Jerman Janji Bantu Negara Afrika yang Terdampak Perang Ukraina

Scholz dan Ramaphosa dorong upaya perdamaian di Ukraina 

Jakarta, IDN Times - Kanselir Olaf Scholz melakukan tur pertamanya ke Afrika saat ia menjabat sebagai pemimpin Jerman selama enam bulan. Dia berkunjung ke Senegal, Nigeria, dan Afrika Selatan (Afsel).

Dalam kunjungan ke Afsel, Kanselir Scholz berdiskusi tentang perang Rusia di Ukraina dengan Presiden Cyril Ramaphosa. Mereka berdua ingin mencari solusi mencapai perdamaian dalam perang tersebut.

Scholz juga menjanjikan bantuan untuk negara-negara Afrika yang terdampak dari perang Rusia di Ukraina. Beberapa negara Afrika telah sangat terpukul karena bergantung impor biji-bijian dari dua negara yang berperang itu.

Baca Juga: Upaya Setop Gas Rusia, Jerman Sarankan Penduduk Berhemat

1. Scholz dan Ramaphosa dorong upaya perdamaian di Ukraina

Jerman Janji Bantu Negara Afrika yang Terdampak Perang UkrainaOlaf Scholz dan Cyril Ramaphosa (Twitter.com/PresidencySouth Africa)

Presiden Cyril Ramaphosa menjamu Kanselir Olaf Scholz di Union Buildings di Pretoria pada Selasa (24/6/22). Dalam kunjungan tersebut, dua pemimpin itu dikabarkan membahas perang Rusia di Ukraina.

"Kami juga membahas konflik di Ukraina dan kebutuhan masyarakat internasional untuk mendorong dialog dan negosiasi menuju gencatan senjata dan negosiasi atau resolusi damai," kata Ramaphosa pada konferensi pers, dikutip dari Reuters.

Sebelum berkunjung, Scholz telah mengatakan bahwa negara seperti Afsel yang menghargai tatanan internasional berbasis aturan, harus bekerja untuk membantu menjaga tatanan itu. Sedangkan selama ini, Afsel lebih memilih untuk menjadi non-blok.

Dilansir Daily Maverick, Jerman disebut melihat perang Rusia bukan sebagai kesempatan untuk pembaruan Gerakan Non-Blok, melainkan sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan solidaritas pada nilai-nilai bersama.

Baca Juga: Ingin Perkuat Kawasan, Jerman Dukung 6 Negara Balkan Gabung Uni Eropa

2. Jerman akan bantu transisi energi hijau

Kunjungan Scholz ke Afsel adalah kunjungan terakhir dalam program turnya ke benua Afrika. Selain berdiskusi tentang perang di Ukraina, dua pemimpin itu juga akan membahas energi hijau.

Jerman, menurut ABC News, adalah salah satu negara yang menjanjikan 8,5 miliar dolar atau Rp124,3 triliun untuk membantu negara-negara Afrika mengurangi ketergantungan pada energi batubara.

Tapi sejauh ini belum ada pengumuman realisasi pembayaran dana tersebut ke Afsel. Di Afsel sendiri, pemadaman listrik bergilir secara nasional telah terjadi karena energi batubara tidak cukup menghasilkan listrik yang memadai.

"Kami mengantisipasi diskusi konstruktif seputar ekonomi hijau, energi bersih, dan membangun ketahanan iklim saat kami memulai teknologi baru seperti hidrogen, dan berbagai teknologi energi terbarukan lainnya," kata Ramaphosa.

Baca Juga: Kanselir Jerman Olaf Scholz Setuju Kirim Tank Antipesawat ke Ukraina

3. Jerman janji bantu negara-negara Afrika yang terdampak perang Rusia di Ukraina

Jerman Janji Bantu Negara Afrika yang Terdampak Perang UkrainaOlaf Scholz dan Cyril Ramaphosa (Twitter.com/PresidencySouth Africa)

Perang Rusia di Ukraina telah berdampak secara global, khususnya kenaikan harga energi dan ancaman terhadap ketahanan pangan negara-negara Afrika. Ada beberapa negara Afrika yang menderita karena pasokan biji-bijian dari Rusia dan Ukraina menjadi terganggu akibat perang.

"Jelas bahwa banyak negara menderita akibat perang dan dari agresi Rusia, dan inilah mengapa kami sangat memutuskan bahwa kami akan membantu negara-negara yang menderita," kata Scholz kepada Deutsche Welle.

Dia menjanjikan bahwa Jerman akan mendukung Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengatasi kekurangan pasokan biji-bijian di negara-negara Afrika.

"Jerman (dan) semua negara dengan masa lalu kolonial harus sangat jujur ​​dan mengakui bahwa masa lalu ini adalah bagian dari sejarah mereka dan bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk hubungan yang lebih baik dengan negara-negara, misalnya di Afrika. Dan melakukan ini juga merupakan dasar untuk hubungan yang baik di masa depan," jelas Scholz.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya