Inggris Ajak Warga Rusia Membelot dan Jadi Mata-mata Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala intelijen Inggris MI6, Richard Moore, mengajak warga Rusia yang membelot untuk bergabung menjadi mata-mata. Dalam pidatonya di Praha, Ceko, dia mengatakan banyak warga Rusia yang terkejut karena pasukan Moskow menghancurkan Ukraina.
Pada Rabu (19/7/2023), Moore mengatakan pintu selalu terbuka bagi setiap warga Rusia yang ingin bergabung dengan agen mata-mata Inggris dan bekerja mengakhiri pertumpahan darah. Dia menjanjikan rahasia tetap terjaga dengan aman bagi mereka yang mau bergabung.
1. Merenung untuk ambil sikap menentang Kremlin
Pidato Moore di Praha merupakan hal yang langka. Dia mengatakan agar warga Rusia merenung dengan hati nurani dan mengambil sikap untuk menentang rezim Presiden Vladimir Putin.
Oleh karena itu, Moore menawarkan kesempatan untuk berbagi rahasia dengan MI6, dikutip dari CNN.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini ada banyak warga Rusia yang diam-diam terkejut melihat angkatan bersenjata mereka menghancurkan kota-kota Ukraina. Warga Rusia juga heran melihat tentaranya mengusir keluarga yang tidak bersalah dan menculik ribuan anak Ukraina.
"Mereka menyaksikan dengan ngeri saat tentara mereka menghancurkan negara yang sama. Mereka tahu dalam hati bahwa kasus Putin untuk menyerang sesama bangsa Slavia adalah penipuan," kata Moore.
Baca Juga: Presiden Putin Tidak Akan Menghadiri KTT BRICS di Afrika Selatan
2. Retorika nuklir Moskow dinilai sembrono
Editor’s picks
Dilansir BBC, Moore juga mengaku bingung ketika tentara bayaran Wagner maju hingga 200 kilometer dekat Moskow. Dia menyebut, kesepakatan yang dilakukan Presiden Putin dengan ketua Wagner Yevgeny Prigozhin adalah penghinaan.
Menurutnya, Putin tidak benar-benar melawan Prigozhin dan kesepakatan dibuat untuk menyelamatkan dirinya sendiri, dengan menggunakan jasa Presiden Belarus sebagai penengah.
Mengenai ancaman nuklir yang kerap jadi retorika Moskow, Moore menilai itu tidak bertanggung jawab, sembrono, dan dirancang untuk melemahkan tekad sekutu Ukraina dalam memberi dukungan.
"Itu tidak akan berhasil," kata kepala MI6.
3. Menggunakan teknologi AI dalam spionase
Moore juga berbicara tentang teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam kerja spionase. Dia mengaku Inggris menggunakan AI untuk mengekang pasokan senjata ke Rusia.
Dilansir Al Jazeera, staf MI6 disebut menggunakan ketrampilan AI dan data lain untuk mengidentifikasi dan mengganggu aliran senjata ke Rusia.
"Bersama dengan sekutu, (kami ingin) memenangkan perlombaan untuk menguasai penggunaan AI yang etis dan aman," katanya.
Dalam analisisnya, Moore mengatakan serangan balasan Ukraina memang terbukti sulit. Tapi dia tetap optimis karena pemerintahan Rusia saat ini mengalami pertikaian, perpecahan, dan ketidakmampuan serta berada di bawah tekanan.
Baca Juga: Presiden Afsel: Penagkapan Putin adalah Deklarasi Perang atas Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.