Pasukan Rusia Diduga Tabrak Komandan Sendiri dengan Tank

Sekitar seperlima pasukan Rusia tidak dapat bertempur

Jakarta, IDN Times - Tentara Rusia yang berperang di Ukraina, diduga telah sengaja menabrak komandan unitnya dengan tank. Peristiwa itu tidak dijelaskan kapan terjadi, hanya lokasi penabrakan dilakukan di Makariv, kota kecil di sekitar ibu kota Kiev.

Pertama kali insiden itu dilaporkan oleh jurnalis Ukraina, Roman Tsymbaliuk. Komandan yang ditabrak tank oleh anak buahnya berasal dari Guards Motor Rifle Brigade ke-37. Tentara itu diduga kecewa karena sebagian besar rekan-rekan unitnya tewas dalam pertempuran.

Beberapa pejabat Barat memperkirakan jumlah tentara Rusia yang tewas antara 7.000 sampai 15 ribu personel. Sekitar 35 ribu lainnya terluka atau hilang. Tapi dalam rilis resmi pemerintah Moskow, pejabat senior Kementrian Pertahanan Mikhail Mizintsev menyebut tentara Rusia yang tewas ada 1.351 orang.

Baca Juga: NATO: 15 Ribu Tentara Rusia Tewas selama Sebulan Invasi ke Ukraina

1. Moral pasukan Rusia dinilai sedang merosot

Pasukan Rusia Diduga Tabrak Komandan Sendiri dengan TankIlustrasi pasukan militer Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasinya ke Ukraina sebagai operasi militer khusus. Sekitar 150 ribu pasukan dikerahkan untuk menyerang Ukraina dari tiga sisi yaitu dari utara, timur dan selatan.

Sudah satu bulan sejak invasi dilakukan, belum ada satu kota besar Ukraina yang diduduki oleh tentara Rusia. Pasukan Ukraina telah dengan gigih mempertahankan wilayahnya. Meski begitu, kedua belah pihak kehilangan ribuan tentara.

Ada beberapa laporan dari pertempuran yang menyebutkan bahwa moral tentara Rusia jatuh karena tidak menyangka mendapat perlawanan sengit dari tentara Ukraina. Beberapa jenderal akhirnya terpaksa turun tangan berada di garis depan pertempuran yang membahayakan nyawa mereka sendiri.

Dari beberapa laporan anjloknya moral pasukan Moskow, salah satunya adalah tindakan pemberontakan. Dilansir The Guardian, Jumat (25/3/2022), seorang komandan Rusia ditabrak oleh pasukannya yang mengendarai tank. Beberapa laporan menyatakan komandan itu meninggal karena luka-lukanya.

Sementara ini, belum ada verifikasi secara independen terhadap laporan tersebut. Tapi diperkirakan pemberontakan pasukan Rusia yang menabrak komandannya, karena konsekuensi skala kerugian yang telah diambil di brigade yang dipimpin dalam pertempuran di kota Makariv. Sekitar 50 persen unitnya tewas dalam pertempuran tersebut.

Baca Juga: Rusia Klaim 1.351 Tentaranya Tewas, Sementara Ukraina 14 Ribu

2. Perdebatan tentang nasib komandan yang ditabrak tank

Komandan yang dikabarkan ditabrak tank dengan sengaja, bernama Kolonel Yuri Medvedev. Kedua kakinya terluka sehingga dia harus dibawa dengan tandu. Dari kabar yang beredar, dia dirawat kemudian dilarikan ke sebuah rumah sakit di Belarusia.

Ada beberapa perdebatan tentang nasib Yuri Medvedev, bahwa dia tewas atau selamat. Tapi, dilansir Daily Mail, seorang pejabat Barat mengatakan masalah utama bukan itu. Masalah utama adalah telah terjadi pemberontakan di dalam tubuh pasukan Rusia.

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan pasukan Chechnya yang bertempur membantu Rusia berbicara kepada seorang yang ditandu, yang diduga Yuri Medvedev. Video itu menunjukkan lelaki yang ditandu mengatakan 'saya baik-baik saja.'

Batalyon tank Medvedev terdiri dari 1.500 tentara Rusia. Dalam pertempuran di Makariv, kota yang dikuasai Rusia tapi pada akhirnya dapat direbut kembali Ukraina, batalion itu diperkirakan telah kehilangan setengah kekuatan entah karena tewas atau cidera.

Baca Juga: Move On dari Rusia, Uni Eropa Targetkan Mandiri soal Energi di 2030

3. Seperlima kekuatan Rusia tidak dapat beroperasi

Pasukan Rusia Diduga Tabrak Komandan Sendiri dengan TankKendaraan tempur Rusia. (Twitter.com/ Минобороны России)

Banyak pengamat militer melihat upaya pasukan Vladimir Putin melakukan serangan kilat untuk menaklukkan Ukraina telah gagal. Strategi perang berubah menjadi pengepungan. Pada hari Jumat, Moskow mengatakan bahwa mereka akan mengalihkan fokus pertempuran karena "tahap pertama operasi Rusia telah berakhir. Fase kedua akan berkonsentrasi pada area Donbass," katanya dikutip Evening Standard.

Tidak ada penjelasan resmi mengapa fokus pertempuran dialihkan. Tapi para pengamat militer menduga, tentara Rusia telah mengalami kerugian yang besar dan gagal merebut ibu kota Kiev.

Sejauh ini klaim jumlah pasukan tewas tidak bisa diverifikasi secara independen. Ada perbedaan laporan baik itu dari Ukraina, Rusia atau pemerintah dan media Barat. Tapi seorang pejabat Barat memperkirakan pasukan Rusia saat ini telah kehilangan seperlima kekuatan tempur.

Ada 120 Grup Batalion Taktis (BTG) dan 20 di antaranya telah dilumpuhkan atau tidak dapat beroperasi. Dalam salah satu kasus, tiga BTG telah digabung menjadi satu. Unit tambahan untuk perang kabarnya sedang disusun oleh Putin yang melibatkan pasukan dari Georgia, Siberia dan kelompok tentara Wagner Group.

"Mereka akan datang dari barak ke medan perang, tidak terlatih dan dengan peralatan yang buruk," kata pejabat itu.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya