Afrika Selatan Tunda Suntikan Vaksin AstraZeneca

Vaksin tidak efektif terhadap penyakit parah 

Cape Town, IDN Times – Afrika Selatan saat ini sudah menerima vaksin AstraZeneca-Oxford sebanyak satu juta dosis dari produsen vaksin Serum Institute di India. Namun pihak yang berwenang masih menimbang apakah akan melakukan suntikan vaksin kepada penduduk atau tidak.

Pasalnya, menurut riset terbaru, vaksin AstraZeneca hanya memberikan perlindungan minimal terhadap infeksi COVID-19 khususnya varian Afrika Selatan yang oleh ilmuwan disebut 501Y.V2 atau B1351. Infeksi ringan hingga sedang mampu diatasi oleh AstraZeneca tetapi vaksin tidak cukup bereaksi kepada infeksi berat terhadap mutasi COVID-19 varian Afrika Selatan.

1. Peluncuran kampanye vaksin ditunda

Afrika Selatan Tunda Suntikan Vaksin AstraZenecaIlustrasi vaksin. (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Vaksin dari AstraZeneca-Oxford telah dilakukan serangkaian uji coba untuk melawan varian baru virus corona Afrika Selatan. Tim ilmuwan negara tersebut melakukan pengamatan bagaimana vaksin bereaksi terhadap sekitar 2.000 pasien.

Dalam uji coba tersebut, mereka menyampaikan fakta bahwa vaksin masih akan berdampak pada penyakit parah. Melansir dari laman Al Jazeera, uji coba itu dilakukan oleh Universitas of Witwatersrand di Johannesburg dan menyampaikan hasilnya bahwa vaksin “memberikan perlindungan minimal terhadap infeksi COVID-19” dari varian Afrika Selatan.

Di Afrika Selatan sendiri, varian baru mutasi virus corona saat ini telah mendominasi negara tersebut. Karena itu, data dari uji coba menjadi pertimbangan penting. Peluncuran vaksin AstraZeneca yang rencananya akan diberikan kepada petugas kesehatan akhirnya ditunda.

Penundaan itu diumumkan oleh Menteri Kesehatan Zweli Mkhize pada hari Minggu (7/2). Dia mengatakan “Ketika informasi baru terungkap dan virus berubah dan bermutasi, keputusan perlu dibuat. Mungkin inilah alasan mengapa peluncuran vaksin AstraZeneca ditunda untuk saat ini,” katanya memberikan informasi.

2. Belum dapat dipastikan dengan tepat efeknya

Afrika Selatan Tunda Suntikan Vaksin AstraZenecaIlustrasi virus corona (pexels.com/CDC)

Uji coba yang dilakukan oleh tim ilmuwan Universitas Witwatersrand dilakukan bersama dengan Universitas Oxford. Hasil dari uji coba itu ditulis dalam makalah dan masih merupakan kesimpulan awal dari uji coba.

Sejauh ini, makalah hasil uji coba juga belum dilakukan peninjauan oleh rekan sejawat. Karena itu, menurut Deutsche Welle, pihak peneliti mengungkapkan “kami belum dapat memastikan dengan tepat efeknya terhadap penyakit parah dan rawat inap, mengingat subjek didominasi orang dewasa muda yang sehat.”

Pihak dari produsen vaksin AztraZeneca-Oxford sendiri terus melakukan upaya adaptasi vaksin untuk melawan varian Afrika Selatan. Upaya tersebut diharapkan akan berkembang pesat melalui pengembangan klinis sehingga akan benar-benar siap pada musim gugur.

Pemimpin pengembang vaksin di Oxford, Prof. Sarah Gilbert menegaskan bahwa vaksin harus tetap melindungi dari penyakit parah. Versi injeksi yang dimodifikasi terhadap varian Afrika Selatan akan terus diupayakan. Vaksin dapat didesain ulang dan disesuaikan agar lebih cocok.

Baca Juga: Tingkat Efikasi AstraZaneca Drop, Afrika Selatan Tunda Vaksinasi

3. Johnson & Johnson dan Pfizer akan ditawarkan sebagai pengganti

Afrika Selatan Tunda Suntikan Vaksin AstraZenecaVaksin Pfizer. (Instagram.com/telefuturo)

AstraZeneca sejauh ini disebut telah mampu memberikan perlindungan dengan baik terhadap varian baru Inggris. Sedangkan vaksin Moderna yang dikembangkan perusahaan AS masih efektif untuk melawan varian Afrika Selatan. Dan vaksin Pfizer menunjukkan melindungi varian baru.

Melansir dari laman BBC, Menteri Kesehatan Afrika Selatan mengatakan pemerintah menawarkan vaksin yang diproduksi Johnson & Johnson dan Pfizer dalam beberapa pekan mendatang. Tawaran itu diberikan usai konferensi pers yang menyampaikan hasil “kekecewaan” terhadap kemampuan vaksin AstraZeneca terhadap varian baru.

Sampai saat ini, varian baru di Afrika Selatan benar-benar sudah mendominasi. Perkiraan infeksi dari varian tersebut telah menyumbang 90 persen kasus baru infeksi. Jika AstraZeneca tidak bereaksi secara bagus dan efektif terhadap varian baru, maka itu akan menjadi berbahaya jika digunakan di Afrika Selatan karena sudah dominannya mutasi di negara tersebut.

Baca Juga: Fauci: Efikasi Vaksin Berkurang Terhadap Corona Varian Afrika Selatan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya