika Taliban menguasai Afghanistan tahun lalu, mereka mengklaim telah mengamankan seluruh negara tersebut. Setelah berbulan-bulan mereka mengatur pemerintahan, kini teror baru muncul di daerah etnis minoritas Syiah Hazara.

Pada Selasa, dikutip dari BBC, insiden yang diduga bom bunuh diri terjadi di luar dan dalam sekolah khusus anak laki-laki di Dasht-e-Barchi, Kabul barat. Sekolah menengah yang jadi sasaran adalah sekolah Abdul Rahim Shahid, sebuah sekolah khusus laki-laki.

Sementara ini tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tapi di masa lalu, kelompok militan Negara Islam yang berafiliasi dengan ISIS kerap menyerang daerah Dasht-e-Barchi.

Rumah Sakit Muhammad Ali Jinnah di Kabul mengatakan mereka menerima empat orang mayat dan 19 orang terluka. Pusat medis lain, Rumah Sakit Darurat, mengatakan telah menerima satu mayat dan 10 remaja terluka dalam ledakan itu. Korban lainnya masih dalam pendataan.

Rincian korban meninggal belum dirilis. Dari enam orang yang tewas, tidak disebutkan apakah di antaranya adalah pelaku yang melakukan bom bunuh diri. Tapi salah satu korban tewas adalah siswa sekolah Abdul Rahim Shahid.

Baca Juga: Taliban Resmi Larang Budi Daya Opium di Afghanistan

2. Tiga serangan di lembaga pendidikan

Hazara adalah minoritas etnis dan agama yang sering menjadi sasaran kelompok militan Sunni. Jaringan ISIS yang Sunni di Afghanistan, dulu kerap menyerang etnis minoritas tersebut. Orang-orang Siyah Hazara itu dinilai sebagai kelompok bidah.

"Tiga ledakan telah terjadi ... di sebuah sekolah menengah, ada beberapa korban dari orang-orang Syiah kami," ujar Khalid Zadran, juru bicara komandan di Kabul, dilansir Reuters.

Seorang pejabat yang memberi penjelasan dengan syarat anonim menyebutkan, bahan peledak yang digunakan untuk menyerang telah disembunyikan di tas ransel dan satunya lagi diledakkan di dalam gerbang sekolah.

Ledakan lain yang diduga berasal dari granat tangan, terdengar terjadi di lembaga pendidikan pengajaran bahasa Inggris, beberapa kilometer dari sekolah menengah itu. Belum ada rincian apakah ada korban dalam ledakan yang ketiga.

Chris Nyamandi dari kelompok kemanusiaan Save the Children's Afghanistan Country mengutuk serangan tersebut. Dia mengatakan organisasai Save the Children marah dengan serangan di sebuah sekolah di Kabul. "Kami sangat sedih dengan laporan bahwa anak-anak telah terluka, dan mungkin terbunuh, dalam ledakan itu," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: PBB Sebut ISIS-K Telah Menyebar di Hampir Seluruh Provinsi Afghanistan

3. Mayat tergeletak dan dinding berlumuran darah

Afghanistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 6 Tewas dalam Ledakan di SekolahIlustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Sekolah menengah Abdul Rahim Shahid yang berada di tengah lingkungan komunitas Syiah Hazara itu disebut dapat menampung hingga 1.000 murid. Para siswa keluar dari kelas pagi mereka setelah ledakan itu. Tidak ada rincian berapa banyak murid yang ada di sekolah ketika serangan terjadi.

Beberapa jurnalis yang sempat menuju lokasi ledakan di sekolah berlantai dua tersebut, dikutip dari Al Jazeera, menyebutkan bahwa dinding di dalam sekolah ada yang berlumuran darah, buku catatan sekolah yang terbakar dan sepatu murid-murid yang tergeletak begitu saja.

Beberapa gambar yang beredar di media sosial juga menunjukkan beberapa mayat tergeletak di dekat gerbang dan di dalam kompleks sekolah. Para petugas Taliban telah terlihat melakukan pengepungan daerah itu. Saat ini penyelidikan sedang dilakukan untuk mencari tahu kelompok penyerang.

Taliban yang telah menguasai Afghanistan mengklaim telah mengalahkan kelompok Negara Islam yang berafiliasi dengan ISIS. Dilansir The Guardian, dengan serangan kali ini para analis menyebut kelompok tersebut akan menjadi tantangan utama bagi Taliban yang berkuasa.

Pada Mei tahun lalu ketika pasukan AS dan sekutunya bersiap keluar dari Afghanistan, kelompok ISIS itu melakukan serangan mematikan di sekolah khusus perempuan. Sekitar 90 orang tewas dan 300 lainnya terluka.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya