PM Rumania Undur Diri Usai Peroleh Hasil Buruk dalam Pemilu 

Meski kalah ingin bentuk koalisi mayoritas parlemen 

Bukares, IDN Times – Perdana Menteri (PM) Rumania, Ludovic Orban, mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri itu dilakukannya pada hari Senin, 7 Desember 2020. Dia melepaskan jabatannya setelah mendapatkan hasil yang buruk dalam pemilu yang dilakukan pada hari Minggu, 6 Desember 2020.

Ludovic Orban yang menjabat Perdana Menteri sekaligus pemimpin Partai Liberal Nasional (PNL), partainya kalah telak dari Partai Sosialis Demokrat (PSD). PSD mendapatkan suara 30 persen dan PNL hanya mendapatkan 25 persen. Aliansi USR-Plus mendapatkan 15 persen suara. USR-Plus berjanji tidak akan menjadi bagian pemerintahan Partai Sosialis Demokrat.

Kekalahan telah PNL membuat Ludovic Orban memilih untuk fokus terhadap pembentukan kekuatan mayoritas di parlemen yang baru. Melansir dari laman Associated Press, Orban mengatakan “Tujuan saya adalah membentuk mayoritas yang tidak termasuk dengan PSD” ujarnya (7/12).

1. Pengganti sementara Ludovic Orban

PM Rumania Undur Diri Usai Peroleh Hasil Buruk dalam Pemilu Menteri Pertahanan Rumania yang gantikan posisi PM, Nicolae Ciuca (instagram.com/nicolae.ciuca)

Ketika Perdana Menteri Ludovic Orban melepaskan jabatannya sebagai Perdana Menteri, otomatis harus ada pengganti posisi tersebut. Dalam konstitusi Rumania, kabinet Orban harus diganti dalam waktu 45 hari ke depan. Hingga saat ini, kabinet Orban masih menjabat sebagai pengurus.

Melansir dari laman Associated Press, posisi Perdana Menteri Rumania saat ini dijabat oleh Menteri Pertahanan yang bernama Nicolae Ciuca. Presiden Rumania, Klaus Iohannis, yang menunjuk Menteri Pertahanan untuk menduduki jabatan Perdana Menteri sementara tersebut.

Kaum Liberal Nasional pimpinan Lludovic Orban telah mengendalikan pemerintahan Rumania sejak 2019. Sebelumnya, pemerintahan dikuasai oleh PSD dengan kekacauan karena dalam waktu tiga tahun Rumania berganti tiga Perdana Menteri dan lusinan menteri. Uni Eropa memberikan kritik keras kepada PSD ketika berkuasa karena intervensinya terhadap proses peradilan dan skandal korupsi yang melibatkan para pemimpin terkemuka di negara tersebut.

2. Membentuk mayoritas parlemen yang baru di Rumania

PM Rumania Undur Diri Usai Peroleh Hasil Buruk dalam Pemilu Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Kekalahan telak reformis Partai Nasionalis Liberal yang dipimpin oleh Orban dan menjadi salah satu pemicu mengapa ia mengundurkan diri, membuat PNL tidak mungkin melakukan pembicaraan koalisi dengan pesaingnya, yakni PSD. Orban yang ingin fokus membentuk koalisi mayoritas di parlemen, tidak mengutarakan secara rinci tentang rencananya tersebut.

Melansir dari laman Deutsche Welle, Orban menjelaskan “pembicaraan untuk membentuk mayoritas (parlemen baru) tidak akan lama, negara ini membutuhkan pemerintahan secepat mungkin” katanya kepada para pendukungnya (7/12). Orban yang mendapatkan kritik keras atas penanganan wabah virus corona di Rumania tetap berjanji ingin melakukan modernisasi negara dan mempertahankan jalur “pro Eropa”.

Dengan pencapaian hasil pemilu yang buruk, PNL tidak memiliki kemungkinan menjadi mayoritas di parlemen. Akan tetapi, para analis menjelaskan bahwa PNL memiliki kemungkinan melakukan pembicaraan koalisi dengan USR-Plus yang telah berjanji tidak akan berkoalisi dengan PSD. PNL dan USR-Plus telah berjanji kepada masyarakat Rumania akan membenahi negara, memodernisasi dan meningkatkan sistem kesehatan serta pendidikan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Dua Warga Negara Rumania Pelaku Skimming Kartu ATM

3. Partisipasi pemilih yang anjlok drastis

PM Rumania Undur Diri Usai Peroleh Hasil Buruk dalam Pemilu Partisipasi pemilu di Rumania hanya 33% warga yang memberikan suaranya. Ilustrasi (unsplash.com/Element5 Digital)

Partai Sosial Demokrat (PSD) dengan haluan Nasionalis dan populis di kalangan masyarakat, meskipun memenangkan suara, besar kemungkinan akan mengendalikan pemerintahan Hal ini karena partai-partai kecil memiliki kemungkinan untuk bergabung dalam koalisi yang menentang PSD. Selama tiga tahun berkuasa, PSD telah diguncang berbagai skandal. Pemimpin PSD sebelumnya, Liviu Dragnea, menurut BBC, dipenjara karena kasus korupsi yang menimpanya (7/12).

Rumania adalah salah satu negara termiskin di Eropa. Jutaan penduduknya banyak yang “melarikan diri” ke luar negeri untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Mereka bekerja di negara-negara Uni Eropa, khususnya bagian barat. Sebagian besar ekspatriat ini memilih partai reformis seperti PNL. Namun pada pemilu kali ini, jumlah pemilih anjlok drastis.

Empat jam sebelum pemilihan ditutup, hanya seperempat warga terdaftar yang datang untuk memberikan suara. Melansir dari Euro News, jumlah pemilih hanya 33 persen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, jumlah tersebut turun sebab sebelumnya tercatat ada 39 persen pemilih yang berpartisipasi.

Banyak orang di pedesaan Rumanisa tidak menggunakan hak pilihnya. Itu merupakan sebuah pukulan serius kepada PSD meski PSD memenangkan pemilu. Masyarakat pedesaan Rumania adalah salah satu basis massa milik PSD dan saat ini dukungan terhadap partai tersebut melemah telah melemah.

Baca Juga: Demo Anti Pemerintah di Rumania,Demonstran Bentrok dengan Polisi

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya