PM Inggris Janjikan Bantuan Militer Rp1,8 Triliun untuk Ukraina

Secara mendadak, Johnson mengunjungi Zelenskyy di Kiev

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bertemu langsung dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy.

Dalam pertemuan tersebut, Johnson dikabarkan memberi dukungan kepada rakyat Ukraina dan menjanjikan bantuan militer untuk Kiev. London berjanji akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina guna mempertahankan diri dari gempuran Rusia.

Di sisi lain, Zelenskyy pujian kepada Johnson. Dia menyebut Johnson sebagai pemimpin G7 pertama yang dengan berani datang ke Kiev. Zelenskyy juga menyebut Inggris telah memberi bantuan senjata yang lebih banyak dari rekan Eropa lainnya.

1. Dukungan solidaritas untuk rakyat Ukraina

PM Inggris Janjikan Bantuan Militer Rp1,8 Triliun untuk UkrainaPM Boris Johnson dan Presiden Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Embassy of Ukraine to the UK)

Ketika pasukan Rusia di sekitar ibu kota Kiev mulai mundur dan serangan pasukan Moskow fokus ke Ukraina timur, para pemimpin Eropa telah melakukan kunjungan ke Ukraina.

Pemimpin Uni Eropa (UE) sebelumnya telah melakukan kunjungan ke ibu kota Kiev, juga ke kota Bucha, tempat angkatan bersenjata Rusia dituduh telah melakukan kekejaman terhadap ratusan warga sipil Ukraina.

Kini, dalam kunjungan yang mendadak, Johnson dikabarkan telah bertemu empat mata dengan Presiden Zelenskyy.

Dikutp Sky News, juru bicara PM Johnson mengatakan kunjungan itu adalah"untuk menunjukkan solidaritas kepada rakyat Ukraina.

"(Pertemuan) untuk menunjukkan dukungan yang tak tergoyahkan kami untuk rakyat Ukraina," cuit Johnson. 

Dalam pertemuan itu, dibahas juga tentang dukungan jangka panjang Inggris ke Ukraina, dan Johnson menjanjikan paket bantuan keuangan serta militer terbaru untuk Ukraina

Tidak ada penjelasan rinci mengenai dukungan militer seperti apa yang dijanjikan Inggris kepada Ukraina. Tapi diperkirakan, nilai bantuan itu mencapai ratusan juta poundsterling.

Baca Juga: Presiden Zelenskyy: Rusia Juga Menargetkan Eropa, Bukan Hanya Ukraina

2. Bantuan militer Inggris merujuk pada serangan rudal Rusia di Kramatorsk

Sejak awal invasi, Johnson telah menjalin komunikasi yang intens dengan Zelenskyy.

Selain memuji Johnson, Zelenskyy juga menggambarkan Johnson sebagai salah satu penentang invasi Rusia yang paling berprinsip.

"(Dia) seorang pemimpin (yang berani) menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan memberikan bantuan defensif ke Ukraina," kata Zelenksyy. 

Dilansir Al Jazeera, Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Sybiha, juga memberikan konfirmasi tentang pertemuan kedua pimpinan negara itu.

Dalam janji paket bantuan militer terbaru Inggris untuk Ukraina, Johnson mengaitkannya terhadap insiden terbaru serangan rudal Rusia di stasiun Kramatorsk, yang telah menewaskan 52 warga sipil yang sedang dalam perjalanan mengungsi.

Serangan rudal Rusia ke stasiun di Kramatorsk telah membuat Zelensskyy menyerukan dilakukan tanggapan global yang tegas terhadap Moskow.

Kementerian Pertahanan Rusia membantah pasukannya melakukan serangan rudal ke Kramatorsk. Mereka mengklaim tidak memiliki target ke kota tersebut dan apa yang diklaim oleh Kiev, menurut Moskow, adalah langkah provokasi.

3. Paket bantuan militer Rp1,87 triliun untuk Ukraina

PM Inggris Janjikan Bantuan Militer Rp1,8 Triliun untuk UkrainaRudal Starstreak Inggris (Wikipedia.com/Nilfanion)

Inggris telah menjadi salah satu negara yang dengan getol menggelontorkan bantuan militer ke Ukraina, selain Amerika Serikat. Dalam tanggapan terbaru atas serangan rudal Rusia ke Kramatorsk, Johnson menyebutnya sebagai kejahatan perang.

"Ini adalah kejahatan perang, menyerang warga sipil tanpa pandang bulu, dan kejahatan Rusia di Ukraina tidak akan luput dari perhatian atau tidak dihukum," kata Johnson. 

Pada Jumat lalu, sebelum Johnson bertemu Zelenskyy, dia menjelaskan bahwa negaranya akan memberi bantuan militer ke Ukraina senilai 100 juta poundsterling atau sekitar Rp1,87 triliun.

Paket bantuan militer itu, London menjanjikan akan mengirim jenis peralatan militer tingkat tinggi, termasuk lebih banyak rudal antipesawat Starstreak, sistem pertahanan udara jarak pendek milik Inggris.

Johnson juga menjanjikan 800 rudal antitank, amunisi berpemandu presisi, dan lebih banyak pelindung tempur seperti helm, penghlihatan malam, dan pelindung tubuh personel militer.

Baca Juga: Jerman Pusing, Bantuan Senjata ke Ukraina Hampir Mencapai Batas

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya