Profil Swiss, Negara Netral dan Kaya yang Berkembang sejak Era Romawi

Pernah jadi pusat penghasil tentara bayaran berkualitas

Jakarta, IDN Times - Di Eropa Tengah, ada sebuah negara kecil yang terkunci daratan bernama Swiss. Kadang negara itu disebut dengan istilah resmi bahasa Latin yakni Confoederatio Helvetica atau Helvetia saja.

Luas wilayah Swiss hampir sama dengan provinsi Sumatera Barat. Swiss memiliki luas 41.285 kilometer persegi sedangkan Sumatera Barat memiliki luas 42.012 kilometer persegi. Tapi ukuran populasinya, Swiss lebih banyak yakni sekitar 8,7 juta orang sedangkan Sumatera Barat sekitar 5,5 juta orang.

Swiss terkenal dengan banyak hal, dari mulai destinasi wisata, produk industri berkualitas seperti pisau lipat atau jam tangan, sistem perbankan sampai ideologi netralnya. Selama ratusan tahun, Swiss lebih memilih untuk tidak memihak dalam konflik antar negara.

Berikut ini adalah profil negara konfederasi Swiss, negara kecil yang memiliki pengaruh besar secara global seperti dalam bidang perbankan.

Baca Juga: Sanksi Nambah Lagi! Aset Rusia Senilai Rp114,5 Triliun Dibekukan Swiss

1. Sistem federal dan demokrasi langsung

Profil Swiss, Negara Netral dan Kaya yang Berkembang sejak Era RomawiZurich, salah satu kota di Swiss (Unsplash.com/Ricardo Gomez Angel)

Dengan luas wilayah yang bisa dibilang kecil jika dibandingkan dengan negara Eropa lain, sistem politik Swiss diatur dalam sistem federal tiga tingkat: tingkat konfederasi, kanton (seperti provinsi), dan komune.

Dikutip dari laman resmi pemerintah, sistem federal tiga tingkat ini berduet dengan sistem demokrasi langsung, di mana warga negara dapat menyampaikan pendapat mereka secara langsung atas keputusan di semua tingkat politik.

Sistem ini telah diyakini memainkan perang penting di Swiss, sebuah negara yang secara geografis, budaya dan bahasa memiliki keragaman. Sistem politik Swiss tersebut berdasarkan pada Konstitusi Federal yang diresmikan tahun 1848 lalu.

Secara resmi, Swiss sebenarnya tidak memiliki ibu kota (de jure) dalam pengertian teknis. Tapi Bern dipilih sebagai kota federal dan beroperasi sebagai ibu kota de facto. Pemerintahan federalnya bernama Dewan Federal dan terdiri dari tujuh anggota. Mereka dipilih oleh Parlemen.

Parlemen Swiss (Majelis Federal) memiliki 246 anggota. Mereka dipilih langsung oleh rakyat. Bentuk parlemennya adalah bikameral dengan Dewan Nasional yang terdiri dari 200 anggota dan Dewan Negara dengan 46 anggota.

Saat ini, Swiss dipimpin oleh Guy Parmelin, salah satu anggota dari tujuh Dewan Federal. Meski begitu, kepemimpinannya sebenarnya dilakukan secara kolektif dan bukan kepemimpinan sosok atau partai tunggal.

Baca Juga: 5 Situs Bersejarah di Swiss yang Diakui Dunia, Estetik Abis!

2. Kemajuan Swiss di bawah bangsa Romawi

Profil Swiss, Negara Netral dan Kaya yang Berkembang sejak Era RomawiKota Bern di Swiss (Unsplash.com/Alin Andersen)

Swiss berbatasan dengan Italia di selatan, Prancis di barat, Jerman di utara dan Austria serta Liechtenstein di timur. Perbatasan tersebut ditetapkan dan diakui secara internasional pada 1815.

Swiss telah memiliki peradaban sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Suku budaya awal penghuni daerah tersebut adalah Hallstatt dan La Tene. Mereka memiliki kemungkinan membawa pengaruh Yunani.

Kelompok suku lain yang penting adalah Helvetii dari Celtic. Suku tersebut kerap diserang oleh suku-suku Jermanik dari utara. Ketika Kekaisaran Romawi melakukan ekspansi sekitar abad 1 SM dan menaklukkan Pegunungan Alpen, Swiss masuk dalam kekuasaannya.

Di bawah kekuasaan Romawi, menurut My Switzerland, Swiss dibagi menjadi lima provinsi. Wilayah ini kemudian menggunakan bahasa Latin dengan tetap memakai dialek Celtic. Romawi membangun kota sebagai pusat administrasi, sekolah didirikan dengan bahasa Latin sebagai bahasa pengantar.

Pada 260 M, Swiss Romawi telah mengalami ledakan ekonomi. Akulturasi budaya menyebabkan munculkan gaya hidup baru seperti banyaknya pemandian umum yang dibangun. Kekuasaan Romawi tersebut pudar ketika bangsa Goth (Jerman) mulai melakukan invasi.

Baca Juga: 9 Fakta Kota Jenewa di Swiss, Markas Palang Merah Dunia

3. Konfederasi lama Swiss

Profil Swiss, Negara Netral dan Kaya yang Berkembang sejak Era Romawikota Jenewa di Swiss (Unsplash.com/Xavier von Erlach)

Swiss di masa lalu turut menjadi daerah perebutan. Beberapa bagian wilayahnya pernah dikuasai oleh bangsa Frank dari Prancis dan diduduki sampai sekitar tahun 1000 Masehi ketika kembali dikuasai oleh Kekaisaran Romawi Suci.

Pada era Raja Frederik II, ada beberapa daerah Swiss yang telah membantunya melawan musuh sehingga daerah tersebut dibebaskan. Daerah tersebut adalah Uri dan Schwyz. Karena dibebaskan, mereka tidak tunduk pada pangeran atau bangsawan dan hanya tunduk pada raja.

Ketika Frederik II meninggal, penduduk Uri dan Schwyz khawatir akan dikuasai oleh para bangsawan atau pangeran. Mereka akhirnya bersepakat untuk bahu-membahu mempertahankan diri sekitar pada 1291. Inilah cikal bakal konfederasi Swiss lama.

Dijelaskan di situs History Switzerland, sumpah untuk saling membantu tersebut terbukti dapat menahan gempuran pasukan dari luar. Akhirnya daerah (kanton) lain ikut bergabung dan menjadi delapan anggota konfederasi selama 200 tahun kemudian.

Sampai tahun 1501, konfederasi ini berkembang menjadi 13 anggota. Perkembangan itu diwarnai dengan beberapa konflik berdarah seperti peperangan, keberpihakan dan faktor lainnya seperti ekspansi.

Baca Juga: 5 Jalur Kereta Terindah di Swiss, Panoramanya Bak Negeri Dongeng!

4. Penghasil tentara bayaran yang tangguh yang akhirnya memilih menjadi bangsa netral

Profil Swiss, Negara Netral dan Kaya yang Berkembang sejak Era Romawikantor PBB di Jenewa, Swiss (Unsplash.com/Mathias P.R. Reding)

Sebagai bagian dari persatuan konfederasi, banyak kanton Swiss yang memiliki prajurit-prajurit tangguh. Mereka memiliki kedisiplinan tinggi, keberanian dan ketrampilan bertempur yang baik.

Karena hal itu, di Abad Pertengahan, banyak pemuda di Swiss yang menjadi tentara bayaran dan bertempur untuk kerajaan lain. Cara ini bahkan sempat membuat sektor pertanian mengalami kekurangan buruh. Itu karena menjadi tentara bayaran adalah cara cepat untuk mendapatkan uang, kutip The Local.

Ketangguhan para tentara bayaran Swiss sempat menjadi pengawal Paus Julius II pada 1506. Ini juga yang menjadi awal tradisi Pengawal Kepausan Swiss yang berlanjut hingga hari ini.

Sekitar tahun 1500-an dan 1600-an, tentara bayaran Swiss atau prajurit Helvetia ini telah bertempur dalam beberapa peperangan untuk negara lain, termasuk Prancis dan Italia.

Tapi selama beberapa abad berikutnya Swiss beralih dari negara pejuang ke negara netral seperti sekarang ini. Kemunduran menjadi tentara bayaran itu mulai terjadi ketika mereka kalah dalam perang Marignano pada 1515.

Episode ini juga dapat disebut sebagai akar netralitas Swiss yang berkembang sampai era modern saat ini. Itu karena orang Swiss mulai mengundurkan diri dari keterlibatan mereka pada hal-hal yang berbau politik negara lain.

Pada saat Kongres Wina berlangsung antara 1814-1815 setelah Revolusi Prancis, orang-orang Swiss memilih menawarkan solusi yang elegan, kutip BBC. Mereka meminta kepada negara-negara yang terlibat dalam kongres tersebut bahwa Swiss akan memilih bersikap netral dalam setiap konflik.

5. Sebab utama yang membuat Swiss jadi negara kaya

Profil Swiss, Negara Netral dan Kaya yang Berkembang sejak Era Romawisalah satu sudut keindahan alam Swiss (Unsplash.com/Andreas M)

Dengan catatan sejarah yang panjang tersebut, Swiss mendapatkan pengaruh dari berbagai kekuatan di sekitarnya. Oleh karena itu, Swiss saat ini mengakui bahasa resminya adalah Prancis, Italia, Jerman dan Romawi.

Sejak keputusannya untuk menjadi negara netral, tidak ada kota-kota di Swiss yang terkena serangan bom dalam Perang Dunia. Tapi bangunan-bangunan lama Swiss yang masih bertahan, bisa memberikan cerita bagaimana negara ini terbentuk juga berlumuran darah.

Saat ini, dengan netralitasnya, Swiss telah berkembang menjadi salah satu negara kaya raya. Kualitas pendidikan yang baik serta institusi publik yang transparan dan efektif telah membuat negara ini terkenal dengan kualitasnya.

Dikutip dari We Forum, hal yang membuat negara ini menonjol adalah kualitas lembaga penelitian ilmiah yang berkolaborasi kuat dengan akademisi dan bisnis. Hal itu masih dikombinasikan dengan lingkungan kondusif untuk investasi, serta pengembangan dan perlindungan kekayaan intelektual yang kuat.

Studying in Switzerland menjelaskan ada lima utama yang membuat Swiss menjadi negara kaya raya. Pertama, Swiss modern dibangun berdasarkan sistem perbankan yang handal. Kedua, industrialisasi yang merata karena kekurangan bahan baku serta sistem federal membuat kebijakan terdesentralisasi.

Ketiga, stabilitas politik adalah faktor lain yang meningkatkan daya saing Swiss di pasar internasional. Pengusaha Swiss lebih fokus pengembangan industri dan perdagangan dari pada konflik militer. Keempat, sistem warisan. Penduduk Swiss tidak dapat memberi warisan kepada orang lain selain anggota keluarga karena telah diatur undang-undang.

Terakhir atau kelima adalah netralitas yang membuat Swiss bisa berdagang dengan kedua belah pihak negara yang bertikai seperti pada Perang Dunia Kedua. Swiss memborong emas milik Nazi meski tahu emas itu didapat dari wilayah penduduk seperti Polandia.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya