Prancis Kekurangan BBM Imbas Buruh Mogok Kerja hingga 3 Pekan

Menteri Prancis desak perusahaan naikkan gaji karyawan

Jakarta, IDN Times - Saat Eropa terancam krisis energi, para pekerja di Prancis melancarkan aksi mogok kerja. Banyak pekerja stasiun pengisian bahan bakar yang ikut aksi tersebut, sehingga menyebabkan kekurangan BBM di hampir seluruh Prancis.

Aksi mogok telah memasuki minggu ketiga dengan enam dari tujuh kilang minyak mengalami penutupan. Hampir sepertiga pom bensin Prancis kini kekurangan setidaknya satu jenis bahan bakar. Aksi mogok dilakukan dengan dasar menuntut kenaikan gaji.

1. Pekerja tuntut kenaikan gaji 10 persen

Aksi mogok kerja karyawan industri minyak di Prancis telah membuat negara itu pusing. Banyak para karyawan tetap melanjutkan aksinya hingga pekan ketiga. 

Melansir BBC, serikat pekerja menuntut kenaikan gaji untuk para pekerja dengan memperhitungkan keuntungan besar yang diperoleh saat ini oleh perusahaan minyak.

Banyaknya kenaikan yang diminta adalah 10 persen, dengan 70 persen biaya menutup inflasi dan 30 persen pembagian keuntungan dari perusahaan kepada para pekerja.

Aksi itu telah membuat masyarakat Prancis terbelah. Sebagian kesal karena terjadi kekurangan bahan bakar dan sebagian yang lain menyatakan simpati karena kecemasan biaya hidup yang meningkat, sedangkan di sisi lain keuntungan perusahaan mengalami lonjakan.

Baca Juga: Tiru Jerman dan AS, Prancis Ikut Kirim Pertahanan Udara ke Ukraina

2. Pemerintah Prancis serukan demonstran kembali kerja

Prancis Kekurangan BBM Imbas Buruh Mogok Kerja hingga 3 Pekanilustrasi demonstrasi (Unsplash.com/ Chris Slupski)

Dengan mogoknya para pekerja, secara otomatis ekonomi Prancis mengalami gangguan. Paris telah meminta para demonstran untuk kembali bekerja demi mengantisipasi kerugian.

Melansir Reuters, pada Rabu (12/10/2022), pemerintah telah memerintahkan beberapa karyawan di pom bensin milik Exxon Mobil kembali bekerja. Aksi mogok itu diorganisasi kelompok serikat pekerja, termasuk CGT, organisasi pekerja sayap kiri yang dikenal radikal.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah meminta dilakukan dialog lebih lanjut. Dia berpendapat bahwa CGT dan bos perusahaan harus berbagi tanggung jawab mengakhiri tuntutan para pekerja.

3. Menteri Prancis desak perusahaan naikkan gaji karyawan

Menanggapi tuntutan para pekerja, para menteri Prancis mendesak perusahaan untuk menaikkan upah gaji karyawannya. Mereka telah mengatakan kepada perusahaan TotalEnergies bahwa perusahaan punya kewajiban menaikkan upah, dikutip dari The Guardian.

Aksi mogok kerja karyawan minyak telah merembet ke perusahaan energi lain, seperti kelompok perusahaan tenaga nuklir. Para pekerja melanjutkan aksinya secara sporadis dalam beberapa bulan terakhir.

"Jika seseorang mengetahui keuntungan yang mereka hasilkan, perusahaan yang memiliki kapasitas memiliki kewajiban untuk menaikkan upah, dan Total (Energies) adalah salah satunya," kata Menteri ekonomi, Bruno Le Maire.

"Total perlu menaikkan gaji," kata Menteri Energi Prancis, Agnes Pannier-Runacher.

Untuk para pekerja Exxon Mobil, pekerja telah mencapai kesepakatan pada Kamis (13/102/2022), tapi serikat pekerja CGT di TotalEnergies masih melakukan blokade di lima lokasi kilang minyak di seluruh Prancis.

Baca Juga: Rusia Menggila di Ukraina, Prancis Akan Perkuat Sisi Timur NATO

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya