Krematorium di Ceko Kewalahan Terima Jenazah COVID-19

Lonjakan kematian terus terjadi

Praha, IDN Times – COVID-19 yang menghantam di banyak negara Eropa telah membuat suasana semakin mecemaskan meskipun vaksinasi sudah mulai diluncurkan. Republik Ceko yang pada awal serangan gelombang pertama COVID-19 selamat, namun sistem pelayanan kesehatan negeri tersebut mendekati runtuh ketika musim dingin.

Kini, salah satu rumah kremasi terbesar di negara Ceko kewalahan menerima lonjakan jenazah yang dikirimkan. Republik Ceko menjadi negara terburuk urutan ke tujuh di Eropa, dengan total infeksi mencapai 746.714 kasus yang terkonfirmasi. Jumlah penduduk yang meninggal akibat COVID-19 mencapai 12.070 orang.

Berikut ini adalah kondisi terbaru serangan virus corona dari Wuhan yang telah menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran di Republik Ceko.

1. Rumah sakit mencapai kapasitas

Krematorium di Ceko Kewalahan Terima Jenazah COVID-19Kapasitas tempat tidur rumah sakit di republik Ceko mulai mencapai kapasitasnya karena lonjakan infeksi COVID-19. Ilustrasi (pexels.com/Pixabay)

Republik Ceko pada awalnya memang selamat dari pukulan serangan virus corona. Namun sejak musim gugur dan mendekati musim dingin, gelombang serangan virus corona di negeri tersebut mengamuk. Lonjakan infeksi baru terus terjadi sehingga membuat beberapa rumah sakit mengalami kewalahan.

Melansir dari kantor berita Reuters, salah satu kota besar di Republik Ceko, Ostrava, rumah sakit-rumah sakit di kota tersebut kini sudah mencapai batasnya. Salah satu rumah sakit andalan di kota tersebut, yakni rumah sakit Universitas Ostrava memiliki 190 pasien COVID-19 dan masih mampu menampung 50 pasien lagi. Tapi rumah sakit lain sudah penuh.

“Situasi di wilayah kami sangat serius secara epidemiologis. Kapasitas rumah sakit lain kira-kira sudah terisi” kata Jirri Havrland, direktur rumah sakit Universitas Ostrava (8/1). Kota Ostrava adalah salah satu kota tua yang didirikan pada tahun 1267 dan memiliki jumlah penduduk hampir 300.000 orang. Kota tersebut terletak sekitar 300 kilometer sebelah timur ibukota Praha, Republik Ceko.

2. Orang meninggal melonjak 60 persen

Krematorium di Ceko Kewalahan Terima Jenazah COVID-19Jumlah orang meninggal 60 persen lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya. Ilustrasi (unsplash.com/Neil Thomas)

Sebuah proyeksi infeksi virus corona dilakukan di Republik Ceko oleh Kementrian Kesehatan. Kementrian Kesehatan negara tersebut mengatakan pada pertengahan bulan Januari, jumlah pasien COVID-19 akan mencapai angka hampir 12.000 pasien. Proyeksi itu didasarkan atas pendataan yang dilakukan pada hari Kamis, 7 Januari 2021 yang saat itu mencatat ada 7.300 pasien.

Jumlah yang diperkirakan penerimaan pasien rumah sakit di Republik Ceko tepatnya akan mencapai angka 11.700 orang, melonjak dari titik puncak sebelumnya yang hanya sekitar 8.000 pasien. Jumlah kematian akibat virus corona juga terus mengalami peningkatan.

Krematorium terbesar di Ostrava kini sudah diluar batas kemampuannya melakukan kremasi jenazah. Melansir dari laman New York Post, hari Kamis, 7 Januari 2021, setiap beberapa menit ambulance datang ke krematorium tersebut dan banyak diantaranya bertuliskan “COVID”.

Pihak berwenang di Ostrava sudah berusaha untuk membangun tungku pembakaran yang keempat untuk memecahkan masalah. Namun ikhtiar itu terhalang persoalan biaya dan sedang mencari bantuan dari komite krisis pemerintah pusat.

Wakil Walikota Ostrava, Katerina Sebestova mengatakan “ini hanya karena kami memiliki 60 persen lebih banyak orang meninggal dibandingkan tahun lalu. Jadi, kami harus berurusan dengan kapasitas penyimpanan dan kapasitas kremasi” tuturnya menjelaskan alasan dibalik kewalahannya krematorium (8/1).

Sebanyak 1.000 jenazah dikremasi di Ostrava setiap bulannya. Namun sejak November 2020, lonjakan terus terjadi. Pada bulan tersebut, ada 1.550 jenazah yang dikremasi lalu pada bulan Desember 2020 ada 1.570 jenazah.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Republik Ceko, Negeri Seribu Kastil!

3. Kekurangan personel tenaga medis

Krematorium di Ceko Kewalahan Terima Jenazah COVID-19Republik Ceko kekurangan tenaga medis. Ilustrasi (unsplash.com/Vladimir Fedotov)

Setiap ada lonjakan kasus infeksi baru virus corona, selalu diiringi oleh ketakutan melonjaknya jumlah kematian. Hal itu terjadi ketika sistem pelayanan kesehatan sebuah negara benar-benar telah dilumpuhkan oleh wabah. Republik Ceko adalah salah negara yang sistem pelayanan kesehatan sudah diambang kelumpuhan itu.

Wakil Menteri Kesehatan Vladimir Cerny dalam sebuah konferensi pers mengatakan bahwa “kapasitas tempat tidur mendekat batas dan kemungkinan untuk meningkatkannya sangat terbatas” katanya seperti dikutip dari kantor berita Reuters.

Kekurangan personel medis menjadi salah satu faktor utama sehingga pemerintah tidak berencana membuka dua rumah sakit darurat yang sebenarnya telah siaga.

Baca Juga: Bolehkah Orang Indonesia Traveling ke Ceko Saat Pandemik Ini? Yuk Cek!

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya