Jerman Tuduh Rusia Berupaya Hancurkan Peradaban Ukraina di Donbass

Rusia dituduh meratakan permukiman penduduk Ukraina 

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock pada Rabu (1/6/22), menyampaikan pidato di Bundestag, parlemen Jerman. Dalam pidatonya, Baerbock mengatakan bahwa Rusia sedang berperang untuk mengurangi populasi dan menghancurkan peradaban di wilayah Ukraina.

Dia menyampaikan kepada anggota parlemen bahwa Jerman perlu mengirim lebih banyak bantuan militer kepada Ukraina. Baik itu lebih banyak senjata artileri, drone, dan senjata pertahanan udara untuk membantu pasukan Kiev mempertahankan diri.

Baca Juga: Biden Tuduh Putin Berupaya Hapus Identitas Ukraina

1. Rusia dituduh meratakan permukiman penduduk Ukraina

Jerman Tuduh Rusia Berupaya Hancurkan Peradaban Ukraina di DonbassAnnalena Baerbock (Twitter.com/Annalena Baerbock (Archiv))

Dalam penjelasan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock di Bundestag, pasukan Rusia yang saat ini melancarkan invasi ke wilayah Donbass mengadopsi strategi meratakan permukiman dari jarak aman.

"Kota demi kota, desa demi desa, pasukan Rusia menghancurkan mereka dari jarak yang aman. Pertama rudal, lalu pesawat tempur dengan artileri, dan kemudian, ketika semuanya rata, tank meluncur," kata Baerbock dikutip dari Reuters.

Dia mengatakan Rusia sedang berperang untuk mengurangi populasi dan menghancurkan peradaban di wilayah Ukraina timur.

Baerbock menegaskan bahwa Berlin perlu mengirim bantuan lebih banyak artileri kepada pasukan Ukraina. Selain itu, drone, dan senjata pertahanan udara juga perlu dikirim untuk membantu pasukan Ukraina mempertahankan diri dari serangan pasukan Moskow.

Baca Juga: Gegara Rusia, Jerman Akan Siapkan Anggaran Pertahanan Rp1.556 Triliun

2. Bantuan senjata Jerman adalah kabar buruk bagi pasukan Rusia

Jerman Tuduh Rusia Berupaya Hancurkan Peradaban Ukraina di DonbassKanselir Jerman Olaf Scholz (Twitter.com/ Bundeskanzler Olaf Scholz)

Annalena Baerbock adalah ketua Partai Hijau yang saat ini berkoalisi dengan Partai SPD dalam memerintah Jerman. Dia meyakini bahwa Ukraina akan membutuhkan dukungan dalam jangka panjang akibat invasi Rusia.

"Kami membela rakyat Ukraina sebaik mungkin," tegas Baerbock dilansir Deutsche Welle.

Baerbock juga menjelaskan bahwa bantuan militer terbaru dari Berlin untuk Kiev yang diumumkan oleh Kanselir Olaf Scholz adalah salah satu sarana dukungan tersebut. Dia mengaku bahwa pengiriman sistem pertahanan udara akan butuh waktu lama.

Scholz baru-baru ini mengatakan akan memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara dan radar IRIS-T. Frank Ledwige, analis militer dari Universitas Portsmouth mengatakan bahwa itu merupakan kabar baik bagi Ukraina dan kabar buruk bagi kru dan komandan artileri Rusia.

Baca Juga: Balas Sanksi Uni Eropa, Rusia Stop Pasokan Gas untuk 3 Negara Ini

3. Rusia nilai bantuan senjata hanya menambah bahan bakar ke dalam api

Jerman Tuduh Rusia Berupaya Hancurkan Peradaban Ukraina di DonbassJuru bicara Kremlin Dmitry Peskov (Twitter.com/ Russian Embassy in USA)

Selain Jerman, Amerika Serikat (AS) juga mengabarkan akan mengirim paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina. Salah satu senjata di dalam paket itu termasuk sistem peluncur roket canggih M142 HIMMARS.

Dilansir The Moscow Times, Rusia menuduh Washington menambahkan bahan bakar ke dalam api dengan memasok senjata tersebut.

"Kami percaya bahwa Amerika Serikat dengan sengaja menambahkan bahan bakar ke dalam api," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Menurut Peskov, pasokan senjata seperti itu tidak mendorong Kiev untuk melanjutkan pembicaraan damai, tapi ingin melawan Rusia hingga Ukraina di titik terakhir.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya