Biden Usulkan Anggaran Rp479 Triliun untuk Bantu Ukraina

Harga kecil yang dibayar untuk mengalahkan Rusia 

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengajukan proposal dana bantuan sebanyak 33 miliar dolar atau sekitar Rp479,3 triliun untuk Ukraina. Dia sekarang berharap bahwa Kongres AS menyetujui proposal tersebut.

Uang sebanyak itu dirancang oleh Joe Biden dalam paket bantuan yang dibagi menjadi beberapa bagian. Dari total dana yang diminta Biden, sebagian akan diberikan untuk membantu negara-negara kawasan sekitar Ukraina, untuk membantu pengungsi Ukraina, juga membantu petani AS guna menopang hasil pertanian produksi Ukraina.

Proposal dana bantuan yang diajukan oleh Biden memberikan sinyal yang jelas kepada Rusia bahwa AS tidak akan mundur dalam mendukung Ukraina. Biden juga menegaskan bahwa dunia harus meminta pertanggung jawaban Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Baca Juga: Biden Umumkan Tambahan Bantuan Militer Rp14,3 Triliun ke Ukraina

1. Komitmen AS untuk mendukung Ukraina

Biden Usulkan Anggaran Rp479 Triliun untuk Bantu Ukrainasalah satu kota di Ukraina yang diserang Rusia (Pexels.com/Алесь Усцінаў)

Bulan lalu, Kongres AS telah menyetujui bantuan untuk Ukraina sebanyak 13,6 miliar dolar atau sekitar Rp197,5 triliun. Tapi dana bantuan itu sekarang sudah hampir habis. Pada Kamis (28/4/2022), Biden mengajukan proposal dana bantuan baru untuk Ukraina agar disetujui oleh Kongres.

Dikutip dari Associated Press, Presiden AS ke-46 itu mengusulkan rancangan paket bantuan senilai 33 miliar dolar atau sekitar RpRp479,3 triliun. Peningkatan usulan paket bantuan itu menegaskan komitmen pemerintah AS untuk terus mendukung Ukraina.

Dengan invasi Rusia yang telah memasuki bulan ketiga, peperangan di Ukraina terus berkecamuk dan berdarah. Gedung-gedung hancur, ribuan nyawa melayang dan jutaan orang mengungsi. Pasukan angkatan bersenjata Rusia saat ini memfokuskan serangannya untuk bisa mengontrol penuh Donbass dan Ukraina selatan.

Baca Juga: Parlemen Jerman Setujui Bantuan Senjata Berat ke Ukraina

2. Harga kecil yang dibayar untuk mengalahkan Rusia

Presiden Biden tidak secara rinci menyebutkan berapa banyak dana bantuan yang dia ajukan untuk membantu Ukraina. Tapi pejabat senior Washington yang telah memberitahukan bahwa proposal dana itu sekitar 33 miliar dolar atau RpRp479,3 triliun.

Pada hari Kamis, berbicara dari Gedung Putih, Presiden AS itu mengatakan bantuan ke Ukraina adalah harga kecil yang dibayar untuk mengalahkan Rusia dan mengurangi kemungkinan konflik di masa depan, kutip Al Jazeera.

"Biaya pertarungan ini, tidak murah, tetapi menyerah pada agresi akan lebih mahal jika kita membiarkannya terjadi. Kami mendukung rakyat Ukraina saat mereka membela negara mereka atau kami berdiri saat Rusia melanjutkan kekejaman dan agresi mereka di Ukraina," tegas Biden.

Secara umum, Kongres AS yang terdiri dari Partai Republik dan Partai Demokrat kerap bertolak belakang dalam berbagai kebijakan. Namun, untuk masalah Ukraina, Kongres AS hampir secara bulat mendukung kebijakan membantu Ukraina.

Kongres memiliki wewenang mengalokasikan uang untuk cabang eksekutif, yang dibagikan guna bantuan asing dari pemerintah AS.

Baca Juga: Ogah Dipakai Perang, Perusahaan Drone China Cabut dari Rusia-Ukraina

3. Presiden Zelenskyy berterima kasih dengan inisiatif Presiden Biden

Biden Usulkan Anggaran Rp479 Triliun untuk Bantu UkrainaVolodymyr Zelensky (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Dana bantuan yang dicari oleh Presiden Biden, akan dialokasikan untuk membantu Ukraina hingga bulan September mendatang. Dari jumlah dana yang diminta, menurut CNBC, sekitar 20,4 miliar dolar atau Rp296,2 triliun dialokasikan untuk bantuan keamanan dan militer.

Sisanya adalah 8,5 miliar dolar atau Rp123,4 triliun untuk menjaga pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyediakan layanan dan membayar gaji. Selain itu, ada 3 miliar dolar atau Rp43,5 triliun untuk program kemanusiaan global. Ini ermasuk dana membantu pengungsi Ukraina di AS dan mendorong petani AS menanam gandum dan tanaman lain untuk menggantikan makanan yang biasa diproduksi Ukraina.

Presiden Zelenskyy pun berterima kasih kepada AS. "Presiden Biden dengan tepat mengatakan hari ini bahwa langkah ini tidak murah. Tetapi konsekuensi negatif bagi seluruh dunia dari agresi Rusia terhadap Ukraina dan terhadap demokrasi begitu besar sehingga sebagai perbandingan, dukungan AS diperlukan," kata Zelenskyy.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya