Kremlin: Media Rusia Dilarang Terbitkan Wawancara dengan Zelenskyy

Zelenskyy ingin rakyat Rusia tahu kebenaran perang

Jakarta, IDN Times - Roskomnadzor, lembaga pengawas dan regulator komunikasi media di Rusia, pada Minggu (27/3/22) memperingatkan bahwa outlet berita di negaranya untuk tidak menerbitkan wawancara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Pasalnya, baru-baru ini Zelenskyy telah memenuhi permintaan wawancara dari beberapa media Rusia.

Dalam sebuah pernyataan singkat, Roskomnadzor meminta media Rusia menahan diri untuk tidak menerbitkan hasil wawancara itu. Jaksa Rusia juga telah merancang aturan hukum atas pernyataan dalam wawancara dan legalitas penerbitan wawancara.

Rusia telah melakukan beberapa pelarangan terhadap media, seperti penggunaan kata 'perang,' atau 'invasi' dalam aksi militer mereka di Ukraina. Rusia juga telah memutus akses layanan ke Twitter, Facebook, Instagram dan membatasi layanan Google News.

1. Rusia larang media terbitkan wawancara dengan Zelenskyy

Kremlin: Media Rusia Dilarang Terbitkan Wawancara dengan ZelenskyyPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Beberapa wartawan dari sejumlah media Rusia telah melakukan wawancara dengan Presiden Zelenskyy. Belum diketahui secara rinci ada berapa media dan media apa saja yang melakukan wawancara daring tersebut.

Namun, Roskomnadzor telah meminta kepada media di Rusia untuk menahan diri dan tidak menerbitkan hasil wawancara itu.

Dilansir Reuters, dalam pernyataan singkatnya, Roskomnadzor mengatakan, "memperingatkan media Rusia tentang perlunya menahan diri untuk tidak mempublikasikan wawancara ini."

Pernyataan singkat itu tidak memberikan alasan yang rinci mengapa itu tidak boleh diterbitkan. Namun jaksa Rusia disebut tengah membuat 'penilaian hukum' atas pernyataan yang dibuat dalam sebuah wawancara, serta legalitas penerbitan hasil wawancara tersebut.

Baca Juga: Stasiun TV Ukraina Diretas, Tampilkan Zelenskyy ingin Menyerah

2. Zelenskyy ingin rakyat Rusia mengetahui kebenaran tentang perang

Zelenskyy dalam beberapa pidatonya telah memberikan pernyataan langsung kepada rakyat Rusia, untuk membantu menghentikan invasi yang telah dilakukan oleh presidennya Vladimir Putin. 

Protes rakyat Rusia membela Ukraina juga telah terjadi di beberapa kota. Ribuan orang dikabarkan ditangkap karena melakukan protes tersebut. Pada 27 Maret, beberapa media Rusia meminta wawancara langsung dengan Zelenskyy.

Dilansir RFE/RL, wawancara berlangsung sekitar 90 menit. Dalam wawancara itu, Zelenskyy mengatakan bahwa dia ingin rakyat Rusia mengetahui kebenaran tentang perang yang sesungguhnya.

ABC menjelaskan, Zelenskyy mengatakan bahwa netralitas negaranya dapat direalisasikan, tapi harus dijamin oleh pihak ketiga.

Pemerintah Rusia dikabarkan telah memperketat cengkeramannya pada kebebasan informasi. Hal itu digunakan untuk mempertahankan narasinya tentang serangan tentara Moskow ke Kiev, yang disebut Putin sebagai operasi militer khusus.

Sejauh ini, beberapa media Rusia yang diketahui melakukan wawancara dengan Zelenskyy adalah Meduza, stasiun televisi Dozhd, harian Kommersant dan saluran YouTube Zygar.

3. Rusia larang penggunaan kata 'perang' dalam aksinya di Ukraina

Kremlin: Media Rusia Dilarang Terbitkan Wawancara dengan Zelenskyyilustrasi tank Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Zelenskyy sejauh ini diketahui tetap berada Kiev dan tidak mau meninggalkan negaranya, meski telah ditawari perlindungan di beberapa negara.

Dari ibu kota Kiev, dia secara rutin membuat pernyataan, melaporkan perkembangan perang, memberikan pidato di berbagai saluran informasi, termasuk media sosial. Zelenskyy kerap memberikan pernyataan dengan bahasa Ukraina atau bahasa Rusia.

Mantan komedian itu menggunakan berbagai bahasa yang ia kuasai untuk menjangkau banyak audiens, termasuk rakyat Rusia. 

Pada akhir Februari, beberapa hari setelah Kremlin melancarkan invasi ke Ukraina, Moskow melarang penggunaan beberapa kata di outlet berita Rusia. Dilansir The Moscow Times, Roskomnadzor melarang penggunaan kata 'perang,' 'invasi,' juga 'serangan,' dalam aktivitas militer Rusia ke Ukraina.

Segala infromasi tentang perang di Ukraina telah diperintahkan untuk mengambil sumber dari outlet informasi resmi Rusia. Penyelidikan administratif, denda dan hukuman penjara dapat dilakukan jika ada penyebaran informasi publik yang dinilai memberikan informasi palsu.

Boris Akunin, salah satu penulis fiksi detektif Rusia dan penerjemah karya sastra asing ke bahasa Rusia, sempat melontarkan candaan kritis. Dilansir Al Jazeera, dia mengatakan bahwa buku sastra Rusia yang sangat legendaris karya Leo Tolstoy, judulnya juga harus diganti.

Buku sastra itu berjudul "Perang dan Perdamaian." Tapi setelah ada larangan penggunaan kata 'perang', maka akan diganti menjadi "Operasi Khusus dan Perdamaian."

Baca Juga: Zelenskyy: Dialog Damai dengan Rusia Mulai Terdengar Realistis

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya