Dituduh Mata-mata, Pekerja Kedutaan Inggris Ditangkap Jerman

Pekerja diduga menjual informasi kepada Rusia

Berlin, IDN Times - Jerman menangkap seorang pegawai yang bekerja di Kedutaan Besar Inggris. Penangkapan dilakukan di kota Postdam, sekitar 36 kilometer sebelah barat daya ibukota Berlin pada hari Selasa (10/8). Penangkapan itu dilakukan karena pegawai tersebut dituduh terlibat dalam aktivitas mata-mata.

Saat ini penyelidikan sedang dilakukan dan tersangka diketahui telah menjual dokumen ke negara lain dengan imbalan uang. Belum diketahui berapa uang imbalan yang diterima. Aktivitas pelaku sebenarnya juga sudah dipantau selama beberapa waktu oleh Dinas Keamanan Inggris dan penangkapannya bukan peristiwa yang "mendadak."

1. Transfer informasi dengan imbalan uang yang belum diketahui jumlahnya

Kepolisian Jerman dan Inggris telah bekerja sama untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang penangkapan pegawai yang bekerja di Kedutaan Besar Inggris di Berlin. Pada hari Rabu (11/8), pihak berwenang mengumumkan penangkapakan tersebut.

Melansir dari laman Deutsche Welle, tersangka telah diidentifikasi bernama David S. Nama lengkap pelaku tidak diberikan secara rinci kepada publik sesuai dengan undang-undang privasi Jerman.

Tersangka kemudian digelandang dan ditahan ke Pengadilan Federal Jerman untuk pra-sidang. Kantor Kejaksaan Federal Jerman menuduh pria berusia 57 tahun itu telah bekerja untuk dinas rahasia asing. 

Jaksa penuntut Jerman menjelaskan "terdakwa menerima uang tunai dalam jumlah yang belum diketahui sebagai imbalan atas transfer informasinya," katanya. Pelaku diketahui telah memulai aktivitas menjual dokumen ke dinas negara asing sejak November 2020.

2. Pelaku yang ditangkap adalah warga negara Inggris dan bekerja sebagai petugas keamanan

Baca Juga: Masinis di Jerman Mogok Kerja Tuntut Naik Gaji, 700 Kereta Terhenti

Kasus penangkapan David S, menjadi perhatian khusus oleh Kementrian Luar Negeri Jerman. Pihak Kementrian mengatakan akan menangani kasus tersebut "dengan sangat serius,' katanya seperti dikutip BBC.

Rumah pelaku telah digeledah oleh pihak kepolisian Jerman dan pelaku diketahui adalah warga negara Inggris.

Heiko Maas, Menteri Luar Negeri Jerman mengatakan kepada wartawan dalam sebuah kesempatan bahwa aktivitas "memata-matai sekutu dekat di tanah Jerman benar-benar tidak dapat diterima dan kami dalam solidaritas penuh dengan teman-teman Inggris kami."

Dinas intelijen Inggris yakni M15 dan badan-badan Inggris lainnya, serta polisi Inggris, telah bekerja dengan Jerman untuk mempelajari sebanyak mungkin tentang dugaan aktivitas tersebut.

Wartawan spesialis keamanan BBC, yang bernama Gordon Corera dalam analisisnya menjelaskan bahwa Berlin adalah pusat spionase Perang Dingin dengan mata-mata bekerja di jalan-jalan dan gang-gangnya untuk mencari rahasia.

Meski saat ini spionase dunia maya telah berkembang, tapi cara lama belum hilang, yakni menggunakan orang yang dapat direkrut untuk menyampaikan informasi sensitif. Mereka yang direkrut bukan hanya staf diplomat, akan tetapi bisa pengemudi, petugas kebersihan, atau penjaga keamanan.

David S. diketahui bekerja sebagai petugas keamanan dan bukan sebagai pejabat diplomat. Dia tidak memiliki kekebalan hukum seperti para diplomat lain sehingga persidangan akan segera dilaksanakan di Pengadilan Federal Jerman, mengikuti penyelidikan yang sedang berlangsung.

3. Pelaku diketahui menjual informasi kepada Rusia

Dalam penyelidikan sementara yang sedang berlangsung, kantor berita Reuters mengabarkan bahwa pelaku yang bernama David S. tersebut kemungkinan besar motivasinya adalah uang.

Pria Inggris itu dipekerjakan secara lokal dan dalam struktur, dia berada di tangga terbawah jabatan. Jadi, dia sebenarnya tidak memiliki akses ke materi yang sangat rahasia.

Dokumen yang dijual oleh David S. sejauh ini diektahui berisi informasi yang berkaitan tentang kontra-terorisme. Kepala Kantor Kejaksaan Jerman mengatakan "setidaknya pada satu kesempatan, dia menyerahkan dokumen yang diperolehnya dalam kegiatan profesionalnya kepada perwakilan dinas intelijen Rusia."

Belum ada komentar resmi dari Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) dan Layanan Intelijen Asing (SVR). Kedutaan Besar Rusia di Jerman juga menolak mengomentari laporan tentang kasus tersebut.

Baca Juga: Pelaku Kanibalisme untuk Kepuasan Seksual di Jerman Jalani Persidangan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya