Afsel Hadapi Kemungkinan Gelombang Ketiga COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cape Town, IDN Times – Serangan virus corona gelombang kedua di Afrika Selatan kini telah menciptakan kecemasan baru seiring sistem pelayanan kesehatan yang sudah mulai kewalahan. Ada kemungkinan bahwa Afrika Selatan akan diterpa gelombang ketiga, bahkan gelombang keempat COVID-19.
Terdeteksinya varian baru yang lebih menular, telah membuat sebaran infeksi virus corona menjadi semakin cepat melonjak. Kini, jumlah total infeksi di negara paling ujung benua Afrika itu telah mencapai angka 1.231.597 kasus. Total kematian akibat virus corona mencapai 33.163 korban jiwa.
Dengan penduduk yang berjumlah sekitar 60 juta jiwa, para ahli memperkirakan bahwa gelombang kedua virus corona belum mencapai puncaknya di Afrika Selatan. Karena itu, keberadaan vaksin sebenarnya adalah salah satu harapan utama agar terjangan COVID-19 tidak semakin menggila.
1. Tidak mampu melakukan lockdown
Afrika Selatan, dengan varian baru virus corona miliknya, tidak seperti negara-negara kaya seperti Inggris, Prancis atau Jerman. Ketika menghadapai serangan gelombang kedua COVID-19 itu, pemerintah berwenang tidak berani mengambil keputusan untuk melakukan penguncian nasional, seperti yang pernah dilakukan ketika gelombang pertama.
Penguncian nasional yang dilakukan dengan paksaan akan membuat sistem ekonomi dan sosial negara tersebut mengalami kerusakan yang parah. Meski kepayahan menahan serangan gelombang kedua, tapi upaya maksimal terus dilakukan oleh pemerintah setempat.
Pada hari Kamis, 7 Januari 2021, informasi resmi dari pemerintah melaporkan bahwa ada 844 kematian dalam waktu 24 jam. Jumlah tersebut adalah jumlah tertinggi sekaligus terburuk yang pernah tercatat. Kelelahan menanggulangi COVID-19 akibat penyebaran infeksi super cepat, telah menimbulkan kekhawatiran baru di Afrika Selatan.
2. Gelombang ketiga dan keempat
Musim dingin akan menghampiri bumi bagian selatan pada bulan Mei dan Juni pertengahan tahun 2021. Perkiraan datangnya musim dingin sedangkan pencegahan penularan virus corona tidak signifikan, akan membuat sebaran infeksi semakin menakutkan. Afrika Selatan, akan berhadapan dengan ketakutan baru yang mungkin lebih dahsyat.
Editor’s picks
Melansir dari laman The Guardian, perkiraan datangnya musim dingin pada pertengahan tahun 2021 akan menciptakan kengerian baru. Tivani Mashamba, seorang profesor penelitian diagnostik di Universitas Pretoria mengatakan, “kami akan mendapatkan gelombang ketiga, bahkan gelombang keempat. Pandemi ini baru saja dimulai” katanya menjelaskan.
Pemerintah telah mendapatkan hujan kritik terkait penyediaan vaksin. Pihak berwenang dianggap mengalami kegagalan dalam mempersiapkan dan mengamankan pasokan vaksin. Pada akhir bulan ini, pejabat kesehatan setempat telah menyampaikan akan mulai mendapatkan vaksin AstraZeneca dan sekitar 1,5 juta dosis vaksin akan tersedia sebagai langkah awal.
Baca Juga: Tembus 1 Juta Kasus, Afrika Selatan Buat Aturan Jam Malam
3. Penundaan vaksin akan menyebabkan malapetaka
Total infeksi virus corona di benua Afrika adalah 3.021.769 kasus dan jumlah korban mencapai 72.121 orang. Afrika Selatan menyumbang sebagian besar kasus tersebut dengan infeksi lebih dari 1,2 juta penduduk. Sejauh ini, Afrika Selatan telah melakukan tes sebanyak 7,1 juta terhadap penduduk dan hampir satu juta orang berhasil disembuhkan.
Para pakar kesehatan di negeri tersebut telah memperingatkan bahwa penundaan distribusi vaksin akan menyebabkan masalah baru yang lebh fatal. Melansir dari SABC News, Profesor Mosha Moshabela dari Universitas KwaZulu-Natal memperingatkan penundaan distribusi vaksin akan menyebabkan malapetaka.
Varian baru Afrika Selatan yang dikatakan lebih menular dari pada virus corona sebelumnya, telah dipercaya membuat gelombang kedua sulit untuk dihadapi di negeri tersebut. Adanya vaksin yang dapat bekerja secara efektif, sangat diharapkan segera didistribusikan. Kecemasan bahwa varian baru menjadi lebih kuat membuat para pakar mendesak untuk dilakukan vaksinasi dengan segera.
“Kami prihatin bahwa ada potensi virus menjadi begitu kuat sehingga menyulitkan vaksin bekerja, kami telah melihat gelombang ketiga di negara lain yang berarti kami tidak akan kebal terhadap (datangnya) gelombang ketiga” kata Moshabela menjelaskan.
Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize mengatakan bahwa bulan Januari akhir dan Februari akan dimulai vaksinasi. Sebanyak 1,5 juta vaksin akan segera didstribusikan dan sekitar 500 ribu pada bulan Februari segera menyusul. Para petugas medis di sektor swasta dan publik menjadi prioritas utama yang akan mendapatkan suntikan vaksin tersebut.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Afrika Selatan Tembus Satu Juta
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.