Perang Kembali Membara di Ethiopia, PBB Serukan Gencatan Senjata 

Ethiopia dan TPLF saling menyalahkan lakukan pelanggaran

Jakarta, IDN Times - Pertempuran yang melibatkan pasukan Tigrayan People's Liberation Front (TPLF) dengan pasukan pemerintah Ethiopian National Defense Force (ENDF) terjadi di sekitar kota Kobo, Ethiopia utara, pada Rabu (23/8/2022). Sebelumnya, kedua pihak telah sepakat untuk melakukan gencatan senjara.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengatakan terkejut dengan pertempuran tersebut. Dia kembali menyerukan agar pihak yang berkonflik kembali kepada kesepakatan gencatan senjata yang telah dilakukan.

Pasukan pemerintah ENDF telah bertempur dengan pasukan TPLF sejak 2020. Ribuan orang tewas, puluhan ribu mengungsi dan jutaan warga Tigray terancam kelaparan. Ada harapan agar pembicaraan damai dilakukan saat kedua pihak bertikai menyepakati gencatan senjata.

Baca Juga: Konflik Memanas, Sudan Tuduh Ethiopia Bunuh Tentara dan Warga Sipilnya

1. TPLF tuduh Ethiopia lakukan serangan besar

Perang Kembali Membara di Ethiopia, PBB Serukan Gencatan Senjata Pasukan militer federal Ethiopia. (Twitter.com/abenezer degu)

Otoritas Tigray yang ada di Ethiopia utara menuduh bahwa militer Addis Ababa melanggar gencatan senjata dan meluncurkan serangan skala besar untuk pertama kalinya dalam satu tahun terakhir.

Melansir Reuters, komando militer Tigray mengatakan pasukan Ethiopia, bersama dengan pejuang dari wilayah tetangga Amhara, memulai serangan skala besar sekitar pukul 5.00 pagi ke arah Alamata, Tigray selatan.

"Pertempuran terjadi di sekitar Kobo dan TPLF yakin itu merupakan serangan pengalihan. Serangan besar akan datang dari arah barat oleh pasukan Ethiopia," kata TPLF.

Debretsion Gebremichael, pemimpin TPLF, mengatakan bahwa proses perdamaian sedang disiapkan untuk gagal oleh Addis Ababa. Dia menuduh pemerintah Ethiopia mencoba memblokir penyelidikan kejahatan perang dan memblokade wilayah.

Baca Juga: Ingin Setop Perang, Ethiopia Usulkan Proposal Damai ke Tigray  

2. Ethiopia tuduh TPLF langgar gencatan senjata

Pemerintah Ethiopia menilai bahwa konflik yang terbaru karena disebabkan pasukan TPLF menyerang lebih dulu. Mereka memberikan peringatan akan mengambil tindakan lebih keras jika serangan berlanjut.

"Pemerintah akan mengambil tindakan untuk menyelamatkan negara, dan membawa (pasukan Tigray) ke meja perundingan apakah suka atau tidak," kata Ethiopia dalam pernyataan dikutip Associated Press.

Layanan komunikasi pemerintah menjelaskan bahwa pasukan TPLF menyerang front timur dan secara efektif telah melanggar gencatan senjata.

"Sudah menjadi rahasia umum bahwa mereka (TPLF) berkampanye untuk memberatkan tentara kami," kata pernyataan dari Ethiopia.

Baca Juga: Siap Berunding, Ethiopia Bentuk Komite Dialog Damai dengan TPLF

3. PBB serukan untuk kembali pada gencatan senjata

Dalam penilaian PBB, semua pihak yang berkonflik di Ethiopia utara telah melakukan pelanggaran. Pasukan TPLF dituduh memasuki gudang Program Pangan Dunia di ibukota Mekelle dan mengambil 12 tanker bahan bakar.

PBB menyerukan agar pihak-pihak yang berkonflik kembali kepada gencatan senjata dan melakukan pembicaraan damai. Melansir Al Jazeera, Sekjen PBB mengatakan terkejut dengan pertempuran yang kembali membara. Dia mendesak agar pihak berkonflik kembali ke pembicaraan, memberikan akses kemanusiaan penuh dan mengembalikan layanan publik di Tigray.

Faki Mahamat, ketua komisi Uni Afrika, menyerukan dilakukan deeskalasi dan agar kembali dilakukan pembicaraan untuk mencari solusi damai. Departemen Luar Negeri AS meminta Ethiopia dan TPLF untuk memajukan pembicaraan gencatan senjata yang tahan lama.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya