Protes di Iran Kian Meluas, Uni Eropa: Saatnya Menjatuhkan Sanksi

Protes terus berlanjut meski polisi melepaskan tembakan 

Jakarta, IDN Times - Iran masih dilanda protes hebat yang kini semakin meluas. Pada Rabu (12/10/2022), protes antipemerintah di Iran setidaknya terjadi di 19 kota. Protes dipicu oleh kematian Mahsa Amini, perempuan 22 tahun yang tewas bulan lalu setelah ditahan polisi moral.

Korban tewas akibat protes tersebut terus meningkat karena pasukan keamanan Iran disebut menggunakan kekuatan berlebihan. Bahkan, beberapa ada yang menuduh polisi Iran menggunakan peluru tajam kepada para demonstran.

Uni Eropa (UE) setuju untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran karena melakukan tindakan brutal terhadap para demonstran. Belum ada rincian sanksi seperti apa yang dijatuhkan dan kepada siapa saja sanksi itu diberikan.

1. Protes antipemerintah di Iran meluas di 19 kota

https://www.youtube.com/embed/K0bdbk3qxdI

Protes antipemerintah di Iran telah dimulai sejak pertengahan bulan lalu. Ribuan warga Iran turun ke jalanan di beberapa kota di seluruh negeri. Bahkan, siswi sekolah menengah dan mahasiswi berbaris sambil melepas jilbab mereka sebagai bentuk protes tersebut.

Melansir Associated Press, protes di Iran telah meluas mencapai 19 kota di negara itu. Para saksi mata mengatakan, polisi Iran dan petugas berpakaian preman telah diturunkan untuk menanggapi protes di seluruh Teheran dan kota-kota lain.

Di ibu kota Tehera, sekitar 30 perempuan turun ke jalanan, melepas jilbab mereka sambil berteriak "Matilah Diktator!" Teriakan itu ditujukan kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Para pengacara juga ikut demonstrasi secara damai di Teheran. Mereka meneriakkan slogan kebebasan hidup untuk perempuan. Mereka kemudian dilaporkan melarikan diri setelah dibubarkan oleh pasukan keamanan yang menembakkan gas air mata.

Baca Juga: Jerman Desak UE Jatuhkan Sanksi ke Iran karena Brutal ke Demonstran

2. Protes terus berlanjut meski polisi melepaskan tembakan

Protes di beberapa tempat telah berubah menjadi aksi kekerasan yang mematikan. Sejauh ini, korban tewas akibat protes tersebut lebih dari 100 orang, dengan sekitar 20 korban adalah petugas keamanan.

Meski korban terus berjatuhan, tapi rakyat Iran terus melakukan demonstrasi. Di kota Bukan, melansir Reuters, pasukan keamanan dilaporkan menembaki demonstran yang melukai 11 orang.

Di Sanandaj, seorang pengunjuk rasa melaporkan bahwa polisi juga melepaskan tembakan. Dia mengatakan beberapa demonstran terluka dan polisi anti huru-hara berada di mana-mana.

Hossein Ashtari, kepala polisi Iran, mengatakan bahwa orang-orang terkait oposisi di luar negeri telah menyamar sebagai polisi dan menembak ke arah kerumunan. Dia tidak merinci kapan insiden itu terjadi dan di mana. Tapi Ashtari mengklaim telah menangkap beberapa dari mereka yang dituduh.

3. UE sepakat memberi sanksi kepada Iran

Tindakan keras yang dilakukan pasukan keamanan Iran telah memicu UE untuk menjatuhkan sanksi. Pada Rabu, negara anggota UE setuju menjatuhkan sanksi kepada Teheran karena bertindak brutal terhadap demonstran.

"Perempuan Iran pemberani menuntut kebebasan dan kesetaraan, nilai-nilai yang diyakini dan harus diperjuangkan Eropa. Kekerasan harus dihentikan," kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dikutip Deutsche Welle.

"Perempuan harus bisa memilih. Kekerasan yang mengejutkan ini tidak bisa dibiarkan tanpa jawaban. Waktu (telah tiba) untuk memberi sanksi kepada mereka yang bertanggung jawab atas penindasan ini," tambahnya.

Tidak ada rincian spesifik tentang sanksi yang dikenakan. Tapi Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada secara terpisah telah memberi sanksi pada orang-orang yang dianggap bertanggung jawab. Mereka termasuk Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi dan Menteri Komunikasi Eisa Zarepour, serta lima pejabat lainnya.

Baca Juga: WNI di Iran Diimbau Tidak Ikut Unjuk Rasa 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya