Hapus Citra Penjajah, Jerman Pulangkan Ribuan Artefak ke Nigeria

Ada ribuan artefak yang dijarah di era kolonial

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jerman pada Jumat (1/7/2022) menandatangani perjanjian dengan Nigeria, untuk mengembalikan ribuan artefak bersejarah. Artefak tersebut dijarah pada era kolonialisme 120 tahun silam.

Ada lebih dari seribu keping artefak yang terdiri dari berbagai benda bersejarah yang disebut Benin Bronze atau harta karun Kerajaan Benin, yang dulu terletak di Nigeria barat daya. Pemerintah Nigeria berpendapat bahwa Belin telah menjadi pemimpin dalam upaya memperbaiki kesalahan masa lalunya.

1. Harta yang mengisahkan kekerasan kolonial

Era kolonial telah jadi neraka peradaban bagi negara-negara terjajah, khususnya di benua Afrika. Banyak benda bersejarah yang berasal dari abad ke-16 dan ke-18 dijarah oleh negara penjajah.

Jerman dan Nigeria pada Jumat menandatangani perjanjian untuk pengembalian artefak bersejarah tersebut. Berlin bahkan akan membantu Nigeria mendirikan museum baru di Benin City untuk menampung benda-benda bersejarah itu.

"Ini hanyalah awal dari lebih seribu keping dari Kerajaan Benin yang masih berada di museum Jerman, dan semuanya milik rakyat Nigeria. Itu (perbuatan yang) salah untuk mengambil perunggu, itu (perbuatan yang) salah untuk menyimpannya selama 120 tahun," kata Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, dikutip dari Associated Press.

Artefak bersejarah yang terbuat dari perunggu itu adalah harta terbesar Afrika dan juga menceritakan kisah tentang kekerasan kolonial, jelas Baerbock.

Baca Juga: Jokowi Dianggap Jadi Bintang Saat Hadiri KTT G7 di Jerman

2. Jerman memimpin upaya memperbaiki masa lalu

Ribuan artefak Perunggu Benin, yang terdiri dari berbagai jenis benda, termasuk relief, dan patung yang sangat berharga, telah tersebar ke berbagai museum di beberapa negara. Jerman berinisiatif untuk melakukan repatriasi atau pengembalian kekayaan budaya tersebut.

"Jerman telah memimpin dalam memperbaiki kesalahan di masa lalu," kata Menteri Kebudayaan Nigeria, Lai Mohammed, dilansir Al Jazeera.

Beberapa museum dan pemerintah di Eropa serta Amerika utara juga semakin meningkatkan upaya, untuk penyelesaian sengketa kepemilikan benda-benda bersejarah di masa lalu yang dijarah oleh para kolonial.

Meski sudah menandatangani perjanjian repatriasi, tidak dijelaskan secara rinci tentang batas waktu pengembalian. Sejauh ini masih ada beberapa benda bersejarah di Museum Etnologi Berlin dan pihak museum mengatakan akan mengembalikan sisa artefak itu akhir tahun ini.

3. Sekitar 1.130 artefak akan dikembalikan Jerman

Pada 1897, pasukan Inggris menaklukkan, membakar, dan menjarah kota Benin yang sekarang menjadi bagian wilayah Nigeria. Artefak bersejarah yang ada di Kerajaan Benin dijarah dan kemudian tersebar ke berbagai negara.

Menurut Direktur Otoritas Museum dan Monumen Nigeria, Abba Isa Tijani, dikutip dari Deutsche Welle, ada sekitar 1.130 artefak Benin yang ditemukan di sekitar 20 museum Jerman.

"Kembalinya Perunggu Benin menopang komitmen kami untuk berdamai dengan sejarah kolonial kami. Ini harus menjadi awal dari kerja sama budaya yang baru dan berbeda," kata Komisaris Kebudayaan dan Media Jerman, Claudia Roth.

Selain kepada Nigeria, Jerman akan mengembalikan benda warisan bersejarah kepada Kamerun yang dulu pernah dicuri. Benda itu dikenal sebagai patung Ngonnso dan dicuri oleh Kurt von Pavel, seorang perwira kolonial yang menyumbangkan ke Museum Etnologi Berlin pada 1903.

Pada Februari, Prancis mengembalikan 26 perunggu ke Nigeria yang dicuri pada tahun 1892 oleh pasukan kolonial. Itu merupakan artefak di Kerajaan Dahomey, di selatan Benin modern.

Baca Juga: Jerman Pastikan Tetap Tinggalkan Batu Bara pada 2030

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya