Jerman-Prancis Kerja Sama Bangun Tank Generasi Baru

Membuat tank baru, bukan hanya sekedar penerus

Jakarta, IDN Times - Jerman dan Prancis sepakat untuk melakukan kerja sama pengembangan tank tempur generasi baru. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan kedua negara pada Jumat (22/3/2024).

Kesepakatan itu disebut perjanjian Main Ground Combat System (MGCS) dan akan diresmikan pada akhir April 2024. Perusahaan Nexter dari Prancis, Krauss-Maffei Wegmann, dan Rheinmetall dari Jerman akan mendirikan perusahaan patungan bernama KNDS.

Negara Eropa lain seperti Italia dan Belanda telah menyatakan minat untuk bergabung dengan program MGCS. KNDS akan mengembangkan tank dari awal, dengan drone dan senjata lain untuk menambah platform senjata.

1. Kesepakatan pembagian kerja

Kerja sama Jerman dan Prancis ini disebut terobosan besar dalam kolaborasi pertahanan bilateral. Dalam kerja sama tersebut, Prancis diwakili oleh Menteri Pertahanan Sebastien Lecornu dan Jerman oleh Menteri Pertahanan Boris Pistorius.

Dilansir Euractiv, kedua negara akan melakukan pembagian kerja dalam pengembangan tank terbaru. Negosiasi pembagian kerja itu telah diselesaikan kedua belah pihak.

"Kami telah mencapai terobosan hari ini. Tidaklah berlebihan untuk menggambarkan hal ini sebagai sesuatu yang bersejarah untuk proyek seperti ini," kata Pistorius.

"Kami telah menyepakati pembagian seluruh tugas untuk proyek besar ini," tambahnya.

Baca Juga: AS: Israel Akan Hadapi Isolasi Global jika Serang Rafah

2. Membuat tank baru, bukan hanya sekedar penerus

Kedua belah pihak menolak merinci pihak mana yang akan memproduksi komponen apa. Masalah tersebut sebenarnya menjadi ganjalan awal dari kerja sama itu. Namun dengan pengumuman pada Jumat (22/3/2024), masalah itu sepertinya telah teratasi.

Program ini, dilansir Defense News, bertujuan untuk menggantikan tank Leopard Jerman dan Lecrec Prancis. Targetnya selesai sekitar 2040-an.

Lecornu mengatakan, sistem tank akan lebih dari sekedar penerus. Teknologi yang akan dipasang, disebut bakal melampaui apa yang ada saat ini dengan tingkat inovasi tinggi, dilengkapi peralatan perang elektronik, integrasi drone dan baju besin baru.

Perusahaan patungan KNDS ini, juga bakal membentuk unit kerja di Ukraina untuk memproduksi amunisi lokal, serta suku cadang untuk sistem Prancis dan Jerman yang digunakan negara tersebut.

3. Kerja sama produksi senjata Jerman-Prancis

Jerman-Prancis Kerja Sama Bangun Tank Generasi Baruilustrasi tank (Twitter.com/Bundeswehr im Einsatz)

Pembicaraan mengenai kerja sama MGCS Jerman-Prancis telah santer dikabarkan sejak 2023. Persaingan industri dan perbedaan kepentingan politik, awalnya membebani proyek yang bergengsi ini.

Dilansir Deutsche Welle, beberapa perbedaan awal tentang rancangan tank terbaru adalah sistem senjata utama. Rheinmetall menyukai senjata 130mm sedangkan Nexter memilih menempatkan senjata 140mm.

Perebutan ukuran milimeter ini sangat penting, karena kaliber menentukan kemampuan. Selain itu, keputusan tersebut bisa diproyeksikan akan jadi standar ukuran NATO di masa depan.

Kerja sama Jerman-Prancis sebenarnya tidak hanya pada rencana pembuatan tank generasi baru, tapi juga sistem jet tempur masa depan (FCAS). Pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel menggelontorkan dana gabungan 100 miliar euro atau Rp1.717 triliun untuk kerja sama tersebut.

Baca Juga: Sekjen PBB: Pemblokiran Bantuan untuk Gaza Adalah Kebiadaban Moral

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya