PBB Serukan AS Minta Maaf kepada Napi Guantanamo

Penjara Guantanamo direkomendasikan untuk ditutup

Jakarta, IDN Times - Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Fionnuala Ni Aolain, menyerukan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk minta maaf kepada narapidana penjara di Teluk Guantanamo. Menurut dia, AS telah melakukan hukuman kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia.

Aolain melakukan kunjungan resmi pertama pakar PBB ke fasilitas penahanan tersebut. Dia mengatakan, usai dua dekade terdakwa ditahan, penderitaan orang-orang masih terus berlanjut. Mereka yang ditahan mengaku mendapatkan penyiksaan dan penahanan sewenang-wenang.

1. Orang yang ditahan menderita selama puluhan tahun

PBB Serukan AS Minta Maaf kepada Napi Guantanamoilustrasi (Pixabay.com/Falkenpost)

Aolain berterima kasih kepada Presiden AS Joe Biden karena telah diizinkan mengakses fasilitas penjara Guantanamo di Kuba.

Usai kunjungan tersebut, dilansir Swiss Info, Aolain menyerukan agar AS meminta maaf karena telah melakukan menyiksa para narapidana di dalam penjara. Dia juga meminta agar fasilitas penahanan tersebut ditutup.

"Saya mengamati bahwa setelah dua dekade ditahan, penderitaan orang-orang yang ditahan sangat mendalam, dan itu terus berlanjut," kata Aolain.

"Pentingnya permintaan maaf dan jaminan tidak akan terulang baik bagi korban terorisme maupun korban penyiksaan yang dikhianati oleh praktik-praktik ini tidak akan kalah mendesaknya di tahun-tahun mendatang," tambah Aolain dalam laporannya.

Baca Juga: AS Pulangkan 2 Tahanan Guantanamo yang Dituduh Bantu Al Qaeda

2. Penjara Guantanamo dinilai sewenang-wenang

Penjara Guantanamo dibangun pada 2002 oleh Presiden George W. Bush. Tujuan utama saat itu untuk menampung tersangka militan asing usai serangan 9/11. Populasi tahanan mencapai puncaknya hingga 800 orang, sebelum akhirnya menyusut.

Kisah tentang kekejanan penjara Guantanamo telah tersebar. Kelompok HAM telah lama mengecam terjadinya pelanggaran di penjara tersebut. Namun baru kali ini pakar PBB diizinkan untuk mengunjunginya.

Dilansir Al Jazeera, kunjungan Aolain menyoroti kekurangan struktural dan kesewenang-wenangan sistematis di dalam penjara. Termasuk di antaraya dalam pelatihan, prosedur operasi dan pemenuhan hak tawanan atas perawatan kesehatan serta keadilan.

Aolain memberi contoh, narapidana dipanggil dengan nomor seri, bukan nama mereka. Ini dianggap sebagai kebijakan yang merusak harga diri dan martabat setiap tahanan,pbb terutama dalam konteks kehidupan yang sangat merampas kebebasan.

3. AS sebut tahanan diperlakukan secara manusiawi

PBB Serukan AS Minta Maaf kepada Napi GuantanamoMichele Taylor, Duta Besar AS untuk Dewan Hak Asasi Manusia (Twitter.com/Ambassador Michèle Taylor)

Saat ini tersisa 30 tahanan di Guantanamo, dengan 16 tahanan dinyatakan memenuhi syarat untuk dibebaskan oleh otoritas berwenang AS.

Pelapor Khusus PBB mengatakan, dia diberi akses ke semua yang dia minta, termasuk pertemuan dengan tahanan bernilai tinggi.

Dilansir Associated Press, Aolain juga profesor di University of Minnesota dan di Queens University di Belfast, Irlandia Utara. Dia memberikan serangkaian rekomandasi panjang dan menyarankan penjara itu harus ditutup.

Michele Taylor, Duta Besar AS untuk Dewan Hak Asasi Manusia, menjelaskan bahwa kondisi penahanan di Guantanao manusiawi dan mencerminkan rasa hormat AS terhadap HAM.

"Para tahanan hidup secara komunal dan menyiapkan makanan bersama, menerima perawatan medis dan psikiatri khusus, diberi akses penuh ke penasihat hukum, dan berkomunikasi secara teratur dengan anggota keluarga," kata Taylor.

"Kami tetap meninjau dengan hati-hati rekomendasi (pelapor khusus) dan akan mengambil tindakan yang tepat, sebagaimana diperlukan," tambahnya.

Baca Juga: Kuba Dituduh Izinkan China Mendirikan Fasilitas Intelijen di Negaranya

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya