Kondisi Terkini di Ukraina: Rusia Hampir Mendominasi Seluruh Wilayah

80 persen kota Severodonetsk dikuasai pasukan Moskow

Jakarta, IDN Times - Serangan Rusia ke Ukraina terus mengganas khususnya di kota Severodonetsk, Luhansk, wilayah Donbass. Pasukan Ukraina disebut bersembunyi di pabrik kimia Azot dan diminta untuk meletakkan senjata oleh Rusia pada Rabu (15/6/2022) pagi.

Sejauh ini, Rusia telah menguasai sekitar 80 persen kota Severodonetsk. Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran sengit terus terjadi di kota tersebut.

Di front utara, tepatnya di kota Kharkiv, Rusia berusaha mendorong balik Ukraina untuk menjauh dari garis depan. Meski begitu, pasukan Kiev juga terus melakukan serangan secara simultan.

Situasi di front selatan, Ukraina masih terus melakukan upaya serangan khususnya ke kota Kherson dan memaksa pasukan Rusia untuk mempertahankan garis pertahanan mereka.

Rusia dikabarkan sedang berupaya mempercepat proses pencaplokan dan pengintegrasian wilayah Ukraina yang diduduki seperti Kherson, Melitopol, dan Donetsk. Berikut ini perkembangan terbaru perang Rusia di Ukraina!

1. Rusia minta pasukan Ukraina meletakkan senjata

Kondisi Terkini di Ukraina: Rusia Hampir Mendominasi Seluruh Wilayahilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/НГУ)

Pertempuran utama Rusia di Ukraina saat ini fokus untuk merebut seluruh kota Severodonetsk. Pabrik kimia Azot di kota tersebut telah menjadi tempat persembunyian pasukan Ukraina dan tempat perlindungan ratusan warga sipil.

Dilansir Reuters, Kiev mengatakan lebih dari 500 warga sipil terjebak bersama tentaranya di Azot. Pasukan Ukraina yang bertahan telah melawan dengan gigih gempuran dan hujan artileri yang diluncurkan oleh Rusia.

Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, mengatakan bahwa para pejuang Ukraina harus menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata mulai pukul 8 pagi waktu Moskow.

Semua warga sipil akan dikeluarkan lewat koridor kemanusiaan yang akan dibuka pada Rabu, kata Mizintsev.

Baca Juga: Paus Fransiskus: Rusia Brutal di Ukraina, Bukan Berarti Putin Jahat

2. Meski tentara Ukraina sangat terlatih, tapi tidak bisa menang tanpa bantuan Barat

Kondisi Terkini di Ukraina: Rusia Hampir Mendominasi Seluruh Wilayahilustrasi (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Gagalnya Rusia merebut ibu kota Kiev sejak invasi 24 Februari membuat Moskow mengalihkan fokus serangan untuk merebut Donbass. Tentara Ukraina terus berjuang meski banyak yang tewas, untuk mempertahankan diri dari gempuran bertubi-tubi pihak Rusia.

"Kehilangan, sangat disayangkan, menyakitkan, tetapi kami harus bertahan. Semakin banyak kerugian yang diderita musuh di sana, semakin sedikit kekuatan yang harus dimiliki untuk melanjutkan agresi. Oleh karena itu, Donbass adalah kunci untuk menentukan siapa yang akan mendominasi dalam beberapa minggu mendatang," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dikutip dari Associated Press.

Ukraina juga terus meminta negara-negara Barat untuk lebih banyak dan lebih cepat membantu pengiriman senjata, khususnya sistem pertahanan antirudal.

"Tidak peduli berapa banyak usaha yang dilakukan Ukraina, tidak peduli seberapa profesional tentara kami, tanpa bantuan mitra Barat, kami tidak akan dapat memenangkan perang ini," kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, pada Selasa (14/6/2022).

Dalam penjelasan Malyar, pasukannya menggunakan 5 ribu hingga 6 ribu peluru artileri dalam satu hari, sementara pasukan Moskow menggunakan 10 kali lebih banyak dari jumlah tersebut.

3. Rusia mendapat sedikit kemajuan di Kharkiv

Kondisi Terkini di Ukraina: Rusia Hampir Mendominasi Seluruh Wilayahilustrasi senjata Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Dalam pertempuran front utara, setelah pasukan Ukraina melakukan serangan balik di Kharkiv yang mampu mendorong pasukan Rusia mundur ke dekat perbatasan negara mereka, kini pasukan Moskow melancarkan serangan balasan.

International for The Study of War menjelaskan, pada 14 Juni Rusia melanjutkan operasi ofensif untuk mendorong pasukan Ukraina menjauh dari garis depan.

Serangan darat dilakukan oleh pasukan Vladimir Putin di Rubizhne, selatan kota Kharkiv. Rusia mencoba membangun kembali kontrolnya.

Rusia juga mengklaim telah menangkis serangan simultan Ukraina di Starytsya dan Izbytske, dua pemukiman di utara kota Kharkiv yang dekat perbatasan dengan Rusia.

Menurut pantauan intelijen Inggris, pasukan Rusia tampaknya telah membuat kemajuan kecil di Kharkiv untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu, setelah mereka terdorong mundur.

Presiden Zelenskyy juga mengakui bahwa tentaranya menderita kerugian yang menyakitkan di Kharkiv tapi masih terus berjuang keras untuk keamanan penuh wilayah tersebut.

4. Rudal Rusia menyerang Ukraina barat

Kondisi Terkini di Ukraina: Rusia Hampir Mendominasi Seluruh Wilayahilustrasi (Facebook.com/Минобороны России)

Selain fokus pertempuran di Donbass dan Kharkiv, Rusia dikabarkan meluncurkan rudal ke Ukraina barat pada 14 Juni. Dilansir RFE/RL, Maksym Kozytskiy, administrasi militer regional Lviv, mengatakan enam orang terluka oleh puing-puing setelah rudal Rusia mampu ditembak jatuh.

Tiga wilayah lain di Ukraina barat yakni Ternipil, Invano-Frankivsk, dan Khmelnytskiy, juga melihat serangan rudal Rusia. Tapi rudal tersebut mampu ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara.

Tidak ada laporan korban terluka atau kerusakan yang dilaporkan.

Baca Juga: Disuruh Rusia Nyerah, Pasukan Ukraina di Severodonetsk Pilih Perang

5. Upaya Rusia mencengkeram wilayah yang diduduki

Kondisi Terkini di Ukraina: Rusia Hampir Mendominasi Seluruh Wilayahilustrasi tank Rusia hancur di Ukraina (Twitter.com/ArmyInform)

Pada 12 Juni, pihak berwenang Rusia yang menguasai Melitopol dan Berdyansk di Ukraina selatan, menuduh pasukan Ukraina melancarkan serangan yang menargetkan warga sipil. Tuduhan itu disebut sejumlah pihak sebagai operasi serangan bendera palsu.

Vladimir Rogov, petugas administrasi Militer-Sipil Zaporizhia, menuduh Ukraina menganggu kehidupan damai di wilayah yang diduduki pasukan Moskow.

Di Mariupol yang sepenuhnya telah dikuasai Rusia, Direktorat Intelijen Militer Ukraina (GUR) mengklaim bahwa Moskow kekurangan personel yang menghambat upaya pendudukan. Moskow disebut tidak dapat merekrut kolaborator yang dijanjikan imbalan puluhan ribu rubel tiap bulan atau dibayar dengan persediaan makanan.

Otoritas pendudukan Rusia juga berusaha menyuap warga sipil dengan menawarkan pengampunan utang atas semua pinjaman yang diambil dari bank Ukraina.

Di Kherson, Ukraina melancarkan serangan balik yang memaksa pasukan Rusia untuk mempertahankan garis pertahanan. Ukraina dilaporkan mampu maju hingga 18 kilometer dari wilayah Kherson yang diduduki Rusia.

Pasukan Rusia mengerahkan artileri roket ke daerah-daerah dekat perbatasan Kherson-Mykolaiv untuk mendukung garis pertahanan mereka.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya