Jerman Borong Rudal Israel Senilai Rp54 Triliun

Penjualan terbesar dalam sejarah sistem pertahanan Israel

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jerman dan Israel secara resmi menandatangani kerja sama rudal di Berlin pada Kamis (28/9/2023). Dalam kerja sama tersebut, Berlin membeli rudal hipersonik Arrow 3 buatan Israel senilai 3,3 miliar dolar atau sekitar Rp54,1 triliun.

Dalam konferensi pers usai penandatanganan tersebut, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa kerja sama merupakan hari yang bersejarah bagi kedua negara.

Di masa lalu, warga Yahudi memiliki sejarah kelam di Jerman karena dibantai dalam peristiwa Holocaust. Kini, Israel yang dihuni sebagian besar warga Yahudi, menjalin hubungan baik dengan Jerman.

Baca Juga: AS Setuju Israel Jual Rudal Arrow 3 kepada Jerman

1. Menjaga Eropa dari ancaman serangan udara

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 2022, beberapa negara Eropa telah melakukan gerak cepat untuk meningkatkan keamanan karena ancaman konflik. Jerman adalah salah satunya.

Dilansir Al Jazeera, Berlin ingin memperkuat sistem pertahanan udara yang sejauh ini dinilai mengalami celah. Oleh karena itu, mereka kemudian membeli rudal pertahanan hipersonik Arrow 3 buatan Israel.

Pistorius mengatakan bahwa sistem rudal pertahanan tersebut akan membuat pertahanan udara Jerman siap untuk masa depan. Jerman telah memimpin upaya memperkuat pertahanan udara NATO di Eropa, mendesak para sekutu untuk membeli sistem pertahanan udara bersama-sama.

"Kita bisa melihat serangan harian Rusia terhadap Ukraina, betapa pentingnya pertahanan antiudara," kata Pistorius.

Baca Juga: Jerman Rencanakan Pengiriman Rudal Taurus ke Ukraina

2. Kesepakatan militer Israel terbesar

https://www.youtube.com/embed/aQZciD4X_Hc

Israel adalah salah satu produsen senjata utama di Timur Tengah. Sistem perlindungan udara yang mereka miliki, disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Kesepakatan yang dilakukan dengan Jerman, dilansir oleh Reuters, merupakan penjualan pertahanan terbesar yang pernah dilakukan militer Israel. Sistem Arrow 3 yang dirancang untuk mencegat rudal balistik di luar atmosfer bumi, diperkirakan akan dikirimkan mulai kuartal keempat tahun 2025.

Sebagian besar dari baterai sistem Arrow 3, diproduksi oleh Israel Aerospace Industries. Penandatanganan itu memicu Tel Aviv untuk segera memproduksi dalam jumlah besar, sesuai dengan kesepakatan dengan Berlin.

Kesepakatan tersebut baru akan secara resmi diselesaikan dengan penandatanganan kontrak secara terpisah oleh komite anggaran parlemen Jerman. Diharapkan persetujuan akan dilakukan pada bulan Oktober mendatang.

3. Rudal tidak hanya lindungi Jerman, tapi juga wilayah lain

Jerman Borong Rudal Israel Senilai Rp54 Triliunuji coba rudal Arrow 3 (Twitter.com/U.S. Indo-Pacific Command)

Sistem pertahanan Arrow 3 adalah rudal pelindung yang dikembangkan oleh Israel dan Amerika Serikat (AS). Pihak AS sendiri telah menyetujui penjualan tersebut sejak Agustus lalu.

Dilansir Times of Israel, sistem tersebut dirancang untuk menghancurkan proyektil luar angkasa sebelum masuk kembali ke atmosfer bumi, termasuk rudal balistik dan hulu ledaknya, serta satelit. 

Pembelian yang dilakukan oleh Jerman merupakan bagian dari European Sky Shield Initiative (Inisiatif Perisai Langit Eropa) yang dipimpin Jerman, guna memperkuat benua tersebut.

Moshe Patel, kepala Organisasi Pertahanan Rudal Israel, mengatakan bahwa rudal itu nantinya akan melindungi seluruh Jerman dan bebreapa wilayah lain di luarnya.

Yoav Gallant dari Israel, mengatakan bahwa penandatanganan tersebut merupakan hari yang bersejarah kedua negara. Gallant merefleksikan kemajuan Jerman sejak Holocaust, dan menunjukkan kontribusi besar Jerman terhadap keamanan dan kedaulatan nasional Israel.

"Israel dan Jerman hari ini bergandengan tangan dalam membangun masa depan yang lebih aman bagi kedua negara," katanya.

Baca Juga: Jerman Larang Kelompok Neo-Nazi Artgemeinschaft yang Incar Anak-anak

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya