Pfizer Harap Vaksin COVID-19 Bisa untuk Anak-anak di Eropa

Demi masa depan anak-anak bebas infeksi 

Brussel, IDN Times - Produsen vaksin virus corona BioNTech/Pfizer saat ini sedang mencoba mencari izin penggunaan produknya untuk anak-anak. Izin yang diajukan oleh mereka ditujukan kepada regulator kesehatan Uni Eroa (UE), yakni European Medicines Agency (EMA).

Perusahaan pembuat vaksin ingin agar EMA memperluas perizinan mereka, sehingga produk duet perusahaan Jerman-AS itu dapat digunakan oleh anak-anak yang berusia 12 tahun hingga 15 tahun. Pengajuan izin itu dilakukan setelah selama uji coba, vaksin menunjukkan aman dan efektif untuk digunakan.

1. Pfizer sedang menanti peninjauan

Sejauh ini vaksin virus corona lebih ditekankan penggunaannya untuk mereka yang sudah tua, bahkan yang lanjut usia. Itu dilakukan karena kelompok tersebut memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah dibandingkan mereka yang berusia lebih muda.

Namun, perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech telah melakukan serangkaian uji coba vaksin COVID-19 yang mereka produksi untuk dapat digunakan anak-anak. Kini mereka mencoba mencari izin dari regulator obat-obatan Eropa agar vaksin mereka dapat dipakai.

Melansir dari laman Deutsche Welle, CEO Pfizer, Ugur Sahin pada hari Kamis (29/4) mengatakan pengajuan izin tersebut telah mereka kirimkan kepada EMA. Selanjutnya, mereka tinggal menantikan peninjauan yang akan dilakukan oleh regulator.

Sahin memberitahukan bahwa evaluasi tersebut "memakan waktu rata-rata empat hingga enam minggu." Sahin juga menargetkan bahwa vaksin itu akan tersedia di Eropa pada bulan Juni.

2. Studi lanjutan Pfizer telah dilakukan pada sekitar 2.000 anak-anak

Pfizer Harap Vaksin COVID-19 Bisa untuk Anak-anak di EropaPfizer telah melakukan studi vaksin terhadap ribuan anak-anak belasan tahun (Pexels.com/Anna Shvets)

Pengajuan izin penggunaan vaksin Pfizer untuk anak-anak adalah langkah terbaru yang dilakukan oleh perusahaan farmasi tersebut. Pfizer sendiri telah menjadi vaksin virus corona utama untuk memvaksin UE, setelah blok negara tersebut meragukan ketepatan pasokan vaksin buatan AstraZeneca.

Melansir dari laman Associated Press, perusahaan telah melakukan serangkaian uji coba lanjutan terhadap lebih dari 2.000 anak-anak dan hasilnya menunjukkan bahwa vaksin aman dan efektif.

Jens Spahn, Menteri Kesehatan Jerman menyambut baik jika vaksin itu mungkin segera mendapat lampu hijau untuk digunakan pada anak-anak. "Ini dapat membuat perbedaan nyata lebih lanjut untuk kampanye vaksin kami, jika persetujuan diberikan," katanya.

Baca Juga: Turis yang Disuntik Vaksin Pfizer-Moderna, Dapat Green Pass Israel

3. Penting untuk menjamin masa depan anak-anak bebas infeksi

Sejauh ini, virus corona lebih banyak menyerang orang dewasa. Jarang ada infeksi virus corona ditemukan pada anak-anak yang lebih muda. Namun dalam sebuah studi yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat, anak-anak juga memiliki kemungkinan terinfeksi virus.

Setidaknya, ada sekitar 13 persen dari total kasus infeksi yang didokumentasikan oleh AS. Dalam penghitungan yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics, setidaknya 268 anak-anak telah meninggal karena COVID-19 di AS dan lebih dari 13.500 telah dirawat di rumah sakit.

Meskipun tingkat infeksi virus corona untuk anak-anak jauh lebih rendah, tapi para ahli bersikeras bahwa untuk membuat dunia aman dari COVID-19, setiap orang harus divaksinasi, termasuk anak-anak.

Melansir dari laman Euronews, aliansi vaksin Gavi menjelaskan bahwa "penyakit serius jarang terjadi (pada anak-anak), tetapi dijelaskan dengan baik; ini termasuk kondisi peradangan dan berpotensi mematikan Multisystem Inflammatory Syndrome pada Anak-anak (MIS-C). Sekitar 1 dari 3.500 kasus mengakibatkan kematian anak, dibandingkan dengan angka 1 dari 60 untuk orang dewasa," katanya.

Baca Juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Diklaim 90 Persen Efektif

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya