Jet Tempur AS Jatuh di Laut China Selatan

Tujuh orang terluka, termasuk pilot

Jakarta, IDN Times - Jet tempur milik Amerika Serikat (AS) telah jatuh dari dek kapal USS Carl Vinson pada hari Senin (24/1/22) di Laut China Selatan. Jet tempur yang jatuh adalah salah satu jet tempur tercanggih, yakni F-35C.

Akibat kecelakaan tersebut, beberapa marinir yang bertugas mengalami luka. Tiga orang harus dievakuasi ke Manila, Filipina, guna mendapatkan perawatan medis. Pilot jet tempur berhasil melontarkan diri dan diselamatkan oleh helikopter.

Militer AS saat ini berusaha untuk mengevakuasi jet tempur F-35C tersebut. Kecelakaan itu terjadi ketika Armada ke-7 AS sedang melakukan latihan di Laut China Selatan. AS telah melakukan beberapa kali latihan di wilayah tersebut di tengah ketegangan China-Taiwan.

1. Kecelakaan saat mendarat di kapal induk

Jet Tempur AS Jatuh di Laut China SelatanIlustrasi USS Carl Vinson, kapal induk milik AS. (Twitter.com/USS Carl Vinson)

China telah lama mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan. Karena hal itu, langkah China telah menimbulkan ancaman ketidakstabilan di beberapa negara, termasuk negara-negara Asia Tenggara seperti Filipina. Selain itu, dalam satu tahun terakhir, ketegangan antara China dengan Taiwan juga semakin meningkat. 

AS yang membela Taiwan telah berusaha meningkatkan kekuatannya di Laut China Selatan. Mereka kerap menggelar latihan bersama dengan negara-negara mitra, seperti Jepang dan Korea Selatan serta Australia.

Pada hari Senin, kecelakaan terjadi ketika jet tempur F-35C milik armada AS melakukan pendaratan di dek kapal induk USS Carl Vinson di Laut China Selatan.

Dilansir Deutsche Welle, juru bicara Armada ke-7 AS Letnan Nicholas Lingo mengatakan "saya dapat memastikan pesawat itu menabrak dek penerbangan saat mendarat dan kemudian jatuh ke air."

Saat ini semua rincian tentang kecelakaan tersebut masih dalam tahap verifikasi. Tapi ini merupakan kecelakaan kedua dalam waktu dua bulan yang melibatkan jet tempur buatan Lockheed Martin tersebut.

Bulan November lalu, sebuah F-35 milik Inggris jatuh di Laut Mediterania dari kapal induk HMS Queen Elizabeth.

2. Sedikitnya tujuh orang terluka

Baca Juga: China Tembaki Kapal Filipina dengan Meriam Air di Laut China Selatan

Laman USNI News mencatat rilis berita kecelakaan jet tempur F-35C milik AS. Disebutkan bahwa "sebuah F-35C Lightning II yang ditugaskan ke Carrier Air Wing (CVW) 2, yang berada di USS Carl Vinson (CVN 70) mengalami kecelakaan pendaratan dan berdampak pada dek penerbangan dan kemudian jatuh ke air selama operasi penerbangan rutin."

Akibat insiden itu, tujuh orang terluka, termasuk di antaranya pilot yang berhasilkan melontarkan diri dan kemudian diselamatkan oleh helikopter.

Dalam pernyataan Armada ke-7 AS yang berpusat di Jepang, "pilot dan dua pelaut lainnya berhasil dievakuasi ke fasilitas perawatan medis di Manila, Filipina, dan empat pelaut dirawat oleh personel medis di atas kapal (induk)."

Saat ini semua pelaut yang terluka itu telah dalam kondisi yang stabil.

Kapal induk USS Carl Vinson sedang beroprasi latihan rutin bersama dengan USS Abraham Lincoln di Laut China Selatan ketika insiden kecelakaan itu terjadi.

Ketika ditanya apakah ada spekulasi bahwa pesawat yang jatuh ke laut bisa berada di tangan China, Letnan Lingo mengatakan "kami tidak bisa berspekulasi tentang apa niat China dalam masalah ini."

3. Operasi pemulihan pesawat dari laut

Jet Tempur AS Jatuh di Laut China Selatanilustrasi jet tempur F-35 (Pixabay.com/Military_Material)

F-35 adalah salah satu teknologi jet tempur tercanggih milik AS yang dibuat oleh Lockheed Martin. Kedigdayaan kemampuan pesawat satu ini telah lama menjadi perhatian penting. Rusia bahkan merancang sebuah rudal pertahanan yang bisa menaklukkan jet tempur tersebut, yakni rudal S-400.

Sebagai salah satu teknologi tempur yang canggih, harga jet tempur F-35 tergolong fantastis. Dilansir Arms Control Center, ada tiga jenis F-35 yakni F-35A, F35B dan F-35C. F-35C, jet tempur yang baru saja jatuh di Laut China Selatan adalah yang paling mahal, yang harganya sekitar 117,3 juta dolar atau sekitar Rp1,68 triliun.

Militer AS menyebutkan bahwa saat ini mereka sedang melakukan operasi pemulihan atau evakuasi jet tempur yang jatuh itu. Hal ini dikarenakan bukan hanya karena jet tempur itu mahal, tapi teknologi yang dibawanya, yang termasuk tercanggih dan paling berharga.

Dilansir Reuters, Letnan Lingo mengkonfirmasi bahwa saat ini Angkatan Laut AS sedang melakukan pengaturan untuk melakukan operasi tersebut.

Tidak ada penjelasan rinci mengapa jet tempur itu harus dievakuasi. Tapi para pengamat menilai AS tidak ingin membiarkan negara-negara lain menemukan jet tempur tersebut dan mengetahui rahasia teknologi yang ada di dalamnya.

China sendiri juga telah semakin meningkatkan keberadaan militernya di Laut China Selatan. Maka akan berbahaya jika bangkai jet tempur F-35 itu jatuh ke tangan China.

Baca Juga: Biden: Dukung Trump Penolakan Klaim Laut China Selatan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya