Dokter Pribadi Maradona Diselidiki Terkait Kematian Sang Bintang 

Tiga pekerja pemakaman Maradona minta maaf 

Buenos Aires, IDN Times – Pada hari Rabu, 25 November 2020, Maradona meninggal karena gagal jantung pada usia 60 tahun. Meninggalnya bintang sepakbola Argentina yang memiliki nama lengkap Diego Armando Maradona tersebut, membuat pemerintah Argentina memutuskan untuk berkabung selama tiga hari.

Namun kematiannya menyisakan beberapa kekacauan, seperti bentrok para pelayat dengan petugas keamanan, ancaman pembunuhan terhadap petugas pemakaman yang berfoto dengan jenazah Maradona, dan terakhir adalah kecurigaan atas kekeliruan pengobatan yang menyebabkan Maradona meninggal.

Sebagai pemain bola yang dianggap pemain terhebat sepanjang masa, meninggalnya Diego Armando Maradona menimbulkan kesedihan bagi para pemain sepak bola lainnya di seluruh dunia. Bahkan tidak hanya pemain bola dan para penggemarnya, para atlet olah raga lain juga ikut bersedih dan memberikan ucapan bela sungkawa yang mendalam kepada sang bintang tersebut.

1. Dokter pribadi Maradona dianggap lalai dalam perawatan sehingga menyebabkan kematian Sang Bintang

Dokter Pribadi Maradona Diselidiki Terkait Kematian Sang Bintang Tiga pekerjaan pemakaman dipecat gara-gara berfoto dengan jenazah Maradona. Ilustrasi (twitter.com/Ahmed Almihdar)

Pada hari Minggu, 29 November 2020, otoritas Argentina melakukan penyelidikan dengan menggeledah rumah serta kantor dokter pribadi yang menangani pengobatan Maradona. Dalam penggeledahan tersebut, sejumlah rekam medis yang disinyalir catatan perawatan dan pengobatan Maradona, disita oleh petugas.

Leopoldo Luque, dokter pribadi yang menangani perawatan dan pengobatan Maradona, menurut Associated Press, mengaku kepada para jurnalis tidak hanya menyerahkan semua catatan rekam medis tapi juga komputer, hard drive, dan ponsel miliknya (29/11). “Saya tahu apa yang saya lakukan. Saya tahu bagaimana saya melakukannya. Saya sangat yakin bahwa apa yang saya lakukan terbaik untuk Diego, yang terbaik yang saya bisa,” kata Luque memberikan keterangan.

Pihak penyelidik telah mengambil semacam pernyataan sebagai dasar atas kematian Diego Maradona, soal kecurigaan kesalahan perawatan medis yang dilakukan. Karena itulah polisi yang bertugas segera melakukan penyelidikan atas kematian Maradona.

Luapan emosi begitu dahsyat muncul dari seluruh Argentina ketika mendengar kabar bahwa penyerang legendaris negara tersebut meninggal. Puluhan ribu orang menangis mengiringi jenazah sang bintang di jalan-jalan yang dilewati oleh peti mati Diego Maradona.

2. Maradona disebut sebagai pasien yang sulit

Dokter Pribadi Maradona Diselidiki Terkait Kematian Sang Bintang Maradona meninggal dan Argentina berkabung selama tiga hari. Ilustrasi (instagram.com/maradona)

Kantor kejaksaan yang memerintahkan penyelidikan atas kecurigaan kesalahan penanganan medis tidak mengajukan dakwaan apapun terhadap dokter syaraf, Leopolde Luque. Bahkan menurut kantor berita Reuters, kantor kejaksaan juga tidak memberikan dakwaan kepada siapapun, namun penyelidikan tetap dilanjutkan (29/11).

Pihak penyelidik memberikan pernyataan bahwa “kami sudah mulai menganalisa materi yang diambil” dari dokter Luque. Namun dari analisa tersebut mereka tidak menemukan informasi tentang apa yang mendorong penyelidikan. “Jika penyimpangan dalam perawatan medis di rumah Maradona dikonfirmasi, kami mungkin melihat kejahatan pembunuhan (tak disengaja)”, tambah sumber pernyataan tersebut seperti dikutip dari laman The Guardian (29/11).

Luque dilaporkan menangis dihadapan para jurnalis ketika ia memberikan keterangan. Maradona, bagi Luque sudah dianggap sebagai teman, bahkan dianggap ayah. Namun menurut Luque, Maradona juga kecanduan alkohol dan kokain serta sering memberontak. Luque mengaku beberapa kali diusir oleh Maradona. Luque juga mengatakan dia bukanlah dokter kepala, melainkan tim medis dari pengobatan Maradona.

Luque telah membantu memperpanjang usia Maradona ketika sukses melakukan operasi kebekuan otak yang diderita oleh Sang Bintang pada 3 November lalu. Namun menurut beberapa tuduhan, pengacara Matias Morla, kematian Maradona disebabkan karena lambatnya layanan darurat. Ambulans butuh sekitar setengah jam untuk mencapai rumah Sang Bintang Argentina.

Baca Juga: Maradona Meninggal, Tiga Pekerja Pemakamannya Dipecat 

3. Tiga pekerja pemakaman meminta maaf atas perilaku buruk mereka

Dokter Pribadi Maradona Diselidiki Terkait Kematian Sang Bintang Iring-iringan pengantar jenazah Diego Maradona. (instagram.com/rip_maradona)

Di sisi lain, kehebohan yang terjadi di Argentina tidak hanya karena meninggalnya Maradona, tapi juga kelakuan tiga pekerja pemakaman yang disewa untuk menggotong peti jenazah Sang Bintang. Tiga pekerja itu membuka peti mati dan berfoto dengan tersenyum dan jempol terangkat dengan jenazah Diego Armando Maradona.

Foto-foto tiga pekerja disamping peti mati yang berisi jenazah Maradona yang terbuka, telah membuat kemarahan di seantero Argentina. Tiga pekerja itu terancam pembunuhan oleh para penggemar. Tiga pekerja itu sudah dipecat oleh perusahaan pelayanan pemakaman yang mempekerjakan mereka.

Melansir dari CBS Sports, tiga petugas pemakaman yang berfoto dengan jenazah Diego Maradona tersebut telam meminta maaf kepada publik dan para penggemar Sang Bintang (28/11). Claudio Fernandez, salah satu petugas tersebut mengaku bahwa kejadian tersebut berjalan secara instan ketika anaknya yang ikut bekerja bersamanya mengambil gambarnya dengan Sang Bintang.

Baca Juga: Iglesia Maradoniana, Agama Pemuja Diego Maradona

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya